Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perekonomian merupakan salah satu dari tiga pilar utama pembangunan di samping sosial dan politik. 1 Perekonomian dan dunia usaha tidak pernah lepas dari hutang piutang dan jaminan, baik dalam ruang lingkup perorangan, maupun dalam ruang lingkup yang lebih besar, seperti perusahaan. Suatu perusahaan harus selalu memikirkan cara untuk tetap menjaga kontinuitas perusahaan, bahkan cenderung agar dapat bergerak lebih maju untuk mengembangkan usahanya. Pengembangan perusahaan sudah barang tentu memerlukan dana untuk peningkatan modal. Dalam usaha peningkatan modal perusahaan dengan menarik dana dari luar perusahaan akan memperhatikan masalah jumlah dana dan jangka waktu untuk memperolehnya. Di samping itu, jenis dana yang ditarik tidak kalah penting pula untuk dipertimbangkan. Apakah dana yang ditarik itu pinjaman atau modal sendiri, akan tergantung pada posisi keuangan perusahaan yang telah ada. Dengan demikian, bank tidak akan selalu dapat memenuhi permintaan perusahaan yang telah ada, sehingga bank juga tidak akan selalu dapat memenuhi kredit bagi perusahaan yang bersangkutan. Dalam posisi demikian, penambahan modal perusahaan dapat ditempuh dengan menambah equity modal sendiri. Jika perusahaan sudah tidak 1 M. Irsan Nasrudin dan Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia Jakarta: Kencana, 2008 hlm.77 Universitas Sumatera Utara mungkin untuk meningkatkan modal pinjaman, padahal peningkatan modal sudah sangat mendesak, akan semakin menyulitkan perusahaan jika tidak ada jalan keluarnya. 2 Pemerintah menyadari hal itu sehingga lahirlah lembaga keuangan yang dinamakan pasar modal. Pasar Modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya. Pada hakekatnya, pasar modal merupakan jenis pasar market, yang mana dapat diartikan bahwa di dalamnya terjadi aktivitas penjual dan pembeli untuk suatu komoditas atau jasa. Pasar modal mampu mengerahkan dana dari banyak pihak sehingga dana yang dibutuhkan pun akan cepat terpenuhi. Pasar Modal capital market mempertemukan pemilik dana supplier of fund dengan pengguna dana user of fund untuk tujuan investasi jangka menengah middle-term investment dan jangka panjang long- term investment. 3 Pasar modal memberikan peluang kepada masyarakat untuk melakukan investasi, baik investasi yang berjangka pendek, menengah maupun investasi berjangka panjang, sedangkan bagi pihak emiten semakin mudah untuk memperoleh dana dari masyarakat pemodal investor dengan cara menerbitkan surat berharga baik yang bersifat equitas maupun yang bersifat utang. 4 2 Pandji Anoraga, dan Piji Pakarti, Pengantar Pasar Modal, Cetakan ke-4 Jakarta: Rhineka Cipta, 2003 hlm. 2 3 M. Irsan Nasrudin dan Indra Surya, Op. Cit., hlm.10 4 Gunawan Wijaya dan Jono, Seri Pengetahuan Pasar Modal: Penerbitan Obligasi dan Peran Serta Tanggung Jawab Wali Amanat dalam Pasar Modal Jakarta: Kencana, 2006 hlm. 2 Universitas Sumatera Utara Emiten adalah pengguna dana, sedangkan pemilik dana ini disebut sebagai investor. Di pasar modal, emiten harus memiliki sesuatu untuk dijadikan jaminan atas dana yang akan dipinjam dari investor. Di samping harus dapat meyakinkan investor bahwa dana yang akan dipinjamkannya itu akan dikembalikan, emiten juga harus memiliki kualifikasi perusahaan yang mendukung. Pasar Modal menurut Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal UUPM Pasal 1 angka 13 mendefinisikan pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan Perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Dalam definisi ini terdapat unsur-unsur pokok, yakni penawaran umum Initial Public Offering IPO, perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Definisi dari pasar modal, lembaga dan profesi yang terkait di pasar modal, serta peraturan yang mengaturnya berbeda di tiap negara. Namun secara substansi UUPM dalam banyak hal mirip dengan Undang- undang Pasar Modal Amerika Serikat Securities Act 1933 dan Securities Exchange Act 1934 5 . Dan beberapa negara seperti Brazil dan Jepang mengambil pola peraturan pasar modal Amerika Serikat dalam rangka menciptakan pasar yang efisien dan prinsip keterbukaan. 