Kegiatan yang Berkaitan Dengan Pohon Aren pada

59 kolenkim, dan sklerenkim. Di sebelah dalam korteks terdapat silinder pusat yang berisi jaringan pembuluh yang biasa disebut ikatan pembuluh berkas pengnangkut. Daunnya majemuk menyirip, seperti daun kelapa, panjang hingga 5 m dengan tangkaii daun hingga 1,5 m. Anak daun seperti pita bergelombang hingga 7 x 145 cm. Daunnya hijau gelap di atas dan hijau keputihan dibawah karena lapisan lilin disisi bawahnya Orwa dkk., 2009. Anak daun bentuk lanset, menyirip, pangkal membulat, ujung runcing, tepi rata dan tangkai pendek. Bunga aren berumah satu, bunga jantan berpasangan, daun kelopak tiga, bulat telur, benang sari banyak, kepala sari bentuk jarum. Bunga betina bulat, bakal buah tiga, putik tiga, berwarna putih, mahkota terbagi tiga, kuning keputih- putihan. Bunga-bunga aren diatur dalam kelompok besar yang muncul diketiak daun, bunga jantan dan betina panjangnya hingga 2 m. Aren dapat berbunga mulai umur 6-12 tahun. Pembungaannya mula-mula muncul tunas bunga dari pucuk diikuti tunas berikutnya kearah pangkal batang dan umumnya berlangsung 2-5 tahun sampai pohon tersebut mati.

4.1.1.1.2 Kegiatan yang Berkaitan Dengan Pohon Aren pada

Masyarakat Tanaman aren Arenga pinnata Merr adalah tanaman kehutanan dan termasuk hasil hutan non kayu, pengelolaan hasil hutan non kayu mempunyai peranan yang cukup besar dalam perekonomian bangsa yaitu 30 juta penduduk Universitas Sumatera Utara 60 “secara langsung mengandalkan hidupnya pada sektor kehutanan yaitu mengambil dan mengelola hasil hutan non kayu” sebagai mata pencaharian dan wadah penyerap tenaga kerja. Pengusaha tanaman aren sebagian besar diusahakan oleh petani dan belum diusahakan dalam skala besar, karena pengelolaan tanaman belum menerapkan teknik budidaya yang baik yang menyebabkan produktivitasnya rendah Baharuddin dkk.,2007. Hampir semua bagian pohon tanaman aren dapat dimanfaatkan, mulai dari akar sampai tandan. Akar yang segar menghasilkan arak sebagai obat sembelit, obat disentri serta obat penyakit paru-paru. Batangnya menghasilkan sagu sebagai sumber karbohidrat bahan keperluan rumah tangga dalam pembuatan roti, soun, mie dan campuran lem. Disamping itu batang yang keras biasa digunakan bahan bangunan, jembatan, tongkat dan ijuk bahan taliatap. Daun muda dijadikan pembungkus rokokkelebot, daun tua sebagai atap rumah. Pelepah daun untuk tutup botol. Tulang daun dijadikan sapu dan keranjang bunga. Tandan bunga jantan sebagai penghasil nira bahan gula. Buahnya diolah menjadi bahan makanan seperti kolang kaling Tambunan dkk.,2009 Batang dari tandan bunga dapat disadap dan nira dikonsumsi sebagai tuak atau menjadi gula. Pada masyarakat batak tuak yang ada hubungannya dengan adat adalah tuak tangkasan tuak yang tidak bercampur dengan raru, tuak aslinya manis. Tuak yang manis disebut tuak na tonggi dalam bahasa Batak Toba. Tuak bermasuk sebagai minuman adat pada dua upacara adat resmi, yaitu upacara manuan ompu-ompu dan upacara manulangi. Ketika orang yang sudah bercucu meninggal, ditanam beberapa jenis tanaman di atas tambak. Tambak pada Universitas Sumatera Utara 61 aslinya merupakan kuburan dari tanah yang terlapis, tetapi kuburan modern yang terbentuk dari semen pula disebut tambak. Menurut aturan adat, air dan tuak harus dituangkan pada tanaman di atas tambak. Tetapi sekarang ini biasanya yang dituangkan hanya air saja, atau paling-paling tuak yang mengandung alkohol. Dalam upacara manulangi, para keturunan dari seseorang nenek memberikan makanan secara resmi kepada orang tua tersebut yang sudah bercucu, dimana turunannya meminta restu, nasehat dan pembagian harta, disaksikan oleh pengetua-pengetua adat. Pada waktu memberikan makanan harus disajikan air minum serta tuak. Menurut informasi dari tokoh-tokoh adat dan observasi secara langsung, air minum dan tuak dua-duanya tetap disajikan kepada orang tua yang disulangi. Penyadap tuak disebut paragat agat = semacam pisau yang dipakai waktu menyadap tuak dalam bahasa Batak Toba. Setelah dipukul tandan berulang-ulang dengan alat dari kayu yang disebut balbal-balbal selama beberapa minggu, baru dipotong mayangnya. Kemudian membungkus ujung tandan tersebut dengan obat kapur sirih atau keladi yang ditumbuk selama dua-tiga hari. Dengan prosedur ini barulah milai datang airnya dengan lancar. Seorang paragat menyadap tuak dua kali sehari, yaitu pagi dan sore. Tuak yang ditampung pagi hari dikumpulkan di rumah paragat. Setelah ujicoba rasanya, paragat memasukkan ke dalam bak tuak sejenis kulit kayu yang disebut raru supaya cocok rasanya dan alkoholnya. Raru inilah yang mengakibatkan peragian. Universitas Sumatera Utara 62 Resep membuat tuak berbeda-beda sedikit demi sedikit tergantung para paragat . Resep masing-masing boleh dikatakan rahasia perusahaan, maka tidak tentu siapa pun bisa berhasil sebagai paragat. Paragat harus belajar dahulu cara kerjanya. Biasanya anak seorang paragat mengikuti orang tuanya untuk belajar rahasia tersebut. Sepanjang saya ketahui, tidak ada paragat perempuan, mungkin karena kegiatan paragat sehari-hari yang turun ke jurang, menaiki pohon bagot dan membawa tuak yang tertampung ke kampung sangat keras untuk perempuan.

4.1.1.1.3 Keberadaan Pohon Aren di Kecamatan Harian