BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan landasan teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu dapat dibuat suatu kerangka pemikiran seperti gambar 3.1 berikut ini. Dari gambar
tersebut, terlihat bahwa pembangunan wilayah menyebabkan kenaikan pendapatan per kapita. Pendapatan per kapita menyebabkan pola konsumsi
masyarakat bergeser dari dominan bahan pokok bergeser ke konsumsi barang- barang non primer hukum Engel. Pola konsumsi seperti ini direspon oleh
produsen yang menghasilkan barang industri dan jasa. Maka kenaikan pendapatan secara alamiah dan berangsur-angsur akan menyebabkan terjadinya pergeseran
transformasi ekonomi dari dominan produksi bahan pokok bergeser ke sektor industri dan jasa. Pola ini akan terbentuk dalam komposisi sumbangan masing-
masing sektor pertanian, industrimanufaktur dan jasa di dalam Produk Domestik BrutoProduk Domestik Regional Bruto
Transformasi struktural menyebabkan penduduk lebih banyak tinggal di daerah perkotaan, makin tinggi tingkat pendidikan, makin banyak perempuan
yang masuk pasar kerja, makin tinggi umur kawin pertama perempuan. Akibatnya tingkat kelahiran fertilitas menurun. Maka terjadilah perubahan demografi
akibat pembangunan ekonomi. Perubahan demografi ini kembali mempengaruhi pembangunan ekonomi wilayah.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3. 1 Kerangka Pemikiran
Dari berbagai teori dan didukung oleh hasil penelitian, faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi perubahan demografi, atau lebih khusus lagi besarnya fertilitas antara lain adalah pendapatan kepala rumah tangga, pendidikan kepala
rumah tangga, umur kawin pertama pasangan suami istri, penggunaan alat kontrasepsi pasangan suami istri, dan istri yang bekerja.
Pembangunan ekonomi Wilayah
Pendapatan Perkapita
Transformasi Struktur
Perubahan Demografi fertilitas
Permintaan Penawaran
Umur kawin pertama
Interaksi Sosial
Pendidikan Keluarga
Berencana Migrasi
Universitas Sumatera Utara
3.2. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan dimensi atau ekstrapolasi dari kejadian teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan merupakan
tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis dan merupakan tempat penulis memberikan penjelasan tentang hal-hal yang
berhubungan dengan variabel ataupun masalah yang ada dalam penelitian. Tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap pendapatan, makin tinggi
pendidikan, makin besar pendapatan Ananta dan Sugiharso, 1988. Pegawai negeri sipil berpengaruh terhadap pendapatan. Pegawai negeri sipil dipakai
sebagai variabel dummy. Dalam hal ini peneliti hanya ingin mengetahui apakah ada perbedaan pendapatan antara pegawai negeri dengan bukan pegawai negeri.
Jumlah keluarga memiliki pengaruh terhadap pendapatan. Migrasi berpengaruh positif terhadap pendapatan, dengan alasan bahwa biasanya para migran bekerja
lebih keras dibanding penduduk asli. Migrasi berpengaruh terhadap fertilitas. Migrasi yang datang ke daerah
urban biasanya beradaptasi dengan kehidupan daerah tempat tinggalnya yang baru. Dengan asumsi jumlah fertilitas penduduk urban lebih rendah, maka migrasi
juga mempengaruhi fertilitas. Umur kawin pertama berpengaruh terhadap fertilitas. Makin tinggi umur kawin pertama semakin rendah fertlitas. Interaksi
sosial berpengaruh terhadap fertilitas. Ibu-ibu rumah tangga yang memperoleh informasi tentang keluarga berencana dari hubungan sosial, akan mempengaruhi
pola fikirnya mengenai besarnya jumlah anak. Keluarga berencana berpengaruh terhadap fertilitas. Keluarga yang telah merencanakan jumlah keluarga akan
Universitas Sumatera Utara
mempengaruhi besarnya jumlah anak yang diingini. Pendapatan mempengaruhi besarnya fertilitas. Teori-teori seperti Leibenstein, 1975 dan hasil penelitian
Rujiman, 2007, Rujiman dan Iskandar Muda, 2007 dan data empiris Bank Dunia menunjukkan bahwa pendapatan berpengaruh terhadap jumlah anak yang
dimiliki. Fertilitas mempengaruhi pembangunan ekonomi wilayah pengembangan
wilayah. Jumlah keluarga kecil biasanya memiliki jumlah tabungan yang lebih besar, berpendidikan lebih baik, memiliki tingkat kesehatan yang lebih baik.
Secara agregat bila jumlah keluarga kecil, maka pembangunan ekonomi wilayah akan lebih cepat berkembang. Transformasi struktural berpengaruh terhadap
pembangunan ekonomi wilayah pengembangan wilayah. Industrialisasi akan mendorong meningkatnya sumber daya manusia, meningkatnya sumber daya
manusia menyebabkan meningkatnya produktivitas, meningkatkan kualitas barang, dan membuat produksi barang lebih bervariasi, akibatnya pembangunan
ekonomi wilayah bisa berkembang cepat.
1 Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran yang telah
dikemukakan di atas, dapat digambarkan sebuah kerangka konseptual seperti gambar 3.2 di atas:
2 Pendidikan, pegawai negeri sipil, migrasi, dan jumlah anggota rumah tangga
berpengaruh terhadap pendapatan. Pendidikan, pegawai negeri sipil, interaksi sosial, umur kawin pertama,
migrasi, keluarga berencana, dan pendapatan berpengaruh terhadap fertilitas perubahan demografi.
Universitas Sumatera Utara
3 Industrialisasi transformasi struktural dan fertilitas berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi wilayah atau pengembangan wilayah.
Gambar 3. 2. Kerangka Konseptual Penelitian
1.
3.3. Hipotesis