Lingkungan Usaha Internal a. Produksi dan Operasi

Hal ini berarti setiap rupiah dari modal yang digunakan menghasilkan laba sebesar Rp 24,21 pada tahun 2013 dan Rp 25,12 pada tahun 2014. Usaha Dian Aquatik mengalami kenaikan keuntungan dilihat dari sisi ROE sebesar Rp 0,91.

4.2.1.2 Lingkungan Usaha Internal a. Produksi dan Operasi

Wawancara peneliti dengan pemilik : 1. Dalam usaha ini apakah bapak sudah memiliki pelanggan tetap? Ya, sudah nak. 2. Bagaimana kualitas ikan-ikan pembenihan ini? Benih ikan yang kita jual tidak asal-asalan nak. Itu dipilih dari induknya dulu yang unggul, sehat maka kita benihkan melahirkan benih yang berkualitas juga. 3. Apakah produksi dari ikan pembenihan sudah bisa memenuhi sesuai permintaan pelanggan? Belum sepenuhnya karena pelanggan kadang-kadang datang meminta lebih dari yang diperkirakan. 4. Apakah produksi dari ikan pembenihan sudah bisa memenuhi sesuai permintaan pelanggan? Ya, selain lahan ini memiliki area yang cocok untuk digunakan, dekat juga dengan rumah atau tempat tinggal,nak. 5. Jenis-jenis ikan apa saja yang dibenihkan di usaha ini,pak? Jenis-jenis ikan yang saya benihkan adalah ikan lele, ikan patin, ikan nila, ikan gurame, ikan bawal dan ikan mas. Kualitas ikan yang dibenihkan di usaha Dian Aquatik ini adalah berasal dari induk yang unggul, sehat dan berkualitas. Menjual produk yang sehat dan berkualitas merupakan prioritas penjualan dari usaha ini. Banyaknya jenis ikan merupakan barang substitusi yang dapat menjadikan usaha ini berbeda dari usaha yang sama. Selain itu, lokasi usaha ini sangat cocok untuk membudidayakan ikan karena bisa dekat dengan tempat tinggal pemilik sehingga pemantauan terhadap ikan-ikan lebih efektif. Produksi ikan benih sudah bisa memenuhi permintaan pelanggan dan berproduksi secara kontinyu. Hal ini disebabkan usaha ini sudah memiliki pelanggan tetap dan pemasok yang berasal dari mitra usaha. Namun, apabila ada tiba-tiba permintaan dari pelanggan kadang-kadang tidak bisa dipenuhi tergantung keadaan stockketersediaan ikan benih yang ada masih belum maksimal.

b. Pemasaran Wawancara peneliti dengan pemilik :

1. Bagaimana pemasaran yang dijalankan oleh usaha ini? Pemasaran yang dilakukan secara tidak langsung, tetapi melalui mitra yang saya bina. 2. Pernahkah bapak melakukan promosi penjualan atau promosi usaha? Melakukan promosi melalui pemberian pelatihan gratis kepada pelanggan baru. 3. Bagaimana caranya untuk merebut dan mempertahankan pelanggan yang dibuat oleh usaha ini? Cara untuk merebut pelanggan yaitu dengan menjual benih ikan yang berkualitas, sehat dang unggul serta memberikan diskon bagi yang membeli lebih banyak saat penjualan ikan. 4. Bagaimana cakupan dan saluran distribusi dari usaha yang bapak jalankan? Saluran distribusi melalui mitra yang saya latih yaitu daerah lokal dan nasional. 5. Darimana saja asal induk ikan yang bapak kembangkan ini? Berasal dari mitra lokal dan nasional, nak. Pemasaran merupakan proses akhir dari sebuah usaha. Dari pemasaran yang efektiflah didapatkan keuntungan. Dalam sistem pemasaran terdapat model-model pemasaran yang dipilih oleh suatu usaha sebagai strategi meraih pasar sebanyak- banyaknya. Model pemasaran yang dilakukan pada usaha Dian Aquatik Indonesia adalah dengan dua jenis yaitu mengantarkan langsung barang ke pelanggan pemesan dan ada juga dijemput langsung oleh pelanggan. Pada bidang pemasaran dalam usaha Dian Aquatik melakukan pemasaran secara langsung dan tidak langsung . Pemasaran yang dilakukan tidak langsung atau melalui perantara yaitu melalui mitra-mitra usaha ini. Pemasaran usaha ini diprioritaskan untuk kalangan masyarakat pelaku usaha perikanan di kota Medan. Adapun mitra usaha yang dimiliki Dian Aquatik berasal dari lingkungan lokal dan nasional. Lingkungan lokal terdiri dari kabupaten Deli Serdang, Simalungun, Langkat, Binjai dan Aceh. Sedangkan lingkungan nasional yaitu berasal dari Bogor, Sukabumi dan Padang. Promosi yang dilakukan kepada pelanggan baru berupa pemberian pelatihan pembudidayaan ikan benih dengan cara gratis. Cara yang dilakukan oleh usaha ini untuk merebut pelanggan baru adalah menjual benih ikan yang unggul, sehat dan bidang serta memberikan diskon bagi pembeli yang membeli lebih banyak ikan. Asal ikan induk yang berkualitas berasal dari pemasok yang awalnya pelanggan tetap. Caranya adalah pelanggan tetap diberi pelatihan dan mengkredit induk ikan yang unggul sehingga setelah dibudidayakan maka akan dipasok kembali kepada usaha ini.

