1
Universitas Sumatera Utara BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan, setiap perusahaan saling berpacu untuk memperluas pasarnya. Untuk dapat unggul
ditengah persaingan, sebuah perusahaan haruslah memiliki manajemen yang mampu mengkomunikasikan kebijakan-kebijakan perusahaan kepada publiknya.
Untuk dapat mengkomunikasikan kebijakan-kebijakannya, maka perusahaan membutuhkan public relations sebagai agen komunikasi di luar dan di dalam
perusahaan. Bukan hanya sebagai agen komunikasi, seorang public relations juga berperan sebagai seseorang yang mampu memasarkan perusahaannya kepada
publik. Public relations berperan penting dalam sebuah perusahaan. Hal ini
dikarenakan, kegiatan-kegiatan yang ada di dalam public relations mendorong perusahaan untuk bekerja keras membangun citra perusahaan. Bukan hanya
membangun citra perusahaan, seorang public relations juga harus memikirkan langkah-langkah
marketing yang
digunakannya untuk
mempromosikan perusahaan tersebut.
Untuk mempertahankan eksistensinya di tengah persaingan, sebuah perusahaan haruslah memiliki citra yang baik di mata masyarakat. Karena
masyarakat, terutama konsumen memiliki hak untuk memilih dan memutuskan, bahwa perusahaan memiliki unggulan yang pantas untuk mendapatkan citra yang
baik di mata masyarakat. Masyarakat sebagai konsumen dituntut untuk kritis dalam memilih. Melihat keadaan ini, perusahaan tentunya berpacu untuk
menghadirkan inovasi terbaru dalam hal pelayanan serta fasilitas yang disediakan dan melakukan langkah-langkah marketing.
Marketing merupakan kegiatan pemasaran dengan menghadirkan inovasi- inovasi terbaru, untuk meningkatkan jumlah konsumen atau untuk mendapatkan
profit yang diinginkan oleh sebuah perusahaan. Di dalam dunia marketing dibutuhkan adanya konsep marketing, yaitu pemasaran pertama-tama harus fokus
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
untuk mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen sebelum menciptakan cara untuk membuat dan menjual produk Moriarty, 2011:38.
Kegiatan dalam marketing dan public relations kadang kala dianggap sama dikarenakan mempunyai sasaran yang sama. Dan hal ini bisa di padu
padakan keduanya, menjadi sebuah ilmu yang mampu mendorong peningkatan daya saing sebuah perusahaan. Seorang public relations harus mampu untuk
mempertahankan citra yang baik di mata konsumennya, sedangkan marketing berperan sebagai salah satu alat yang digunakan oleh seorang public relations
untuk mendapatkan citra yang baik dan untuk meningkatkan profit perusahaan. Dunia public relations atau hubungan masyarakat mengartikan citra
sebagai tujuan utama dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang ingin dicapai. Penilaian atau tanggapan masyarakat tersebut dapat berkaitan dengan
timbulnya rasa hormat respek, kesan-kesan yang baik dan menguntungkan terhadap suatu citra lembagaorganisasi atau produk barang dan jasa pelayanannya
yang diwakili oleh pihak humaspublic relations. Dengan adanya citra yang positif membawa dampak positif juga untuk perusahaan tersebut. Tugas seorang
public relations bukan hanya terbatas pada kegiatan di dalam perusahaan saja. Akan tetapi seorang praktisi public relations juga menjalin hubungan dengan
orang di luar perusahaannya. Di indonesia saat ini banyak memadukan antara marketing dengan public
relations dalam satu departemen di sebuah perusahaan. Dengan menyatukan kedua konsep ini dianggap dapat menguntungkan perusahaan tersebut. Khususnya
hal ini banyak terjadi di dunia perhotelan. Hotel merupakan jenis usaha yang memberikan pelayanan inap berupa fasilitas tempat menginap kepada konsumen
atau pelanggannya. Pelanggan merupakan faktor penting bagi perusahaan sebab perusahaan akan bertahan hidup selama perusahaan memiliki pelanggan.
Persaingan di dunia perhotelan memiliki persaingan yang sangat ketat. Dapat dilihat dari banyaknya hotel-hotel baru yang bermunculan. Untuk dapat bertahan
hidup hotel-hotel ini harus bisa menarik perhatian pelanggan dan memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan.
Memberikan kepuasan kepada pelanggan akan membuat pelanggan tetap menggunakan jasa di perhotelan tersebut. Tentunya hal ini juga berdampak
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
kepada terbentuknya citra positif terhadap hotel. Peneliti akan meneliti bagaimana kegiatan public relations sebagai tools marketing mampu menciptakan citra yang
baik dimata masyarakat serta meningkatkan profit perusahaan. Hotel Inna Dharma Deli merupakan hotel yang dibangun pada tahun 1898. Sebagai hotel tertua di
kota Medan, hotel ini sudah mengalami dan menghadapi pasang surut. Hotel ini pertama kali berdiri bernama hotel De Boer. Hotel yang sudah berdiri sejak zaman
kolonial ini, dahulu merupakan tempat penginapan dan singgah bagi tamu-tamu kehormatan pemerintahan belanda dan artis-artis barat yang terkenal, diantaranya
raja Leopold II dari Belgia dan Mata Hari yaitu kelompok mata-mata yang terkenal pada masa itu.
