BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Surat hutang atau obligasi adalah suatu pernyataan hutang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok hutang
beserta bunganya kelak pada tanggal jatuh tempo pembayaran. Selama hutang pokok belum dibayar, debitor akan membayar bunga dari hutang pokok tersebut
secara berkala periodik kepada kreditor. Penerbitan obligasi surat hutang di pasar modal dapat dilaksanakan apabila perusahaan penerbit telah memenuhi
persyaratan yang ditetapkan oleh peraturan pasar modal, di negara mana perusahaan tersebut berencana menerbitkan obligasi. Sebab dengan menerbitkan
efek di luar negeri dengan mata uang tertentu yang berbeda dirasa akan lebih menguntungkan perusahaan emiten dari segi jumlah dana yang akan di dapat. Di
dalam mempersiapkan penawaran umum, penerbit terlebih dahulu memilih underwriter
penjamin emisi efek yang peran utamanya adalah membantu emiten mulai dari persiapan pendaftaran di Bapepam untuk Indonesia atau di Securities
Exchange Commission SEC untuk Amerika Serikat, penawaran hingga pendistribusian efek kepada publik.
2. Kesepakatan antara perusahaan penerbit dan underwriter sebagai penjamin emisi di awali dengan penandatanganan Letter of Intent LoI, yang pada intinya
berisikan tentang kesediaan underwriter mengawal perusahaan emiten
Universitas Sumatera Utara
mempersiapkan penawaran umum public offering efek. Sebelum pernyataan pendaftaran dinyatakan efektif, sebelum tanggal penutupan closing date, emiten
bersama dengan underwriter melakukan penandatanganan Underwriting Agreement
. Underwriting Agreement merupakan dokumen kontrak yang mengatur tentang jenis, jumlah, harga efek yang akan diterbitkan; tata cara
penjatahan, pendistribusian serta pembayaran efek; dan pengaturan komisi serta ganti rugi yang di dapat oleh underwriter dalam melakukan tugasnya. Secara
umum dalam Underwriting Agreement diatur mengenai objek perjanjian, hak-hak dan kewajiban-kewajiban para pihak yang menandatanganinya. Sehingga dapat
dikatakan, bahwa baik issuer dan guarantor maupun underwriter diikat secara hukum oleh Underwriting Agreement tersebut. Pengakhiran perjanjian ini hanya
boleh dilaksanakan sesuai klausula yang terdapat di dalam kontrak dan atau kesepakatan para pihak sendiri untuk mengakhirinya.
3. Risiko gagal bayar atau default risk credit risk merupakan risiko yang paling sering terjadi dalam investasi obligasi, dimana issuer gagal dalam memenuhi
prestasinya untuk membayar bunga serta pinjaman pokok yang tertera di dalam obligasi pada saat jatuh tempo. Apabila terjadi default risk, maka tanggung jawab
itu wajib dipikul oleh issuer dan guarantor-nya. Bagi undewriter bagian tugas yang paling berisiko adalah bahwa underwriter harus benar-benar mengetahui
apakah informasi yang disediakan dan diberikan oleh emiten terkait perusahaan sudah akurat, karena jika tidak ini bisa menyeret underwriter ikut bertanggung
jawab atas informasi yang tidak akurat tadi. Setelah efek sudah sampai ke tangan
Universitas Sumatera Utara
publik dan underwriter menerima hasil penjualan, untuk selanjutnya diserahkan kepada perusahaan penerbit sesuai kesepakatan diantara keduanya, maka
undewriter mendapatkan fee dan biaya-biaya lain dan tugas underwriter sudah
dapat dikatakan berakhir.
B. Saran