Konstruksi Bagian-bagian Saga-saga Ukuran Bagian-bagian Saga-saga

52 menghembuskan nafas sehingga pengaturan suara bisa dikendalikan lewat hembusan nafas. Prinsip pemikiran ini juga termuat dalam www.danmoi.com. “it is difficult to place the jew’s harp in the system of musical instruments. On the other hand it is classified as plucked idiophone, together with the musical clocks : the plucked part of the instrument sounds it self. On the other hand, the jew’s harp belongs to the aerophones.” Sebagai idiophone, mengacu pada teori Curt Sach dan Hornbostel dalam tulisannya, saga-saga termasuk ke dalam jew’s harp yang diklasifikasi ke dalam plucked idiophone. Dalam plucked idiophone, terdapat kategori yang disebut lamellaphone, yang menggunakan lamella elastik dalam bentuk frame sebagai sumber bunyinya. Klasifikasi lainnya dicetuskan oleh David Reck yaitu sebagai linguaphone karena saga-saga menggunakan rongga mulut dan lidah sebagai sarana bunyinya.

3.5 Konstruksi Bagian-bagian Saga-saga

Tentunya instrument ini memiliki bagian-bagian yang mempunyai fungsi masing-masing, untuk membahas bagian konstruksi ini, penulis mengacu pada saga-saga buatan bapak Guntur Sitohang, berikut penjelasan nya: Universitas Sumatera Utara 53 Gambar 2 : Bagian-bagian Saga-saga Dokumentasi Denata Rajagukguk, 2015 Gambar 3 : Bagian-bagian Saga-saga Dokumentasi Denata Rajagukuguk, 2015 Universitas Sumatera Utara 54 Keterangan : 1. Kain, memiliki fungsi sebagai genggaman tangan, tidak ada syarat khusus untuk memilih bahan kain yang digunakan yang terpenting nyaman dan layak digunakan. 2. Lubang kain, berfungsi sebagai pengait kain dengan badan saga-saga 3. Ruasbuku, sebagai ornamentasi yang dimiliki saga-saga 4. Lidah saga-saga, lidah ini dibentuk di tengah badan yang memiliki fungsi sebagai penggetar dan dari hasil getaran tersebut menghasilkan bunyi. 5. Kepala badan, dibentuk di ujung badan yang fungsinya sebagai pengait tali atau disebut juga benang yang disatukan dengan bambu genggaman, 6. Badan saga-saga, dari badan inilah dibentuk lidah, ruas, kepala badan serta lubang kain. 7. Bambu gengaman, selain berfungsi sebagai genggaman bambu gengaman ini berguna sebagai ritem atau tempo pada permainan saga-saga. 8. Kepala bambu genggaman, dibentuk di pangkal bambu agar dapat mengaitkan benang kepada kepala badan. 9. Belahan bambu genggaman, dari potongan inilah suara ritem sebagai tempo dihasilkan. 10. Lubang jari, dibentuk sebagai tempat jari jempol untuk menggenggam yang fungsinya mendukung belahan bambu bergerak secara fleksibel dan menghasilkan suara hentakan yang cukup keras. 11. Ukiran, berfungsi sebagai hiasan tapi dahulu memiliki makna yang dalam digunakan sebagai mantra. Universitas Sumatera Utara 55 12. Tali, digunakan sebagai penyambung antara badan saga-saga dengan bambu genggaman.

3.6 Ukuran Bagian-bagian Saga-saga

Pada bagian ini penulis mencoba menjelaskan ukuran bagian-bagian saga- saga buatan Bapak Guntur Sitohang. Gambar 4 : Ukuran bagian-bagian saga-saga Dokumentasi Denata Rajagukguk, 2015 Gambar 5 : Ukuran bagian-bagian saga-saga Dokumentasi Denata Rajagukguk, 2015 Universitas Sumatera Utara 56 Gambar 6 : Ukuran tali 12 cm Dokumentasi Denata Rajagukguk, 2014 Gambar 7 : Ukuran kain, lebar 1 cm – panjang 23 cm Dokumentasi Denata Rajagukguk, 2015 Universitas Sumatera Utara 57

BAB IV TEKNIK PEMBUATAN DAN TEKNIK MEMAINKAN SAGA-SAGA

BATAK TOBA 4.1 Teknik Pembuatan Pada dasarnya proses pembuatan saga-saga dikerjakan dengan tangan dengan bantuan peralatan dan tidak menggunakan mesin. Sebelum memasuki tahap pembuatan, penulis terlebih dahulu akan menjelaskan bahan-bahan dan peralatan yang digunakan. Pada bagian ini penulis hanya membahas dan mengkaji proses pembuatan saga-saga yang dilakukan oleh bapak Guntur Sitohang, selaku pembuat dan pemain instrument musik tradisional Batak Toba khususnya saga-saga. Sebelum membahas teknik pembuatan saga-saga, penulis akan menerangkan terlebih dahulu mengenai bahan dan peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan saga-saga oleh bapak Guntur Sitohang.

4.1.1 Bahan Baku yang Digunakan

Dalam pembuatan saga-saga tentunya harus memiliki bahan baku yang di proses agar terciptanya instrument saga-saga. Penulis akan memaparkan apa saja bahan baku yang dibutuhkan, seperti : Universitas Sumatera Utara