c. Keuangan

Wawancara peneliti dengan pemilik: 1. Bagaimana cara penetapan harga benih-benih ikan yang dijual ini, pak? Melalui standar yang sudah ditentukan atau mengikuti harga pasar. 2. Bagaimana dengan sistem keuangan yang bapak terapkan? Apakah masih manual atau sudah menggunakan teknologi? Masih manual, namun sudah melakukan pencatatan pembukuan harian. 3. Berapa modal awal dari usaha ini pak? Modal awal tahun 1985 sekitar Rp 10.000.000. 4. Selain modal sendiri yang bapak gunakan, apakah ada sumber dana lain untuk tambahan modal? Saya kembangkan dibantu dengan pihak swastabank. 5. Pernahkah usaha ini mengalami kerugian? Kenapa dan tahun berapa? Pernah. Saya mengalami kerugian sekitar Rp 6.000.000.000 karena bencana alam dengan perluasan lahan sekitar 9 Ha dengan sistem keramba. Sistem keuangan yang dilakukan oleh usaha ini adalah sistem pencatatan penjualan harian. Dian Aquatik Indonesia sudah melakukan pencatatan keuangan harian dengan sederhana menggunakan cara secara manual. Menggunakan pencatatan keuangan masih sangat sederhana artinya belum sepenuhnya bisa memastikan secara pasti yang mana pemasukan dan pengeluaran pribadi dengan pemasukan dan pengeluaran usaha sendiri. Selain itu, usaha ini juga belum memiliki karyawan khusus dibidang keuangan. Pada tahun 1985 usaha Dian Aquatik memilki modal awal sebesar Rp 10.000.000 dan kemudian semakin berkembang sehingga pihak swasta bank memberi kepercayaan menanam modal menjadi Rp 50.000.000. Usaha Dian Aquatik juga pernah mengalami kerugian besar pada tahun 2006 dengan total jumlah Rp 1.000.000.000. Saat itu, Dian Aquatik melakukan peluasan usaha dengan membangun usaha ikan keramba dengan kolam seluas 9 Ha namun terjadi bencana alam yaitu banjir sehingga usaha ini benar-benar merugi. Oleh karena itu, perlu dibutuhkan perhatian lebih lagi dalam alokasi dan penganggaran keuangan untuk usaha Dian Aquatik Indonesia supaya usaha lebih berkembang di masa yang akan datang.

d. Sumber Daya Manusia

Wawancara pemilik dengan peneliti: 1. Apakah bapak melakukan sistem perekrutan karyawan? Tidak. Karyawan disini bekerja berasal dari keluarga sendiri dan masyarakat sekitar. 2. Berapa jumlah karyawan bapak? Karyawan saya berjumah 8 orang. 3. Selain karyawan tetap, adakah karyawan tidak tetap pak? Ya, karyawan tetap ada 6 orang, 2 orang karyawan tidak tetap. 4. Pada saat kapan karyawan tidak tetap dibutuhkan pak? Karyawan tidak tetap dibutuhkan saat pesanan ikan benih dari pelanggan melebihi rutinitas biasanya. 5. Bagaimana kemampuan skill dari karyawan-karyawan bapak dalam bekerja? Mereka sudah mahir dan handal dalam mengerjakan pekerjaannya masing-masing. Usaha Dian Aquatik Indonesia sudah memiliki karyawan tetap dan karyawan tidak tetap. Karyawan yang sudah dimiliki tidak berasal dari perekrutan sebagaimana biasanya dilakukan perusahaan menyeleksi namun berdasarkan kekeluargaan dan berdasarkan lingkungan daerah tempat tinggal. Karyawan yang ada di usaha ini dalam melakukan tugasnya sudah handal dan mandiri, menguasai pekerjaannya sesuai bidangnya masing- masing. Para karyawan sangat senang dan menikmati pekerjaan yang ada di usaha ini karena selain menerima gaji yang tidak pernah terlambat, mereka juga puas akan loyalitas dan kebaikan pimpinannya. Jadi saat mereka bekerja, mereka juga tidak pernah merasa terbebani. Oleh karena itu, operasi dan produksi di usaha ini tidak pernah terbengkalai dan berjalan dengan lancar.