6 5 Bismar Nasution, Keterbukaan Dalam Pasar Modal Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2001 hlm. 10 6 ibid. hlm. 4 Universitas Sumatera Utara Di pasar modal terjadi penawaran umum, dimana perusahan publik emiten menawarkan efek kepada para investor di suatu tempat yang dinamakan bursa. Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek. 7 Dalam bahasa Inggris disebut securities . Dalam Bahasa Belanda disebut effecten, dan dalam Bahasa Latin, effectus. Kata securities bersumber pada pengertian bahwa surat berharga tersebut memberikan garansi atau jaminan yang dapat dicairkan liquid dengan sejumlah uang sesuai dengan nilai yang tercantum dalam surat berharga itu. Sedangkan kata bursa diambil dari kata bourse, yang berarti tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk komoditas tertentu dengan penyelenggaranya melalui prosedur perantara. 8 Untuk membantu di dalam mempersiapkan penawaran umum, termasuk due diligence yang diperlukan, membantu menyiapkan pernyataan pendaftaran dan menyampaikannya ke Badan Pengawas Pasar Modal 9 di Indonesia disebut Bapepam, di Amerika Serikat disebut Securities Exchange Comission SEC , emiten dibantu oleh underwriter di Indonesia disebut Penjamin Emisi Efek. Setelah pendaftaran dinyatakan efektif, underwriter melakukan persiapan untuk pemasaran efek. Defenisi underwriter menurut Securities Act 1933, Sec 2 a.11 adalah: The term ‘‘underwriter’’ means any person who has purchased from an issuer with a view to, or offers or sells for an issuer in connection with, the distribution of any 7 Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 1 angka 5 8 M. Irsan Nasrudin dan Indra Surya, Op. Cit., hlm.11 9 Asril Sitompul, Due Dilligence dan Tanggung jawab Lembaga-Lembaga Penunjang Pada Proses Penawaran Umum Bandung: Citra Aditya Bhakti, 2000 hlm. 14 Universitas Sumatera Utara security, or participates or has a direct or indirect participation in any such undertaking, or participates or has a participation in the direct or indirect underwriting of any such undertaking; but such term shall not include a person whose interest is limited to a commission from an underwriter or dealer not in excess of the usual and customary distributors’ or sellers’ commission. As used in this paragraph the term ‘‘issuer’’ shall include, in addition to an issuer, any person directly or indirectly controlling or controlled by the issuer, or any person under direct or indirect common control with the issuer. Jadi kedudukan underwriter di pasar modal Amerika Serikat menurut definisi ini adalah, bahwa underwriter pihak yang melakukan penawaran umum penjualan efek yang diterbitkan oleh emiten issuer kepada para investor melalui dealer; yang bekerja untuk kepentingan issuer. Underwriter di Amerika Serikat terdiri atas beberapa unsur yang bekerja bersama-sama untuk kepentingan penjualan surat berharga issuer. Biasanya, yang paling dominan disebut investment bank. Walaupun disebut bank, namun secara fungsi, struktur dan ruang lingkup pekerjaan berbeda dengan bank komersial comercial bank. Terkadang underwriter bisa saja terdiri dari beberapa investment bank atau beberapa perusahaan yang dipilih bergabung menjadi satu. Inilah yang disebut dengan underwriting syndicate, dengan investment bank tadi menjadi syndicate manager , managing underwriter. Mereka membagi tugas dalam mempersiapkan IPO, bahkan juga mengatur sesudahnya, tergantung perjanjian dengan issuer. Misalnya seperti broker, dealer pialang dan manager investasi menjadi ujung tombak pada divisi penjualan, karena berhubungan langsung dengan calon investor. Diantara mereka, yang disebut underwriting syndicate tersebut, terdapat perjanjian. Perjanjian tersebut mengatur mulai mengenai tugas masing- Universitas Sumatera Utara masing divisi hingga bagian dalam pembayaran. Karena tugas dari underwriter biasanya mengatur bagaimana caranya agar surat yang diterbitkan issuer laku dan memenuhi target penjualan, sehingga dana yang dibutuhkan pun cepat didapatkan, maka underwriter dikatakan arranger pengatur. 