Hotel berbintang tiga ini sekarang berganti nama menjadi hotel Inna Dharma Deli. Hotel ini merupakan penggabungan antara dua hotel yaitu Wisma
Deli dan Hotel Dharma Bhakti. Hotel yang terletak di pusat kota ini mampu bertahan di tengah persaingan yang begitu ketat di dunia perhotelan atau
penyediaan jasa pelayanan inap. Terletak di jalan balai kota, Hotel Inna Dharma Deli berada sangat strategis. Bersebelahan dengan Bank Indonesia dan Hotel
Grand Aston serta jika jauh memandang akan nampak jelas lapangan bersejarah di kota medan yaitu lapangan merdeka. Menyandang predikat sebagai hotel tertua di
Kota Medan, tentunya bukanlah hal yang mudah. Karena predikat ini akan menuntut hotel untuk dapat meningkatkan pelayanan serta mempertahankan citra
hotel yang telah dibentuk ini. Hotel Inna Dharma deli memiliki fasilitas-fasilitas seperti air conditioning,
kamar mandi private dengan air panas dan air dingin, program video, pipa musik, TV dengan program Internasional melalui parabola, fasilitas telpon, tempat
penyimpanan barang dan pakaian, fasilitas duduk dalam kamar, SPA dan karaoke. Hotel dengan kamar sebanyak 180 ini, juga memiliki fasilitas kamar yang
dibedakan berdasarkan harga meliputi standart, superior, kamar deluxe dan suite. Diluar dari fasilitas-fasilitas diatas, hotel ini mempunyai market 60-70
per bulannya. Persentase ini didapatlkan dari jumlah kamar yang terisi selama satu bulan. Jika kita kalkulasikan dalam jumlah kamar, maka satu bulan kamar yang
terisi kurang lebih 108 kamar dari 180 kamar yang tersedia. Sebagai hotel tertua di Kota Medan persentasi market ini membuktikan bahwa hotel ini masih
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
memiliki citra yang baik dan positif di mata masyarakat, sehingga masyarakat masih mempercayai hotel ini sebagai hotel tempat inap mereka.
Hotel Inna dharma deli merupakan hotel yang mempunyai segmentasi tersendiri. Hotel ini membagi segmentasinya ke dalam lima segmen yaitu
Asosiasi, Travel, Bisnis, Government, dan BUMN. Dengan beberapa segmen inilah hotel ini mampu membagi kegiatan public relations dan marketing yang
akan dilakukan. Di dalam hotel ini dua konsep tersebut digabungkan ke dalam satu departemen yaitu departemen marketing. Di dalam departemen tersebut
terdapat sales manager dan PR manager. Kedua bagian ini memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Sales manager berperan untuk mencari pengunjung
sedangkan PR manager, berperan melayani pengunjung yang sudah dicari oleh sales manager. Pada intinya sales manager yang berhubungan dengan luar hotel,
sedangkan PR berhubungan dengan semua yang ada di dalam hotel. Penelitian yang akan peneliti lakukan, khususnya kegiatan public relations
yang berada di bawah naungan departemen marketing serta penggabungan kegiatan public relations dan kegiatan marketing untuk menciptakan citra hotel di
mata pengunjung. Sebagai hotel tertua di Kota Medan, Hotel Inna Dharma Deli membutuhkan public relations dalam mendukung kinerja dan kegiatan
perusahaan, serta menciptakan citra yang baik di mata masyarakat. Dalam menciptakan citra perusahaan, public relations menjadi jembatan antara
perusahaan dengan publiknya, dan sebaliknya. Dengan demikian, perusahaan akan mengetahui apa yang diinginkan oleh publiknya dan berusaha untuk melakukan
kegiatan marketing yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan publik. Penggabungan dua konsep yaitu public relations dan marketing membuat
tugas seorang praktisi public relations hanya terfokus pada kegiatan internalnya saja. Sedangkan tugas seorang praktisi public relations sesungguhnya mengurusi
urusan internal dan eksternal perusahaan. Serta peneliti ingin melihat citra hotel di mata pengunjung akibat kegiatan public relations sebagai tools marketing.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk meneliti kegiatan public relations sebagai tools marketing di Hotel Inna Dharma Deli Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara 1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimanakah kegiatan public relations sebagai tools marketing yang dilakukan oleh departemen marketing di hotel inna dharma deli?
2. Bagaimanakah citra hotel inna dharma deli di mata pengunjung? 3. Apakah kegiatan public relations sebagai tools marketing yang dilakukan
oleh departemen marketingberpengaruh terhadap citra di hotel Inna Dharma Deli?
1.3. Pembatasan Masalah