e. Sistem Informasi

Wawancara pemilik dengan peneliti: 1. Bagaimana cara pelanggan untuk mengetahui informasi akan kualitas ikan benih yang dijual? Cara pelanggan mendapatkan informasi akan kualitas ikan melalui komunikasi langsung dengan pelanggan dan menunjukkan wujud dari benih ikan tersebut. 2. Bagaimana usaha ini memberikan informasi kepada pelanggan mengenai pergantian harga? Itu dinformasikan kepada pelanggan tergantung kondisi harga di pasar. Penggunaan sistem informasi juga sangat dibutuhkan untuk lebih memperlancar hubungan antara pemilik dan pelanggan. Sistem informasi di usaha ini seperti penyampaian informasi dengan komunikasi dari mulut ke mulut dengan cara memberitahukan kualitas ikan benih yang dijual adalah bibit yang unggul, bebas dari penyakit serta memberitahukan kepada pelanggan pergantian harga penjualan ikan bahwa apabila harga di pasar naik atau cenderung tidak stabil maka harga ikan juga bisa berubah tergantung harga pasar. 4.2.1.3 Lingkungan Usaha Eksternal

1. Lingkungan Makro a.Kebijakan Pemerintah

Wawancara peneliti dengan pemilik: 1. Apakah usaha ini sudah memiliki izin usaha dari pemerintah untuk beroperasi? Ya nak, sudah. Kita sudah memiliki izin usaha dari dinas perindustrian dan perdagangan dan sertifikat bibit unggul untuk benih ikan dari kementrian kelautan dan perikanan budidaya Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar BBPBAT Sukabumi. 2. Apakah usaha Dian Aquatik pernah berperan dalam kegiatan pemerintah untuki pelayanan bagi masyarakat? Ya, pernah. Usaha Dian Aquatik pernah menjadi tempat pelatihan untuk membudidayakan ikan air tawar bagi masyarakat. Dalam usaha ini, Dian Aquatik sudah memiliki izin layak usaha. Hal ini didukung dengan menerima sertifikat dari pemerintah yang berasal dari kementrian kelautan dan perikanan direktorat jenderal perikanan budidaya Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar BBPBAT Sukabumi. Sertifikat tersebut menyatakan bahwa benih ikan yang dijual adalah ikan yang sehat dan tidak menggunakan bahan kimia sehingga baik untuk dikembangbiakkan menjadi ikan pembesaran dan digunakan untuk konsumsi masyarakat. Selain itu, usaha ini juga pernah menjadi tempat penyuluhan dan pelatihan bagi masyarakat khususnya bagi pembudidaya ikan tawar di kota Medan yang disetujui pemerintah.

b. Ekonomi

Wawancara peneliti dengan pemilik: 1. Apakah sering terjadi kenaikan harga bahan baku untuk pengolahan pakan? Ya, akhir-akhir ini seiring terjadinya kenaikan bbm jadi harga pun sering tidak stabil. 2. Pernahkah harga penjualan dari ikan yang dibenihkan mengalami kenaikan yang signifikan? Yang pasti mengikuti harga yang kita buat mengikuti pasar. Keadaan kebijakan harga akan mempengaruhi suatu bisnisusaha. Hal ini yang dialami oleh usaha Dian Aquatik dimana kecenderungan harga di pasar yang berfluktuasi sehingga harga ikan-ikan yang dipasarkan cenderung tidak stabil. Menetapkan harga ikan ini di usaha ini selalu mengikuti harga pasar. Membeli bahan baku seperti bahan baku untuk pakan sehingga berpengaruh besar terhadap kegiatan harga ikan yang akan dijual. Namun, apabila mengolah usaha ini dengan baik mendapat kesempatan untuk menambah pendapatan baik bagi pengusaha maupun pelanggan serta meningkatkan konsumsi ikan yang sehat.

