Pembangunan Wilayah Pembangunan Wilayah regional development merupakan upaya untuk

Perencanaan Wilayah merupakan satu-satunya jalan yang terbuka untuk menaikkan pendapatan per kapita, mengurangi ketimpangan pendapatan dan meningkatkan kesempatan kerja Jhingan, 2000.

2.3. Pembangunan Wilayah Pembangunan Wilayah regional development merupakan upaya untuk

memacu perkembangan sosial ekonomi, mengurangi kesenjangan antar wilayah, dan menjaga kelestarian lingkungan hidup pada suatu wilayah. Kebijakan pengembangan wilayah sangat diperlukan karena kondisi fisik geografis, sosial, ekonomi dan budaya masyarakat yang sangat berbeda antar suatu wilayah dengan wilayah lainnya sehingga penerapan kebijakan pengembangan wilayah itu sendiri harus disesuaikan dengan kondisi, potensi, dan isu permasalahan di wilayah bersangkutan. Dalam upaya pembangunan wilayah, masalah terpenting yang menjadi perhatian para ahli ekonomi dan perencanaan wilayah adalah menyangkut proses pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan. Perbedaan teori pertumbuhan ekonomi wilayah dan teori pertumbuhan ekonomi nasional terletak pada sifat keterbukaan dalam proses input-output barang dan jasa maupun orang. Dalam sistem wilayah keluar masuk orang atau barang dan jasa relatif bersifat terbuka, sedangkan pada skala nasional bersifat lebih tertutup Sirojuzilam, 2007. Potensi dan kemampuan masing-masing wilayah berbeda-beda satu dengan yang lain, demikian pula masalah pokok yang dihadapi, sehingga usaha- usaha pembangunan sektoral yang akan dilaksanakan harus disinkronisasikan Universitas Sumatera Utara dengan usaha-usaha pembangunan regional. Hirschman mengatakan bahwa untuk mencapai tingkat pendapatan yang lebih tinggi, terdapat keharusan utuk membangun sebuah atau beberapa buah pusat kekuatan ekonomi dalam wilayah suatu negara, atau disebut sebagai pusat-pusat pertumbuhan ekonomi growth pole. Terdapat elemen yang sangat menentukan dalam konsep kutub pertumbuhan, yaitu pengaruh yang tidak dapat dielakkan dari suatu unit ekonomi terhadap unit-unit ekonomi lainnya. Pengaruh tersebut adalah dominasi ekonomi yang terlepas dari pengaruh tata ruang geografis dan dimensi tata ruang ekonomi. Proses pertumbuhan adalah konsisten dengan teori tata ruang ekonomi economic space theory , di mana industri pendorong dianggap sebagai titik awal dan merupakan elemen esensial untuk pembangunan selanjutnya Adisasmita, 2005.

2.4. Pembangunan Ekonomi