Jansen Karo Sekali Pola Ketergantungan Petani Penyewa Terhadap Pemilik Tanah (Studi Kasus Di Desa Rakut Besi, Kecamatan Pamatang Silimahuta, Kabupaten Simalungun)

Informan tidak pernah memaksa dalam menawarkan bantuan baik berupa uang ataupun modal kepada petani penyewa. Berdasarkan pengalaman, petani penyewa sering meminta bantuan atau pinjaman baik berupa modal, ataupun alat-alat pertanian seperti pupuk dan obat-obatan. Selain menyewakan tanahlahan, informan juga menyewakan kendaraan pengangkut mobil pengangkut. Akan tetapi, dia lebih suka menggunakannya daripada menyewakannya. Selain itu, informan juga memberi pinjaman modaluang, pupuk dan obat-obatan. Menurutnya, usaha meminjamkan uangmodal, pupuk atau obat-obatan yang dapat memberi keuntungan besar. Informan berpendapat bahwa kesuksesan yang diperolehnya berasal dari usaha dan kerja keras. Namun, terkadang distributor juga sering menentukan harga. Menurutnya, petani penyewa lebih sering dirugikan oleh distributor dibandingkan pemilik tanah karena bebas memilih atau menjual kepada distributor. Dia berpendapat, pemilik tanah wajar menaikkan harga sewa tanah apalagi letaknya strategis, kondisinya bagus serta panennya selalu berhasil.

c. Jansen Karo Sekali

Informan adalah seorang pria yang berusia 29 tahun. Informan menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar SD sedangkan istrinya menyelesaikan pendidikan di tingkat SMEA Sekolah Menengah Ekonomi Atas. Informan memiliki empat orang anak. Dua orang anaknya sudah bersekolah di Sekolah Dasar SD, dan dua orang lagi belum bersekolah. Universitas Sumatera Utara Luas tanahlahan pertanian yang dimiliki sebagian diperoleh dari orangtua. Informan mengolah tanahlahan pertanian sendiri, selain menyewakan kepada orang lain. Penghasilan dari menyewakan tanah dirasakan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, informan tetap mengelola lahan pertanian karena tidak memiliki keahlian di luar bertani. Penghasilan informan selama sebulan sekitar Rp.2.000.000. Informan berpendapat, jumlah tersebut lebih dari cukup. Selain itu, biaya untuk pendidikan atau sekolah anak tidak mahal. Pengeluaran lainnya adalah untuk biaya tenaga kerja sewaktu musim tanam ataupun panen. Informan adalah salah seorang pemilik tanah yang berhasil di desa Rakut Besi. Selain mempunyai tanah dengan luas ± 3 Ha, informan juga masih berusia muda. Informan memiliki pendapat yang sama dengan pemilik tanah lainnya yaitu penting sekali membangun hubungan kerjasama antara masyarakat sekalipun dengan petani penyewa. Syarat yang diberlakukan iinforman bagi petani penyewa adalah rajin, jujur dan tidak terlambat membayar. Informan menerapkan cara pembayaran sewa tanah dengan uang tunai. Akan tetapi, apabila petani penyewa tidak sanggup atau tidak bersedia, dia menerima pembayaran cara lain, seperti bagi hasil ataupun jual panen. Dari pengamatan, informan cukup sering berdiskusi dengan penyewa tanah. Menurutnya, cara tersebut dapat memotivasi dan mengingatkan penyewa secara baik agar tidak terlambat membayar sewa kepadanya. Informan berpendapat bahwa petani penyewa dapat maju dan berkembang bahkan memiliki tanah sendiri namun ketiadaan modal yang Universitas Sumatera Utara membuat tidak berhasil. Dari pengamatan, informan sering memberi tambahan modal kepada petani penyewa. Dengan terpenuhinya kebutuhan sehari–hari, pendidikan anak terlaksana serta telah memiliki tabungan, informan dapat membeli atau memperluas tanahnya. Informan memiliki pendapat yang sama dengan para pemilik tanah lainnya bahwa menaikkan atau memberi harga sewa tanah tinggi merupakan hal yang wajar. Informan tidak merasa salah apabila mempekerjakan petani penyewa di luar perjanjian yang telah disepakati. Namun, informan tetap memberikan imbalan atas jasa dan tenaga apabila petani penyewa tanahnya melakukan hal tersebut. 4.3. Interpretasi Data Penelitian 4.3.1. Pola Hidup Petani Penyewa dan Pemilik Tanah

Dokumen yang terkait

Peran Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun Terhadap Masyarakat Dikecamatan Sidamanik Dalam Rangka Pendaftaran Tanah Serta Pelaksanaannya Berdasarkan Uu Pa Dan Peraturan Pemerintah Nomor24 Tahun 1997

2 111 115

Pengaruh Pemekaran Kecamatan Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi Pada Kecamatan Pamatang Sidamanik Kabupaten Simalungun)

8 122 118

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pemungkin, dan Kebutuhan Terhadap Pemanfaatan Puskesmas 24 Jam Di Kecamatan Pamatang Silimahuta Kabupaten Simalungun Tahun 2014”,

3 77 146

Dampak Pembangunan Irigasi Terhadap Sosial Ekonomi Petani Padi Sawah di Kabupaten Simalungun", studi kasus Desa Totap Majawa, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun

3 61 116

Status Penguasaan Tanah Timbul (Aanslibbing) Di Kecamatan Rengat Kabupaten Indragiri Hulu

3 69 140

Perkembangan Kota Perdagangan Di Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun (1980-1999)

4 58 88

Dampak Relokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Simalungun Terhadap Pengembangan Wilayah Kecamatan Raya

2 36 189

Pengaruh Kegiatan Optimasi Lahan Terhadap Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Simalungun (Studi Kasus Nagori/Desa Naga Saribu, Kecamatan Pamatang Silima Huta)

0 30 8

Analisis Efisiensi Tataniaga Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) (Studi Kasus: Desa Siboras, Kecamatan Pematang Silimahuta, Kabupaten Simalungun)

0 0 13

Analisis Efisiensi Tataniaga Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) (Studi Kasus: Desa Siboras, Kecamatan Pematang Silimahuta, Kabupaten Simalungun)

0 0 1