3. Pertimbangan responden dalam tahapan pengambilan keputusan
a. Responden I
Sebelum mengambil keputusan menjadi pekerja seks komersial, Vivie telah melakukan pertimbangan-pertimbangan. Pertimbangan Vivie adalah risiko akan
adanya penyakit seksual dan kehamilan yang menjadi kerugian untuk dirinya serta ia dapat memperoleh uang yang banyak dengan mudah bahkan dengan uang tersebut,
Vivie dapat membeli apa saja yang ia mau. “ada sih, kena AIDS gitu kan, nggak satu orang yang kita mainkan, banyak
orang.” R.1W.1b.780-783h.18
“Dan aku liat orang yang kerja kayak gini enak aja kak, bisa dapat banyak uang tanpa susah payah kerjanya. Kita beli apa pun bisa, nggak melarat hidup kita.
Itu aja sih.” R.1W.1b.1030-1036h.23
Selain mempertimbangkan pada dirinya saja melainkan dari orang yang turut
berpengaruh terhadap keputusan Vivie yaitu keluarganya. ia mempertimbangkan akan pandangan negatif orang lain tidak hanya pada dirinya melainkan pada keluarganya
juga. “Aku takut juga kak, kek mana ya, kalo aku jadi cewek PSK pasti berdampak
juga ama keluarga aku, orang lain pasti udah jelek kali mikir keluarga aku.” R.1W.2b.1508-1514h.34
b. Responden II
Sebelum mengambil keputusan menjadi pekerja seks komersial, Icha telah mempertimbangkan segala sesuatunya mulai dari keuntungan dan kerugian dari
Universitas Sumatera Utara
keputusannya. Mengambil keputusan menjadi pekerja seks komersial, Icha dapat memperoleh uang dengan mudah dan cepat serta dengan uang tersebut, ia dapat
memenuhi kebutuhannya. Namun ia juga menyadari akan adanya risiko kehamilan maupun penyakit seksual sebagai konsekuensi dari keputusannya.
“Aku mikir mungkin dengan cara ini aku bisa dapat uang banyak buat biaya hidup.”
R.2W.1b.229-233h.6 “Kek penyakit AIDS kak, hamil lagi itu yang aku pikirkan.”
R.2W.1b.451-454h.11 Selain mempertimbangkan akan keuntungan dan kerugian untuk dirinya sendiri.
Icha juga mempertimbangkan bahwa dengan menjadi seorang pekerja seks komersial, ia dapat memberikan sebagian penghasilannya kepada ayahnya..
“Inilah yang jadi alasan aku juga kak napa mau jadi PSK. Aku kasihan liat bapak, mungkin kerja ginilah aku bisa kasih duit buat bapak.”
R.2W.1b.362-365h.9
.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. Tahapan Pengambilan Keputusan Responden I
Informasi dari teman sekolah bundaPSK: • Mudah mendapatkan uang walau tidak hub. seks karaoke
• Mendapat uang lebih dengan melakukan hubungan seks Informasi teman AdekPSK:
Mengatasi kehamilan selama menjadi PSK
Mencari tamu yang memiliki uang banyak
Pembayaran saat berhubungan seks harus jelas
Pertimba ngan -
Resiko terkena penyakit seksual dan kehamilan
Rasa curiga dari orang tua
Pandangan negatif dari orang lain untuk diri sendiri dan keluarga Pertimba ngan +
Ingin sama seperti teman-temannya dicap anak gaul
Mudah mendapat uang untuk bisa membeli barang bagus
Mempersiapkan argumen-argumen untuk mengurangi kecurigaan
orangtua
Memberitahu pada sepupu yang juga seorang pekerja
seks komersial
PSK - hub. seks
Masih perawan
Pendamping hidup
Tidak ada penyakit seksual
Tidak ada kehamilan PSK + hub. seks
Menjual keperawanan dengan
harga tinggi
Pengalaman seks pertama +
Menyukai seks
Duit semakin banyak
Senang karena banyak uang dan menikmati berhubungan seks
Pacar menentang tapi tetap jadi PSK dengan mengurangi tamu dan
menjadi simpanan
Menyadari akan adanya pandangan negatif orang lain, namun tetap menjadi PSK