10 Kebutuhan akan underwriter sebenarnya adalah karena adanya kesulitan dalam melakukan pemasaran, distribusi dan penjualan efek. 11 Bagi investor dan emiten, underwriter berperan sebagai mediator. 12 Peran underwriter bagi investor dalam suatu penawaran umum tidak hanya akan memudahkan mereka mendapatkan efek yang sedang ditawarkan, karena adanya jaringan yang luas dari underwriter, serta para agen penjualan yang merupakan sindikasi dalam suatu penjaminan emisi. Tetapi juga dapat merupakan ”jaminan” bahwa efek tersebut ketika dicatatkan, dan diperdagangkan di bursa efek akan merupakan investasi menguntungkan. Hal ini karena underwriter pada waktu efek itu diperdagangkan di bursa efek, akan memainkan peranan yang sangat penting dalam rangka stabilisasi harga yang dilakukan oleh underwriter. Oleh karena itu, investor dalam membeli efek yang ditawarkan juga harus melihat siapa yang akan melakukan penjaminan emisi atas efek yang sedang ditawarkan tersebut. Underwriter yang berpengalaman dianggap sebagai jaminan bahwa harga saham akan naik dan investor 10 Disarikan dari http:thismatter.commoneystockinvestmenbanking.htm, diakses tanggal 31 Agustus 2010 11 Hamud M Balfas, Hukum Pasar Modal Indonesia Jakarta: Tata Nusa, 2006 hlm 62 12 Wijaya, Gunawan dan Jono, Seri Pengetahuan Pasar Modal: Penerbitan Obligasi dan Peran Serta Tanggung Jawab Wali Amanat dalam Pasar Modal Jakarta: Kencana, 2006 hlm.58 Universitas Sumatera Utara akan mendapatkan capital gain keuntungan yang diperoleh investor dari selisih harga beli dan harga jual saham. 13 Antara emiten dan underwriter terdapat perjanjian yang mengikat keduanya. Perjanjian itu disebut Underwriting Agreement Perjanjian Penjaminan Emisi Efek. Beberapa bentuk komitmen penjaminan emisi : 14 1. Full commitment. Dengan sistem ini, underwriter setuju untuk membeli seluruh efek yang ditawarkan dan dengan demikian ia menanggung resiko akan tidak terjualnya keseluruhan efek yang ditawarkan. 2. Best efforts. Bahwa underwriter setuju un tuk menjamin bahwa ia akan menggunakan “best effort ”-nya untuk menjual efek yang ditawarkan, dengan tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak habis terjual. 3. Standby commitment penjamin emisi efek berkomitmen agar saham yang tidak terjual di pasar perdana dapat dibeli oleh penjamin emisi efek pada harga tertentu. 4. Best effort all or none. Dalam hal ini, penawaran akan dibatalkan bila underwriter tidak berhasil untuk menjual seluruh efek yang ditawarkan. 13 Balfas, Hamud M, Op. Cit., hlm. 254 14 Asril Sitompul, ibid op. cit., hlm 14-15 Universitas Sumatera Utara Apabila underwriter dan emiten telah sepakat untuk melakukan penawaran umum berdasarkan jenis kontrak perjanjian yang ditentukan, pihak tersebut wajib melakukan penawaran umum sesuai dengan kontrak perjanjian yang dibuat dan untuk itu harus dicantumkan dalam prospektus. 15 Prospektus prospectus adalah setiap informasi tertulis sehubungan dengan penawaran umum dengan tujuan agar pihak lain membeli efek. 16 Prospektus merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh perusahan untuk tujuan penerbitan surat- surat berharga yang akan dijual oleh perusahaan tersebut issuer, termasuk data-data yang berhubungan dengan keuangan perusahaan. 