c. Faktor Budaya, Sosial dan Demografi

Wawancara peneliti dengan pemilik: 1. Apakah pelanggan selalu menjalin komunikasi dengan baik saat melakukan pembelian ikan ? Ya, komunikasi pelanggan terjalin dengan baik. 2. Pernahkah pelanggan mengajukan komplain atas ikan yang sudah dipesan sebelumnya? Sejauh ini belum pernah, nak. 3. Apakah di lingkungan ini bapak merasa nyaman menjalankan usaha ini? Ya, saya merasa nyaman menjalankan usaha ini disini karena selain dekat dengan tempat tinggal juga sumber air cepat didapat yaitu dari sumur air gali. 4. Bagaimana pandangan masyarakat sekitar terhadap usaha yang bapak jalankan ini? Ya, dalam kehidupan dilihat dari pandangan pasti akan ada pendapat antara suka dan tidak tergantung bagaimana kita menyikapinya. 5. Apakah cuaca yang ekstrim berpengaruh terhadap usaha pembenihan ikan ini, pak? Ya,sangat berpengaruh. Inilah kendala paling yang ditakutkan dalam usaha ini. Apabila terjadi musim hujan akan menyebabkan penyakit bagi ikan-ikan sedangkan apabila terjadi musim kemarau maka kita akan kekurangan air. Oleh karena itu, saya menciptakan strategi sumur gali dan pengadaan semen untuk mengatasi masalah ini, nak. Usaha ini terletak di lokasi yang sangat tepat dan cocok untuk beroperasi sebagai usaha budidaya ikan karena mudahnya mendapatkan sumber air. Selain itu, Dian Aquatik juga memiliki pelanggan yang menjalin hubungan baik satu sama lain dengan komunikasi yang baik serta tingkat kepuasan yang cukup akan pelayanan yang diberikan usaha ini. Hal ini terbukti dari reaksi pelanggan yang tidak pernah komplain akan pesanan ikannya. Namun, ada juga kegagalan yang mungkin boleh saja terjadi pada usaha ini akibat pengaruh alam yaitu cuaca. Cuaca yang buruk akan menyebabkan kerugian bagi usaha budidaya ini. Apabila terjadi musim hujan secara terus-menerus maka akan menyebabkan hama penyakit bagi ikan dan akan mengganggu induk ikan sehingga kuantitas ikan benih menjadi berkurang dan untuk mengatur aliran air juga akan lebih sulit. Selain itu, apabila musim kemarau datang, maka usaha ini akan mengalami kekurangan air. Untung saja, usaha ini memiliki strategi air penyaringan, menggunakan air liur sehingga ikan-ikan bisa dipindahkan disimpan di bak semen.

d. Teknologi

Wawancara peneliti dengan karyawan : 1. Apakah fasilitas yang sudah disediakan Dian Aquatik sudah memadai? Ya dek, untuk usaha ini alat-alat yang dibutuhkan sudah memadai cuman ada baiknya ditambahi lebih lagi supaya produksi bertambah banyak. 2. Apa alat transportasi yang digunakan dalam mengantar pesanan benih ikan kepada pelanggan? Alat transportasi yang digunakan untuk mengantar pesanan benih ikan menggunakan mobil. Namun, dibutuhkan lagi sepeda motor untuk mengantar pesanan ikan supaya lebih efektif dan cepat, dek. Penggunaan teknologi akan memberikan efektivitas dan efisiensi yang berpengaruh pada hasil yang didapatkan oleh suatu usaha. Usaha ini menggunakan teknologi untuk memperlancar kegiatan usahanya. Fasilitas yang digunakan untuk mengantar pesanan ikan benih yang dipesan pelanggan biasanya digunakan menggunakan mobil, namun perlunya lagi penambahan jasa angkutan seperti sepeda motor, dan pemanfaatan internet sebagai sarana promosi yang lebih baik untuk menambah operasi usaha menjadi lebih lancar dan menarik pelanggan baru untuk datang membeli.

