7
Universitas Sumatera Utara BAB II
URAIAN TEORITIS
2.1.  Kerangka Teori
Sebuah  penelitian  tentunya  mempunyai  landasan  dasar  yang  menjadi acuan  untuk  berpedoman.  Sudah  tentu  membutuhkan  teori-teori  yang  mampu
membahas  masalah  di dalam  penelitian tersebut.  Seperti  yang  dikemukakan  oleh West dan Turner 2008 mendefinisikan sebuah teori secara umum adalah sebuah
sistem  konsep  abstrak  yang  mengindikasikan  adanya  hubungan  diantara  konsep tersebut  yang  membantu  kita  untuk  memahami  sebuah  fenomena.  Sedangkan
kerangka  teori  adalah  suatu  kumpulan  teori  dan  model  dari  literatur  yang menjelaskan hubungan dalam masalah tertentu Silalahi,2009:92.
2.1.1. Komunikasi
Istilah komunikasi atau  communication dalam  bahasa Inggris  berasal dari bahasa  latin  communis
yang  berarti  “sama”.  Hal  ini  diartikan  apabila  ada  dua orang  yang  terlibat  komunikasi,  misalnya  dalam  bentuk  percakapan,  maka
komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan Effendy, 1990:9.
Harold  Lasswell  mengemukakan  bahwa  cara  yang  baik  untuk menggambarkan  komunikasi  adalah  dengan  menjawab  pertanyaan-pertanyaan
berikut:  “Who  Says  What  In  Which  Channel  To  Whom  With  What  Effect?  “ Mulyana,  2005:62.  Berdasarkan  definisi  yang  dikemukakan  oleh  Laswell  ini
dapat kita ketahui lima unsur komunikasi yang  saling bergantung satu  sama lain, yaitu sumber source, pesan, saluran media, penerima receiver, dan efek yang
terjadi pada si penerima pesan setelah ia menerima pesan tersebut.
2.1.1.1. Ruang Lingkup Komunikasi
Ilmu  Komunikasi  merupakan  ilmu  yang  mempelajari,  menelaah,  dan meneliti  kegiatan-kegiatan  komunikasi  yang  mempunyai  ruang  lingkupnya.
Onong  Uchjana  Effendy  2003  dalam  bukunya  yang  berjudul  “Ilmu,  Teori,dan Filsafat Komunikasi” mengklasifikasikan ilmu komunikasi sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara Komponen Komunikasi
1.  Komunikator communicator 2.  Pesan message
3.  Media 4.  Komunikan communicant
5.  Efek effect
Proses Komunikasi
1.  Komunikasi secara primer 2.  Komunikasi secara sekunder
3.  Komunikasi secara linear 4.  Komunikasi secara sirkular
BentukTatanan Komunikasi
Tatanan  komunikasi  adalah  proses  yang  ditinjau  dari  jumlah  komunikan, maka dapat diklasifikasikan menjadi bentuk-bentuk sebagai berikut:
1.  Komunikasi Pribadi personal communication -  Komunikasi intrapribadi intrapersonal communication
-  Komunikasi antarpribadi interpersonal communication 2.  Komunikasi kelompok group communication
-  Komunikasi kelompok kecil small group communication a  Ceramah lecture
b  Forum c  Simposium symposium
d  Diskusi panel panel discussion e  Seminar
f  Curahsaran brainstorming g  Lain-lain
-  Komunikasi kelompok besar large group communication 3.  Komunikasi massa mass communication
-  Komunikasi  media  massa  cetakpers  printed  massa  media communication
a  Surat kabar daily b  Majalah magazine
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
-  Komunikasi  media  massa  elektronik  electronic  mass  media communication
a  Radio b  Televisi
c  Film d  Lain-lain
2.1.1.2. Model Komunikasi Dua Arah
Komunikasi  dua  arah  merupakan  sebuah  model  dalam  komunikasi  yang pada dasarnya peranan penerima sama dengan peranan komunikator, dan peranan
itu  terlihat  ketika  dia  memberikan  umpan  balik  pesan  kepada  pengirim.  Model yang disebut “model dua arah” ini sangat bermanfaat bagi pengirim dan penerima
mendiskusikan  pesan-pesan  yang  dikirimkan  dalam  suatu  proses  komunikasi. Fok
us model ini diletakkan pada “penerima” Alo liliweri,2011:79. Encoder
message channel
decoder
Feedback
Ivy  lee  di  dalam  public  relations  mengeluarkan  press  releases  tentang filosofi  komunikasi  yang  disebut  sebagai  “two  way  street”.  Yang  mana
pendekatan ini menjadi salah satu pendekatan dalam komunikasi yang digunakan dalam  public  relations  Alo  liliweri,  2007:651.  Dengan  adanya  two  way  street,
fungsi public relations dijadikan sebagai alat yang mengkomunikasikan informasi yang  baik  kepada  para  klien  sehingga  mereka  mampu  mengkomunikasikan
informasi tersebut kepada publiknya masing-masing.
2.1.1.3. Komunikasi internal