17 Kebutuhan akan prospektus ini sangat penting bagi investor karena isinya merupakan informasi yang akan menentukan keputusan calon investor dalam melakukan investasi. Dengan melakukan penawaran umum, berarti perusahaan dituntut untuk lebih terbuka dan harus mengikuti peraturan-peraturan pasar modal mengenai kewajiban pelaporan. Segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan baik pemasukan maupun pengeluaran harus tercatat secara terperinci dan dapat dipertanggungjawabkan. Perusahaan harus selalu membuat pelaporan yang diwajibkan sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Laporan keuangan juga terus dipantau baik oleh pemilik modal maupun oleh masyarakat umum, sehingga jika 15 Penjelasan Pasal 39 UUPM 16 Pasal 1 angka 26 UUPM 17 Howell, Rate A, and Allison, John R., Business Law: Text and Cases, Third Edition, CBS College Publishing, 1985, p. 1311 Universitas Sumatera Utara terjadi penyimpangan bisa segera diketahui. Dengan adanya laporan ini, maka akan dapat diketahui seberapa jauh perkembangan dari perusahaan. 18 Jadi underwriter juga merupakan penjamin. Penjaminan mereka didasarkan atas informasi yang diberikan oleh emiten issuer penerbit surat hutang. Dengan demikian mereka akan berusaha meyakinkan calon investor buyer bahwa dana yang akan mereka investasikan dalam bentuk surat berharga tersebut akan dibayar pada waktu yang telah diperjanjikan. Ketika emiten issuer gagal atau lalai memenuhi prestasinya, apakah underwriter bisa dimintai pertanggungjawaban? Penelitian ini akan mengambil studi kasus mengenai surat hutang notes yang diterbitkan oleh Indah Kiat International Finance B.V., sebagai issuer. Indah Kiat International Finance B.V. adalah anak perusahaan PT Indah Kiat Pulp Paper Tbk., yang merupakan satu perusahaan yang berada dibawah suatu group afiliasi 19 perusahaan yaitu Sinar Mas Group. Indah Kiat International Finance B.V. menerbitkan dan menjual suatu Surat Hutang Guaranteed Secured Senior Notes yang terdiri dari tiga seri surat hutang yang jumlah pokoknya secara keseluruhan adalah kurang lebih US 500,000,000,- yang berupa: a. Surat Hutang sebesar US 150,000,000,- yang dijamin dengan suku bunga 11 38 yang jatuh tempo pada tahun 1999 selanjutnya disebut dengan “Surat Hutang Jatuh Tempo Tahun 1999 Notes Due 1999; 18 Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, op. cit., hlm. 48 19 Afiliasi adalah hubungan antara dua perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang sama. Pasal 1 angka 1e UUPM Universitas Sumatera Utara b. Dua Surat Hutang masing-masing sebesar US 100,000,000,- yang dijamin dengan suku bunga 11 78 yang jatuh tempo pada tahun 2002 selanjutnya disebut dengan “Surat Hutang Jatuh Tempo Tahun 2002 Notes Due 2002; dan c. Surat Hutang sebesar US 150,000,000,- yang dijamin dengan suku bunga 12 12 yang jatuh tempo pada tahun 2006 selanjutnya disebut dengan “Surat Hutang Jatuh Tempo Tahun 2006 Notes Due 2006 PT Indah Kiat Pulp Paper Tbk. bertindak menjadi penjamin guarantor terhadap surat hutang yang dikeluarkan tersebut. Diletakkannya hak tanggungan serta jaminan fidusia atas asset-asset yang dimiliki oleh PT Indah Kiat Pulp Paper Tbk., yang berada di Indonesia, termasuk juga Akta Assignment Polis Asuransi dan Surat Kuasa Untuk Menjual adalah karena tanpa adanya agunan serta jaminan tersebut, para penanam modal investor tidak akan memiliki jaminan serta kepastian bahwa dana yang mereka berikan akan dikembalikan. Ini dikarenakan dalam hal ini Indah Kiat International Finance B.V. sebenarnya didirikan untuk tujuan penerbitan surat hutang dipasar modal internasional. Sebagai agen penjual dealer Surat Hutang Notes tersebut kemudian ditunjuklah Morgan Stanley Co. Incorporated. sebagai Penjamin Emisi Efek Underwriter . Berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Underwriting Agreement tertanggal 23 Juni 1994 antara Indah Kiat International Finance B.V., PT Indah Kiat Pulp Paper Tbk. dan Morgan Stanley Co. Incorporated, pada awalnya Notes dibeli oleh Morgan Stanley Co. Incorporated Underwriter, yang mana kemudian menjual obligasi tersebut kepada berbagai