e. Fisik

Wawancara peneliti dengan pemilik: 1. Bagaimana caranya mendapatkan pakan untuk ikan yang dibenihkan? Pakan yang didapatkan sangat mudah karena kita sebagian mengolah pakan sendirian dan sebagian kita beli. 2. Apakah ketersediaan pakan selalu mencukupi? Selalu dan tidak pernah kurang, nak. Mengelola usaha budidaya ikan tawar harus membutuhkan fisik yang bagus. Dian aquatik menunjukkannya dengan lokasi yang cocok, dekat dengan sumber air. Selain itu, pengolahan sebagian diolah sendiri dan sebagian dibeli lagi. Terjangkaunya tempat pembelian pakan mempermudah operasi usaha ini. Oleh karena itu, ketersediaan pakan di usaha ini tidak pernah habis sehingga pertumbuhan ikan benih cepat berkembang dengan makanan yang selalu tersedia.

2. Lingkungan Industri a. Ancaman masuknya pendatang baru

Wawancara peneliti dengan pemilik: 1. Adakah bapak merasa terancam karena masuknya pesaing baru seperti usaha yang bapak jalankan? Sekalipun saya punya pesaing baru, kita tidak takut nak. 2. Menurut bapak, pesaing baru darimana saja berasal pak? Pesaing baru banyak berdatangan dari daerah sini dan daerah lain,nak. Usaha budidaya ikan yang semakin berkembang pesat akan mengancam usaha yang lain jika tidak memiliki strategi khusus mengatasinya. Pendatang baru bisa saja datang dari luar daerah ataupun masih satu daerah . Hal ini menjadi indikasi ancaman untuk usaha Dian Aquatik namun bisa diatasi karena didukung kondisi lahan yang cocok dan pakan yang tersedia untuk operasi usaha daripada pesaing.

b. Persaingan Sesama

Wawancara peneliti dengan pemilik: 1. Bagaimana dengan sesama pesaing usaha di daerah ini, pak? Sesama pesaing didaerah ini juga menurut saya masih pemula semua karena mereka merintis dari binaan saya,nak. 2. Bagaimana usaha bapak untuk menghadapi pesaing yang sama dengan yang bapak geluti? Sebenarnya kita tidak perlu takut untuk menghadapi mereka , nak. Buat bapak kalau kita bagus dalam semua hal mengelola usaha ini, yang pasti pelanggan tidak akan pergi. Strategi yang kita buat beda dari mereka ya seperti packingan ikan kita unik dan praktis, harga yang terjangkau. Persaingan dalam bisnis budidaya ikan di Medan cukup ketat. Kreatifitas yang dimiliki setiap usaha sesama juga sangat berpengaruh untuk menarik konsumen. Dimulai dari harga yang sama atau bahkan lebih murah, kemasan packingan ikan juga sangat membantu daya tarik bagi pembeli. Usaha-usaha ikan yang ada disekitar masih tergolong masih lebih mudah dibanding usaha ini namun tidak menjamin operasi usahanya lebih lamban sehingga persaingan semakin ketat Selain itu juga tidak hanya berada di daerah setempat namun berasal dari luar juga seperti daerah Deli Serdang. c . Ancaman produk subsitusi Wawancara peneliti dengan pemilik: 1. Adakah produk pengganti yang disediakan bagi pelanggan apabila produk yang diminta habis? Tergantung pelanggan. Kalau mereka mau menunggu sampai ada, atau mau mengganti dengan ikan yang lain. 2. Apakah produk subsitusi mengganggu peningkatan penjualan produk usaha ini,pak? Ya, produk pengganti pasti akan menjadi suatu tekanan untuk ikan yang ada. Namun, apabila ikan unggul dan terbukti sehat sudah tertanam dibenak pelanggan maka produk pengganti tidak menjadi ancaman yang begitu ditakutkanlah, nak. Produk yang memiliki karakteristik yang berbeda, namun memberikan fungsi yang sama disebut produk substitusi. Munculnya produk substitusi akan mengancam jumlah permintaan apalagi kalau harga yang ditawarkan tersebut lebih murah. Usaha ini sudah memiliki subsitusi ikan namun tingkat penjualannya tergantung pelanggan.

