Sarana dan Prasarana Desa

angkutan umum pedesaan menuju kota kecamatan yang baru. Hanya angkutan desa menuju ke PekanPasar serta kota kecamatan yang lama sebelum pemekaran masyarakat dapat gunakan. Sarana transportasi lainnya adalah kendaraan pribadi seperti sepeda motor dan mobil yang tidak dimiliki semua penduduk. Pemekaran kecamatan yang lama ke kecamatan yang baru membuat kota kecamatan juga ikut berpindah. Sehingga kantor kecamatan yang baru Nagasaribu lebih sering terkunci dan belum banyak kegiatan apapun disana.

4.1.2 Sarana dan Prasarana Desa

Pembangunan yang dilakukan pemerintah cukup membantu desa ini keluar dari keterasingan dan ketertinggalannya dari desa lain. Pembangunan fasilitas umum cukup terpenuhi walaupun masih terdapat beberapa kekurangan. Dari pengamatan, sarana dan prasarana desa, antara lain: 1. Jalan Kondisi jalan-jalan di desa ini kurang baik. Jalan-jalan dipenuhi oleh bebatuan yang cukup besar dan sangat sulit dilewati oleh kenderaan. Kondisi jalan yang baik hanya berjarak 1 kilometer. 2. Listrik Fasilitas listrik sudah dapat digunakan masyarakat sejak tahun 2000. Walaupun demikian, Perusahaan Listrik Negara PLN sebagai penyedia belum sepenuhnya dapat menyediakan sesuai kebutuhan masyarakat desa. Bahkan beberapa warga secara sukarela membuat sendiri tiang-tiang listrik tambahan bagi warga lain yang membutuhkan. Universitas Sumatera Utara 3. Air Bersih Sarana air bersih diperoleh dari sumber–sumber mata air yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat untuk kemudian disalurkan ke rumah–rumah penduduk. Kualitas air dari sumber mata air tersebut cukup baik dan sehat. 4. Transportasi Ketersediaan transportasi massal bagi masyarakat masih sangat minim. Angkutan umum yang langsung menuju kota kecamatan desa ini belum tersedia. Satu-satunya angkutan umum yang ada hanya menuju kota kecamatan atau pekanpasar lain. Jika ingin berpergian keluar atau ke ibukota kecamatan dengan menggunakan kenderaan umum, maka harus memutar dahulu dari desa lain. 5. Tempat Ibadah Adapun tempat ibadah yang ada di desa ini hanya terdapat gereja. Gereja yang ada berjumlah tiga buah. Dua buah Gereja Kristen Protestan Simalungun GKPS dan satu buah Gereja Pantekosta di Indonesia GPdI. Salah satu dari gereja GKPS tersebut masih dalam pembangunan. 6. Kesehatan Untuk jumlah penduduk yang besar, fasilitas kesehatan yang ada masih sangat terbatas. Hanya ada satu balai kesehatan tempat praktek seorang bidan desa. Fasilitas kesehatan lainnya, seperti: Puskesmas atau Posyandu belum tersedia di desa ini. 7. Aula Aula digunakan masyarakat sebagai tempat pertemuan. Biasanya pertemuan diadakan untuk memperingati atau mengadakan acara–acara khusus, Universitas Sumatera Utara seperti: pesta tahunan, pesta pernikahan, dukacita, upacara adat, dsb. Aula desa berjumlah tiga buah. Satu diantaranya dibangun dan dikelola secara sukarela oleh masyarakat. Sedangkan sisanya dimiliki secara pribadi dan disewakan bagi masyarakat. Karena kondisi aula bersama milik masayarakat yang kurang baik, banyak warga lebih suka menggunakan aula sewaan. Semua bangunan aula tersebut didirikan secara permanen. 8. Sekolah Fasilitas pendidikan seperti sekolah, sudah tersedia bagi masyarakat desa. Tetapi jumlahnya hanya satu yaitu Sekolah Dasar SD Negeri. Sekolah dasar inilah yang diperuntukkan bagi seluruh penduduk desa. Pada awal berdirinya sekolah di desa ini ada dua, satu berstatus negeri dan satu lagi berstatus Inpres. Tetapi pada tahun 2000, SD inpres tersebut digabungkan dengan SD Negeri.

4.1.3 Keadaan Penduduk

Dokumen yang terkait

Peran Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun Terhadap Masyarakat Dikecamatan Sidamanik Dalam Rangka Pendaftaran Tanah Serta Pelaksanaannya Berdasarkan Uu Pa Dan Peraturan Pemerintah Nomor24 Tahun 1997

2 111 115

Pengaruh Pemekaran Kecamatan Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi Pada Kecamatan Pamatang Sidamanik Kabupaten Simalungun)

8 122 118

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pemungkin, dan Kebutuhan Terhadap Pemanfaatan Puskesmas 24 Jam Di Kecamatan Pamatang Silimahuta Kabupaten Simalungun Tahun 2014”,

3 77 146

Dampak Pembangunan Irigasi Terhadap Sosial Ekonomi Petani Padi Sawah di Kabupaten Simalungun", studi kasus Desa Totap Majawa, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun

3 61 116

Status Penguasaan Tanah Timbul (Aanslibbing) Di Kecamatan Rengat Kabupaten Indragiri Hulu

3 69 140

Perkembangan Kota Perdagangan Di Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun (1980-1999)

4 58 88

Dampak Relokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Simalungun Terhadap Pengembangan Wilayah Kecamatan Raya

2 36 189

Pengaruh Kegiatan Optimasi Lahan Terhadap Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Simalungun (Studi Kasus Nagori/Desa Naga Saribu, Kecamatan Pamatang Silima Huta)

0 30 8

Analisis Efisiensi Tataniaga Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) (Studi Kasus: Desa Siboras, Kecamatan Pematang Silimahuta, Kabupaten Simalungun)

0 0 13

Analisis Efisiensi Tataniaga Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) (Studi Kasus: Desa Siboras, Kecamatan Pematang Silimahuta, Kabupaten Simalungun)

0 0 1