Keuangan Sumber Daya Manusia

induk ikan yang unggul sehingga setelah dibudidayakan maka akan dipasok kembali kepada usaha ini.

c. Keuangan

Wawancara peneliti dengan pemilik: 1. Bagaimana cara penetapan harga benih-benih ikan yang dijual ini, pak? Melalui standar yang sudah ditentukan atau mengikuti harga pasar. 2. Bagaimana dengan sistem keuangan yang bapak terapkan? Apakah masih manual atau sudah menggunakan teknologi? Masih manual, namun sudah melakukan pencatatan pembukuan harian. 3. Berapa modal awal dari usaha ini pak? Modal awal tahun 1985 sekitar Rp 10.000.000. 4. Selain modal sendiri yang bapak gunakan, apakah ada sumber dana lain untuk tambahan modal? Saya kembangkan dibantu dengan pihak swastabank. 5. Pernahkah usaha ini mengalami kerugian? Kenapa dan tahun berapa? Pernah. Saya mengalami kerugian sekitar Rp 6.000.000.000 karena bencana alam dengan perluasan lahan sekitar 9 Ha dengan sistem keramba. Sistem keuangan yang dilakukan oleh usaha ini adalah sistem pencatatan penjualan harian. Dian Aquatik Indonesia sudah melakukan pencatatan keuangan harian dengan sederhana menggunakan cara secara manual. Menggunakan pencatatan keuangan masih sangat sederhana artinya belum sepenuhnya bisa memastikan secara pasti yang mana pemasukan dan pengeluaran pribadi dengan pemasukan dan pengeluaran usaha sendiri. Selain itu, usaha ini juga belum memiliki karyawan khusus dibidang keuangan. Pada tahun 1985 usaha Dian Aquatik memilki modal awal sebesar Rp 10.000.000 dan kemudian semakin berkembang sehingga pihak swasta bank memberi kepercayaan menanam modal menjadi Rp 50.000.000. Usaha Dian Aquatik juga pernah mengalami kerugian besar pada tahun 2006 dengan total jumlah Rp 1.000.000.000. Saat itu, Dian Aquatik melakukan peluasan usaha dengan membangun usaha ikan keramba dengan kolam seluas 9 Ha namun terjadi bencana alam yaitu banjir sehingga usaha ini benar-benar merugi. Oleh karena itu, perlu dibutuhkan perhatian lebih lagi dalam alokasi dan penganggaran keuangan untuk usaha Dian Aquatik Indonesia supaya usaha lebih berkembang di masa yang akan datang.

d. Sumber Daya Manusia

Wawancara pemilik dengan peneliti: 1. Apakah bapak melakukan sistem perekrutan karyawan? Tidak. Karyawan disini bekerja berasal dari keluarga sendiri dan masyarakat sekitar. 2. Berapa jumlah karyawan bapak? Karyawan saya berjumah 8 orang. 3. Selain karyawan tetap, adakah karyawan tidak tetap pak? Ya, karyawan tetap ada 6 orang, 2 orang karyawan tidak tetap. 4. Pada saat kapan karyawan tidak tetap dibutuhkan pak? Karyawan tidak tetap dibutuhkan saat pesanan ikan benih dari pelanggan melebihi rutinitas biasanya. 5. Bagaimana kemampuan skill dari karyawan-karyawan bapak dalam bekerja? Mereka sudah mahir dan handal dalam mengerjakan pekerjaannya masing-masing. Usaha Dian Aquatik Indonesia sudah memiliki karyawan tetap dan karyawan tidak tetap. Karyawan yang sudah dimiliki tidak berasal dari perekrutan sebagaimana biasanya dilakukan perusahaan menyeleksi namun berdasarkan kekeluargaan dan berdasarkan lingkungan daerah tempat tinggal. Karyawan yang ada di usaha ini dalam melakukan tugasnya sudah handal dan mandiri, menguasai pekerjaannya sesuai bidangnya masing- masing. Para karyawan sangat senang dan menikmati pekerjaan yang ada di usaha ini karena selain menerima gaji yang tidak pernah terlambat, mereka juga puas akan loyalitas dan kebaikan pimpinannya. Jadi saat mereka bekerja, mereka juga tidak pernah merasa terbebani. Oleh karena itu, operasi dan produksi di usaha ini tidak pernah terbengkalai dan berjalan dengan lancar.

e. Sistem Informasi