Bertahan meskipun ada feedback negatif
Membuat komitmen
Mempertimbangkan alternatif
Melihat alternatif- alternatif yang ada
Menilai informasi baru
VIVIE
Pengambilan Keputusan
Faktor yang melatarbelakangi:
• Meniru modeling dari
teman yang bekerja sebagai
PSK untuk dapat membeli
barang-barang yang mewah
• Materialisme, tidak merasa
cukup dari uang yang diberikan
orangtua • Ajakan dari
kakak kelas senior yang
seorang PSK bunda
Menjadi pekerja seks komersial
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3. Tahapan Pengambilan Keputusan Responden II
Melihat alternatif- alternatif yang ada
Membuat komitmen
Menilai informasi baru
Bertahan meskipun ada feedback negatif
Mempertimbangkan alternatif
Memperoleh uang dengan mudah dan cepat
Risiko akan adanya penyakit seksual dan kehamilan
Cara mencegah akan kehamilan
Sudah pernah mencari pekerjaan lain babysister, berjualan,
waitress
Penghasilan tidak mencukupi
Pertimba ngan +
Memperoleh uang dengan mudah dan cepat
Membiayain kebutuhan sendiri
Dapat juga memberikan uang kepada orangtua
Senang mendapatkan uang untuk biaya hidup dan dapat
memberikan pada orangtua
Resiko kehamilan tidak menstruasi
Pandangan negatif tetap bertahan
orang lain menjadi pekerja
Larangan dari pacar
seks komersial
Adanya kasus Pembunuhan pada pekerja seks
Pertimba ngan -
Resiko akan penyakit seksual dan kehamilan
Mempersiapkan argu men-argumen pada orangtua, teman dan guru disekolah agar tidak curiga
Memberitahu kepada adik perempuannya
Bekerja sebagai penyanyi di cafe untuk mendapatkan tamu lebih banyak
Melakukan kawin kontrak simpanan untuk memperoleh uang lebih
ICHA
Faktor penyebab:
Hubungan yang tidak harmonis
dengan ibu tiri mengharusnya
memenuhi kebutuhan hidupnya
faktor ekonomi
Telah melakukan
hubungan seksual dengan dan tidak
perawan lagi
Pengambilan Keputusan
Menjadi pekerja seks komersial
Universitas Sumatera Utara
C. Pembahasan Responden
1. Responden I
Keinginan Vivie menjadi seorang pekerja seks komersial muncul saat ia mengenal kakak kelasnya senior di sekolahnya yang dikenal dengan sebutan bunda.
Bunda merupakan seorang pekerja seks komersial. Bunda menawarkan Vivie untuk bergabung dengannya dan teman-temanyang lain menjadi pekerja seks komersial
karena menjadi pekerja seks komersial ia akan mudah mendapatkan uang. Adanya ajakan dari teman merupakan salah satu faktor pendorong eksternal yang
menyebabkan seseorang menjadi pekerja seks komersial Hutabarat dkk, 2004. Ajakan bunda mempengaruhi Vivie, sehingga akhirnya ia memutuskan menjadi
pekerja seks komersial. Kelompok dari teman sebaya diakui dapat mempengaruhi pertimbangan dan keputusan seseorang dalam berperilaku Papalia Olds, 2008.
Sebelumnya Vivie juga mengagumi sosok bunda itu sendiri, Vivie menyukai cara bunda berpakaian dan berbicara. Vivie juga mengetahui bahwa bunda adalah
pekerja seks komersial dan uang yang diperoleh bunda untuk membeli barang-barang yang bagus karena ia bekerja sebagai pekerja seks komersial. Keinginan Vivie untuk
bisa dapat seperti bunda, merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi Vivie untuk menjadi pekerja seks komersial. Menurut Koentjoro 2004, faktor modeling
merupakan salah satu sosialisasi yang mudah dan efektif untuk ditiru dan menjadi salah satu faktor penyebab seseorang menjadi pekerja seks komersial bisa menjadi
pekerja seks komersial.
Universitas Sumatera Utara