investor internasional. Hasil dari obligasi Universitas Sumatera Utara yang diterbitkan tersebut dibayarkan oleh Underwriter kepada Indah Kiat International Finance B.V. Underwriting agreement ini ditandatangani oleh Indah Kiat International Finance B.V. sebagai penerbit issuer, PT Indah Kiat Pulp Paper Tbk., sebagai penjamin guarantor dan Morgan Stanley Co. Incorporated sebagai underwriter penjamin emisi efek. Perlu diketahui bahwa surat hutang yang diterbitkan Indah Kiat International Finance BV tersebut dicatatkan di Bursa Efek Luxembourg Luxembourg Stock Exchange dan dipasarkan di Bursa Saham New York New York Stock Exchange NYSE , atau biasa disebut orang ”Wallstreet”. Dan keseluruhan perjanjian yang berhubungan dengan penerbitan surat hutang tersebut diatur dan tunduk kepada hukum Negara Bagian New York. Dari hasil penjualan ketiga jenis surat hutang tersebut, Indah Kiat International Finance B.V. akhirnya mendapatkan dana total kurang lebih US 500.000.000,00. yang selanjutnya dipinjamkan kepada PT Indah Kiat Pulp Paper dan dituangkan dalam Loan Agreement tanggal 29 Juni 1994 yang kemudian diperbaharui dengan Restated and Amended Loan Agreement tanggal 29 September 1995. Pembayaran terhadap surat hutang tersebut awalnya berjalan dengan lancar sesuai dengan mekanisme yang telah diperjanjikan dalam Underwriting Agreement, dimana Indah Kiat International Finance B.V. membayar kepada para pemegang surat hutang notesholder. Namun kemudian pada tanggal 10 Mei 2001, Indah Kiat International Finance B.V. telah melakukan cidera janji untuk melakukan pembayaran kembali atas Surat Hutang Notes tersebut. PT Indah Kiat Pulp Paper Universitas Sumatera Utara Tbk. dalam hal ini ternyata menolak untuk mematuhi kewajibannya sebagai Penjamin Guarantor. Oleh karena cidera janji yang dilakukan oleh Indah Kiat International Finance B.V., kemudian Para Pemegang Surat Hutang Noteholders mengajukan gugatan terhadap Indah Kiat International Finance B.V., PT Indah Kiat Pulp Paper Tbk. dan Asia Pulp Paper Company Ltd APPC 20 di New York. PT Indah Kiat Pulp Paper Tbk. didepan sidang pengadilan di New York ini secara tegas mengakui keabsahan dari transaksi tersebut sesuai Jawaban yang diajukan di New York pada tanggal 7 April 2003. Pengadilan di New York pada akhirnya mengabulkan gugatan dari Para Pemegang Surat Hutang tersebut. Meskipun mengetahui isi putusan dari Pengadilan di New York tersebut diatas, mengetahui dan mengakui sebelumnya mengenai keabsahan transaksi serta penerimaan kurang lebih US 500 juta, PT Indah Kiat Pulp Paper Tbk. mengajukan gugatan kembali melalui kuasa hukumnya ke Pengadilan Negeri Bengkalis, pada tanggal 13 November 2003 dengan alasan bahwa transaksi pembiayaan dalam perkara ini telah bertentangan dengan hukum Indonesia. Indah Kiat International Finance BV. bahkan menjadi salah satu tergugat bersama dengan Morgan Stanley Co Incorporated selaku underwriter yang dituntut mengganti 20 Pada sekitar akhir tahun 1994 dan awal tahun 1995, Sinar Mas Group telah melakukan restrukturisasi perusahaan dengan mendirikan suatu kelompok perusahaan yang berada dibawah suatu group besar yang memiliki saham di beberapa perusahaan kertas di Asia yaitu Asia Pulp Paper APP Group dengan induk perusahaan holding company yang berbasis di negara Singapura yaitu Asia Pulp Paper Company Ltd APPC. PT Indah Kiat Pulp Paper Tbk. pada saat ini adalah anak perusahaan dari APPC melalui kepemilikan saham oleh APPC pada PT Purinusa Ekapersada yang merupakan pemegang 52,46 saham di PT Indah Kiat Pulp Paper Tbk. Universitas Sumatera Utara kerugian materiil. PT. Indah Kiat Pulp Paper Tbk juga memohon pembatalan dan menyatakan tidak sah seluruh perjanjian termasuk underwriting agreement perjanjian penjaminan emisi karena menganggap perjanjian-perjanjian tersebut dibuat tidak dengan itikad baik dan mengandung banyak rekayasa.

B. Perumusan Masalah