Teori Perubahan Struktur Produksi dan Ketenagakerjaan

Dalam hal intervensi pemerintah, kebijakan yang berpengaruh langsung terhadap perubahan struktur ekonomi adalah misalnya pemberian insentif bagi sektor industri, atau tidak langsung lewat pengadaan infrastruktur. Intervensi ini mempengaruhi sisi penawaran agregat dari sektor tersebut. Dari sisi permintaan agregat, kebijakan yang berpengaruh langsung adalah misalnya pajak penjualan yang membuat harga jual barang bersangkutan menjadi lebih mahal, yang selanjutnya dapat mengurangi permintaan terhadap barang tersebut.

2.6. Teori Perubahan Struktur Produksi dan Ketenagakerjaan

Ada dua teori utama yang digunakan dalam menganalisis perubahan struktur ekonomi, yakni dari Arthur Lewis teori migrasi dan Hollis Chenery teori transformasi struktural. Lewis Tambunan, 2001 mengamati adanya ekonomi yang terdiri dari dua sektor, yaitu sektor pertanian dengan penghasilan yang subsisten dan sektor industri yang kapitalistik. Di pedesaan, karena jumlah penduduknya yang besar terjadi kelebihan suplai tenaga kerja, dan tingkat hidup masyarakatnya berada pada kondisi subsisten akibat perekonomian yang sifatnya juga subsisten. Over- supply tenaga kerja ini ditandai dengan produk marginalnya yang nilainya nol, artinya fungsi produksi di sektor pertanian pedesaan telah sampai pada tingkat berlakunya hukum diminishing return, yaitu semakin rendahnya tingkat produktivitas tenaga kerja. Dalam kondisi seperti ini pengurangan jumlah pekerja tidak akan mengurangi jumlah output di sektor tersebut, karena proporsi tenaga kerja terlalu banyak dibandingkan proporsi input lain seperti tanah dan kapital. Universitas Sumatera Utara Akibat over-supply tenaga kerja ini, dimana penawaran tenaga kerja lebih besar dari permintaan tenaga kerja N p S N p D Sebaliknya, di perkotaan sektor industri mengalami kekurangan tenaga kerja. Sesuai perilaku rasional pengusaha, yakni mencari keuntungan maksimal, kondisi pasar tenaga kerja seperti ini membuat produktivitas pekerja sangat tinggi dan nilai produk marginal pekerja positif, menunjukkan bahwa fungsi produksinya belum berada pada tingkat optimal yang dapat dicapai. Sesuai hukum pasar, tingginya produktivitas membuat tingkat upah riil per pekerja di perkotaan tersebut juga tinggi. , maka upah riil atau tingkat pendapatan di pertanianpedesaan menjadi sangat rendah. Perbedaan upah di pertanianpedesaan dengan industriperkotaan, di mana upah di pertanian lebih rendah dari upah di perkotaan W p W i , menyebabkan pendapatan pekerja di pertanian lebih rendah dari pendapatan pekerja di perkotaan Y p Y i . Hal ini menyebabkan banyak tenaga kerja pindah dari sektor pertanian ke sektor industri; maka terjadilah suatu proses migrasi desa-kota dan urbanisasi. Tenaga kerja yang pindah ke industri mendapat penghasilan yang lebih tinggi daripada ketika masih bekerja di pertanian. Secara agregat berpindahnya sebagian tenaga kerja dari sektor dengan upah rendah ke sektor dengan upah tinggi membuat pendapatan di negara bersangkutan meningkat. Bersamaan dengan peningkatan pendapatan, permintaan terhadap makanan meningkat, dan ini menjadi faktor pendorong utama pertumbuhan output di sektor tersebut dari sisi permintaan agregat; dalam jangka panjang perekonomian pedesaan mengalami pertumbuhan. Di fihak lain, terjadi pola perubahaan permintaan konsumen Universitas Sumatera Utara masyarakattenaga kerja yang mengalami peningkatan pendapatan. Sebagian besar dari pendapatannya digunakan untuk mengkonsumsi berbagai macam produk- produk industri dan jasa. Perubahan pola konsumsi ini menjadi motor utama pertumbuhan output dan diversifikasi produksi di sektor-sektor nonpertanian gambar 2.2. Gambar 2. 2 Tahapan Proses Perubahan Struktur Ekonomi, Model Lewis sumber: Tambunan, 2001. Proses migrasi desa-kota, menyebabkan terjadinya perkembangan kota- kota dan industri. Perkembangan industri menyebabkan terjadinya akumulasi kapital fisik dan sumber daya manusia. Akibat lebih jauh adalah menurunnya laju pertumbuhan penduduk dan family size yang semakin kecil. Teori Chenery dikenal dengan teori pattern of development, mengamati perubahan struktur dalam tahapan proses perubahan ekonomi di negara-negara Ekonomi Pedesaan pertanian Tahap 1 : N p S N p D W p W i Y p Y i Tahap 4 : N p S = N p D W p ↑ Q p ↑ Y p ↑ Ekonomi Perkotaan industri Tahap 3 : D i D ↑ Q i ↑ Y i ↑ Tahap 3 : D p ↑ Tahap 5 : D p ↑ Tahap 2: Migrasi dan Urbanisasi Universitas Sumatera Utara sedang berkembang yang mengalami transformasi dari pertanian tradisional subsisten ke sektor industri sebagai mesin utama pembangunan ekonomi. Proses transformasi struktural oleh Chenery dan Syrquin diilustrasikan seperti gambar 2.3 berikut. Garis horizontal menunjukkan tingkat pembangunanpendapatan perkapita dalam jangka waktu tertentu. Garis vertikal menunjukkan sumbangan share masing-masing sektor pertanian, industri dan jasa terhadap total PDB. Ketika pendapatan per kapita masih rendah, hampir sebagian besar pendapatan berasal dari sektor pertanian primer, ketika pendapatan makin meningkat sumbangan sektor pertanian semakin menurun. Keadaan ini ditunjukkan oleh kurva pertanian yang semakin menurun seiring dengan meningkatnya pendapatan per kapita. Sebaliknya sumbangan sektor industri sekunder dan sektor jasa tertier meningkat seiring dengan kenaikan pendapatan per kapita. Keadaan ini ditunjukkan oleh kurva-kurva industri dan jasa yang melengkung ke atas. Universitas Sumatera Utara

2.7. Teori Perubahan Demografi