d. Kekuatan tawar-menawar pembeli

Wawancara peneliti dengan pemilik: 1. Apakah ada daya tawar menawar antara pembeli dalam usaha ini? Ya,pasti ada. Jika membeli lebih banyak maka kita akan kasih bonus. Bonus yang kita kasih biasanya menambah jumlah ikan dari yang dibeli bukan pemotongan harga. 2. Apakah usaha Dian Aquatik sudah menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan? Kalau bapak ditanya, ya sudah nak. Pelanggan tetap kita sudah sangat mengenal bagaimana sistem kita disini. Misalnya hubungan baik yang kita jalani yah saling percayalah,nak. Sebagian pelanggan sudah kita kasih untuk berutang karena kita percaya dia tidak akan lari. Hal seperti menyebabkan penjualan ikan kita tidak pernah berhenti. Pelanggan yang membeli dalam usaha ini selalu terjalin komunikasi yang baik dengan pengusaha. Kebanyakan dari pelanggan menginginkan potongan harga akan pembeliannya, memperoleh barang yang bermutu. Usaha ini memberikan bonus kepada pelanggan tetap berupa tambahan kuantitas ikan yang diminta namun tidak memotong harga dari yang sudah ditentukan. Pembayaran juga bisa bervariasi tergantung kesepakatan pembeli dan pengusaha. Cara pembayaran yang dilakukan pelanggan ada yang cash dan ada juga gali lobang tutup lobang. Biasanya pelanggan yang datang menjemput ke tempat itu membayarnya secara cash dan pelanggan yang meminta diantar ke tempat biasanya setelah terjual lalu dibayar. Pengusaha dan pelanggan sudah saling percaya akan hal tersebut, tidak ada lagi keraguan dalam menjalankan keadaan yang seperti itu.

e. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok Wawancara peneliti dngan pemilik:

1. Bagaimana hubungan yang terjalin pada pemasok dengan usaha ini,pak? Hubungan kitadengan pemasok ya bisa dibilang sangat baik, nak. Mereka selalu menepati janjinya untuk memasok ikan-ikan ke usaha kita nak. 2. Berasal darimanakah dan berjumlah berapa pemasok pada usaha ini, pak? Pemasok kita yah mitra yang saya bina itu, nak. Sudah berjumlah 120 orang dan berasal dari daerah lokal dan nasional. Pemasok yang dimiliki usaha ini adalah semua mitra-mitra yang dimiiki dan dibina oleh Dian Aquatik. Mitra usaha yang dimiliki banyak berada di daerah Provinsi Sumatera Utara dan Aceh. Jumlah orang yang sudah dilatih kurang lebih berjumlah dari 120 orang dan mitra-mitra usaha yang ada di Deli Serdang, Binjai, Langkat, Simalungun, dan Pancur batu serta Aceh memasok ikan kembali ke usaha ini dengan cara mengkredit induk yang unggul.

4.2.1.4 Pengembangan Usaha

Wawancara peneliti dengan pemilik: 1. Mengapa bapak tertarik dalam membuka usaha budidaya ikan tawar? Ya karena hobby bapak dari kecil suka dengan ikan dan main air. Apalagi orangtua bapak dulu sudah memiliki kolam ikan kecil di Aceh sana nak jadi saya bertekad kalau saya harus bisa punya usaha budidaya ikan kalau saya sudah memiliki pekerjaan tetap. 2. Konsep usaha seperti apa yang bapak terapkan di usaha ini? Yah..konsep saya menjual ikan-ikan benih yang sehat kepada penjual dan pengusaha budidaya ikan tawar. Buat bapak, ada kepuasan tersendiri memberikan manfaat bagi oranglain sekalian menambah penghasilan usaha. Selain itu kan, pemanfaatan ikan budidaya juga tidak ada habisnya karena bisa bermacam-macam fungsinya. Misalnya untuk ikan hiasan, dan dunia wisata kuliner. 3. Bagaimana rencana usaha yang bapak lakukan untuk menjalankan usaha ini? Kalau rencana usaha yang saya lakukan yang pasti selalu melihat kepuasan dari pelanggan seperti menciptakan pelayanan yang baik, kualitas yang bagus dan kenyamanan bagi pelanggan yang berbeda dari pesaing sehingga kita tidak akan pernah kehilangan pelanggan. Otomatis, kalau pelanggan tidak pergi penjualan usaha ikan kita juga meningkat akan menambah keuntungan usaha, nak. 4. Apakah bapak sudah mengimplementasikan rencana usaha dengan baik? Berbicara tentang implementasi dari rencana pastinya sudahlah ,nak. Kalau tidak mana bisa usaha kita bisa terus beroperasi seperti ini. Pengembangan usaha adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat, apabila kebutuhan masyarakat meningkat maka lembaga bisnispun akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil memperoleh laba. Usaha Dian Aquatik Indonesia dalam usahanya juga perlu diperhatikan perkembangan usahanya supaya tetap beroperasi di masa yang akan datang. Oleh karena itu perlu dilihat dari sisi lingkungan internal dan lingkungan eksternal usahanya.

