Definisi UKM atau Usaha Kecil Jenis-Jenis UMKM

Dari alternatif laporan keuangan PT ABC tersebut menunjukkan perencanaan dengan pinjaman dan tanpa pinjaman. Terdapat perbandingan dalam laporan neraca dan laba rugi. Pada laporan neraca perbedaan pada bagian liabilitas. Perencanaan dengan pinjaman memiliki liabilitas Rp 50.000 dengan bunga 12 sedangkan pada perencanaan tanpa pinjaman tidak memiliki liabilitas. Pada bagian laba rugi terdapat juga perbedaan yang terlihat dari laba yang dihasilkan. Pada perencanaan tanpa pinjaman menghasilkan laba yang tinggi dibandingkan dengan perencanaan dengan pinjaman. Hal ini dikarenakan pada perencanaan dengan pinjaman membayar beban bunga atas pinjaman yang dilakukan. Penilaian ROE menunjukkan perencanaan dengan pinjaman memiliki ROE yang tinggi dikarenakan modal yang dimilliki berasal dari pinjaman dan modal sendiri sehingga ROE menjadi tinggi dibandingan dengan perencanaan tanpa pinjaman dimana modal yang dimiliki hanya berasal dari modal sendiri. Jadi dapat disimpulkan laba yang tinggi tidak selamanya menghasilkan ROE yang tinggi tetapi dapat dilihat dari perbandingan modal yang dimiliki perusahaan apakah berasal dari modal sendiri atau modal pinjaman.

2.6 Usaha Kecil Menengah

2.6.1 Definisi UKM atau Usaha Kecil

Di Indonesia terdapat berbagai definisi yang berbeda mengenai UKM termasuk usaha kecil berdasarkan kepentingan lembaga yang memberi definisi. 1. Badan Pusat Statistik BPS : UKM adalah perusahaan atau industri dengan pekerja antara 5-19 orang. 2. Bank Indonesia BI : UKM adalah perusahaan atau industri dengan karakteristik berupa : a modalnya kurang dari Rp 20 juta; b untuk satu putaran dari usahanya hanya membutuhkan dana Rp 5 juta; c memiliki asset maksimum Rp 600 juta di luar tanah dan bangunan; dan d omset tahunan ≤ Rp 1 miliar. 3. Departemen koperasi dan usaha kecil Menengah UU No. 9 Tahun 1995 :UKM adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dan bersifat tradisional, dengan kekayaan bersih Rp 50 juta- Rp 200 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha omset tahunan ≤ Rp 1 miliar; dalam UU UMKM2008 dengan kekayaan bersih tahunan Rp 300 juta – Rp 2,5 miliar. 4. Keppres No. 161994: UKM adalah perusahaan yang memiliki kekayaan bersih maksimum Rp 400 juta. 5. Departemen Perindustrian dan Perdagangan : a. Perusahaan memiliki asset maksimum Rp 600 juta di luar tanah dan bangunan Departemen Perindustrian sebelum digabung b. Perusahaan memilki modal kerja di bawah Rp 25 juta Departemen Perdagangan sebelum digabung 6. Departemen keuangan: UKM adalah perusahaan yang memiliki omset maksimum Rp 600 juta per tahun dan atau asset maksimum Rp 600 juta di luar tanah dan bangunan. 7. Departemen kesehatan: perusahaan yang memiliki penandaan standar mutu berupa Sertifikat Penyuluhan SP, Merek Dalam Negeri MD, dan Merek Luar Negeri ML.

2.6.2 Jenis-Jenis UMKM

Menurut Adi 2007:15 jenis-jenis UMKM secara garis besar dikelompokkan dalam 4 kelompok yaitu: 1. Usaha Perdagangan Keagenan : agen koranmajalah, sepatu, pakaian, dan lain-lain; Pengecer: minyak, kebutuhan pokok, buah-buahan, dan lain-lain; EksporImpor: produk lokal dan internasional; Sektor informal: pengumpul barang bekas, pedagang kaki lima, dan lain-lain. 2. Usaha Pertanian Meliputi Perkebunan: pembibitan dan kebun buah-buahan, sayur- sayuran, dan lain-lain; Perternakan: Ternak ayam petelur, susu sapi; Perikanan : Daratlaut seperti tambak udang, kolam ikan, dan lain-lain. 3. Usaha Industri Industri MakananMinuman; Pertambangan; Pengrajin; Konveksi, dan lain-lain. 4. Usaha Jasa Jasa Konsultan; Perbengkelan; Restoran; Jasa Konstruksi; Jasa Transportasi; Jasa Telekomunikasi; Jasa Pendidikan dan lain-lain.

2.6.3 Faktor-Faktor Pengembangan UMKM