32 terlepas dari ansambel gondang hasapi dan gondang sabangunan. instrument yang
termasuk instrument tunggal dalam masyarakat Batak Toba antara lain: 1.
Sulim transverse flute, kelompok aerophone. Dimainkan dengan meniup dari samping side blown flute, berfungsi membawa melodi.
2. Saga-saga jew’s harp klasifikasi idiophone. Dimainkan dengan
menggetarkan lidah dan instrumenttersebut di rongga mulut sebagai resonatornya.
3. Jenggong jew’s harp mempunyai konsep yang sama dengan saga-
saga, namun materinya berbeda karena terbuat dari logam. 4.
Talatoit transverse flute, sering juga disebut salohat atau tulila. Dimainkan dengan meniup dari samping. Kelompok aerophone.
5. Sordam long flute terbuat dari bambu, kelompok aerophone,
dimainkan dengan ditiup dari ujung end blown flute. 6.
Tanggeteng, alat musik yang senarnya terbuat dari rotan dan peti kayu sebagai resonatornya.
2.5.2 Seni Tari
Tarian yang paling terkenal dari masyarakat Batak Toba adalah tari tor- tor, tor-tor memiliki beberapa jenis dari yang menggunakan properti seperti tor-
tor sawan, dan yang tanpa properti seperti tor-tor embas-embas, tor-tor juga memiliki pemaknaan tersendiri dalam menarikannya, contohnya dalam
pelaksanaan upacara adat, jika akan menghadap pihak hula-hula, maka gerakan yang dilakukan adalah dengan menundukkan kepala sambil menyatukan telapak
tangan layaknya menyembah dan menghadap kepada hula-hula, demikian juga
Universitas Sumatera Utara
33 pihak hula-hula akan membuka lebar kedua tangannya dan menyentuh kepala
pihak yang menghadapnya layaknya seseorang yang memberikan berkat.
2.5.3 Seni Teater dan Drama
Salah satu jenis seni teater atau drama yang terdapat pada masyarakat Batak Toba adalah Opera Batak yang pendirinya adalah Tilhang Oberlin Gultom
pendiri Opera Batak akhir tahun 1920-an. Opera Batak merupakan pertunjukan drama musikal dimana cerita-
ceritanya biasanya diangkat dari kisah-kisah orang Batak yang terdahulu, seperti asal mula Danau Toba, dan lain-lain.
2.5.4 Seni Sastra
Seni sastra pada masyarakat Batak Toba ada beberapa jenis, dua diantaranya adalah : umpasa dan umpama.
Umpama adalah berupa rangkaian kalimat yang berupa perumpamaan yang biasanya berisikan petuah, contohnya:
Sada ma hamu songon daion aek Unang dua songon daion tuak
Yang berarti : Kita harus bersatu seperti rasa air, jangan terpecah seperti rasa tuak Sedangkan umpasa adalah berupa pantun yang biasanya berisikan nasehat,
harapan dan hiburan, contohnya : Sahat-sahatni solu ma
sai sahat ma tu bontean Sai leleng ma hita mangolu
Universitas Sumatera Utara
34 sai sahat ma tu panggabean
yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti : Seperti sampan yang sampai ketepian
kiranya kita tetap panjang umur dan Sampai meraih kesuksesan.
Seni sastra ini masih sering juga ditemui pada masyarakat Batak Toba di kota Medan, dimana saat pelaksanaan upacara adat, umpama maupun umpasa
masih dapat kita saksikan dan kita dengarkan.
2.5.5 Seni Rupa