4.3 Identifikasi Faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman

Berdasarkan hasil analisis faktor internal dan eksternal maka dapat diidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang berpengaruh terhadap pengembangan usaha budidaya ikan tawar. Tabel 4.6 Kekuatan dan Kelemahan Internal Usaha Dian Aquatik Indonesia Sumber: Analisis Data Primer 2015 Tabel 4.6, merupakan faktor-faktor strategis internal atau daftar kekuatan dan kelemahan usaha Dian Aquatik Indonesia di atas merupakan hasil wawancara peneliti dan pemilik usaha yang menjadi informan penelitian. Faktor Kekuatan 1. Ikan yang dijual unggul dan bersertifikat Dian Aquatik menjual ikan berbeda dengan ikan pesaing yang hanya kesehatannya belum dijamin. Ikan yang dijual Dian Aquatik tidak hanya sehat dan berkualitas tetapi juga diakui oleh pemerintah dengan adanya sertifikat ikan-ikan yang dijual di pasaran.

2. Lahan cocok dan lokasi yang strategis

Dian Aquatik memiliki lahan yang sangat cocok untuk budidaya usaha ikan tawar karena sangat dekat dengan sumber air. Air merupakan salah satu kunci suksesnya usaha budidaya ikan tawar ini. No Kekuatan Kelemahan 1 2 3 4 5 Ikan yang dijual unggul dan bersertifikat. Lahan cocok dan lokasi yang strategis. Memilki karyawan yang handal dan mampu dalam bidangnya. Mampu berproduksi kontinyu. Memiliki jaringan mitra usaha. StockPersediaan ikan masih terbatas. Pencatatan keuangan belum maksimal. Modal Terbatas Pemasaran usaha belum maksimal Selain itu, usaha Dian Aquatik juga terletak didaerah yang strategis dan mudah dijangkau oleh transportasi darat maupun bisa dijangkau dengan berjalan kaki. Oleh karena itu, pelanggan atau konsumen yang baru tidak kewalahan untuk membeli ikan.

3. Memiliki karyawan yang handal dan mampu dalam bidangnya

Usaha ini sangat berpontensial untuk meraih keuntungan usaha karena lancarnya operasi usaha karena Dian Aquatik memiliki karyawan yang mampu dan menguasai pekerjaan budidaya dengan baik. Pengolahan ikan dan pelayanan yang diberikan menjadi andalan untuk diberikan kepada pelanggan.

4. Mampu berproduksi kontinyu

Keunggulan usaha Dian Aquatik mampu beroperasi dengan baik menghasilkan produksi ikan yang dapat dijalankan secara terus-menerus dengan cara pengolahan calon induk ikan dan induk ikan yang unggul diolah dengan baik.

5. Memiliki jaringan mitra usaha

Jaringan usaha yang dimilki Dian Aquatik sudah banyak dan menjadi pemasok ikan untuk usaha ini. Memiliki jaringan usaha berada di daerah lokal dan daerah nasional. Daerah lokal meliputi daerah Sumatera Utara dan Aceh serta daerah nasional meliputi daerah Bogor, Sukabumi, dan Padang. Faktor Kelemahan 1. StockPersediaan ikan masih terbatas Dalam kondisi waktu tertentu apabila permintaan pelanggan melebihi pesanan dari biasanya atau memesan ikan melebihi kapasitas biasanya maka seringkali Dian aquatik kewalahan mengelola dan menyediakan ikan tersebut.

2. Pencatatan keuangan belum maksimal

Memang usaha ikan ini sudah melakukan pencatatan penjualan keuangan perhari namun masih sangat sederhana dan manual atau belum menggunakan jasa kasir dan struk harga pembelian.

3. Modal terbatas

Modal yang dgunakan untuk usaha ini belum maksimal karena masih sedikit modal yang digunakan padahal perlunya modal untuk perluasan usaha agarlebih berkembang dan memperoleh keuntungan lebih banyak.

4. Pemasaran usaha belum maksimal

Dian Aquatik belum sepenuhnya berusaha untuk memasarkan produk ikan yang dibenihkan untuk kalangan masyarakat lebih luas. Belum memanfaatkan internet sebagai sarana promosi usaha. Tabel 4.7 Peluang dan Ancaman Usaha Dian Aquatik Indonesia No Peluang Ancaman 1 2 3 4 5 6 Pengolahan pakan sendiri Ketersediaan obat-obatan untuk ikan yang punya penyakit Penggunaan media sosial untuk memperkenalkan produk ke masyarakat luas Menambah modal dari investor dan menambah konsumsi per kapita Menciptakan sarana dan prasarana Menambah produk dan fungsi ikan Cuaca dan Iklim Banyaknya pesaing dalam industri yang sejenis Pendatang Baru Ketergantungan dengan mitra usaha sebagai pemasok Hama dan Penyakit Sumber: Data Primer diolah 2015 Tabel 4.6, merupakan faktor-faktor strategis eksternal atau daftar Peluang dan Ancaman usaha Dian Aquatik Indonesia di atas merupakan hasil penilaian dan diskusi peneliti dan pemilik usaha yang menjadi informan penelitian. Faktor Peluang 1. Pengolahan pakan sendiri Dian Aquatik memiliki peluang untuk megolah pakan sendiri untuk makanan ikan supaya lebih sehat dengan dekatnya bahan baku makanan ikan yang dijual di lokasi usaha.

2. Ketersediaan obat-obatan untuk ikan yang punya penyakit

Peluang yang dimiliki berikutnya adalah menyediakan obat-obatan untuk ikan yang punya penyakit karena adanya ancaman dari cuaca dan iklim yang ekstrim.

3. Penggunaan media sosial untuk memperkenalkan produk ke

masyarakat luas Dian Aquatik juga memilki peluang untuk memanfaatkan internet melakukan promosi usaha untuk pemasaran yang lebih efektif dengan iklan supaya penjualan usaha lebih meningkat.

4. Menambah modal dari investor dan menambah konsumsi per kapita

Usaha ini memiliki peluang yang sangat besar untuk menarik minat dari investor untuk menanamkan bantuan modal usaha sehingga usaha dapat bekembang dan maju lebih lagi. Selain itu dapat menyejahterakan karyawan, pemilik dan pemegang saham lainnya.

5. Menciptakan sarana dan prasarana

Dian Aquatik juga memiliki kesempatan untuk menciptakan dan membuat sarana dan prasarana usaha lebih baik seperti membuat sewa antar jemput pengunjung yang datang untuk melihat-lihat, mengadakan tempat duduk dan meja lebih banyak, memperluas lahan dan menambah jenis benih ikan yang bermacam-macam.

6. Menambah produk dan fungsi ikan

Usaha Dian Aquatik memiliki kesempatan untuk menambah produk dan fungsi ikan. Produk ikan yang ditambah seperti ikan yang benih jenisnya ditambahi dan fungsi ikan juga bisa menjadi langsung dijual untuk konsumsi pelanggan. Faktor Ancaman 1. Cuaca dan Iklim Cuaca dan iklim ancaman terbesar yang dimilki Dian Aquatik Indonesia. Musim kemarau dan musim kemarau tetap mengancam kelestarian budidaya ikan. Menggali sumur dan membangun bak semen bisa mengatasi namun perlu diadakan alternatif lainnya.

2. Banyaknya pesaing dalam industri yang sejenis

Ancaman berikutnya Dian Aquatik terancam dengan pesaing usaha yang sejenis karena kurangnya produksi dan persediaan minim.

3. Pendatang Baru

Pendatang baru yang tidak hanya berasal dari lokal namun juga yang datang dari daerah lain bisa mengakibatkan persaingan semakin ketat apalagi usaha pesaing ditopang dengan menggunakan modal yang besar.

4. Ketergantungan dengan mitra usaha sebagai pemasok

Mitra usaha yang hanya dijadikan sebagai pemasok untuk ketersediaan ikan dapat mengancam produksi berkurang. Oleh karena itu, perlu melakukan interaksi yang baik dan hubungan kerjasama kepada pemasok ikan tawar yang lain lebih banyak

5. Hama dan Penyakit

Faktor ancaman dari hama dan penyakit yang datang mengancam kesehatan dan kualitas ikan Dian Aquatik. Hama dan penyakit mucul dari situasi cuaca dan iklim yang ekstrim.

4.4 Analisis Data

4.4.1 Analisis Rasio