29 Dalam musik instrumental ada beberapa instrument yang lazim digunakan
dalam ansambel maupun disajikan dalam permainan tunggal, baik dalam kaitannya dalam upacara adat, religi maupun sebagai hiburan.
Pada masyarakat Batak Toba terdapat dua ansambel musik tradisional, yaitu: ansambel gondang hasapi dan gondang sabangunan. Selain itu ada juga
instrument musik tradisional yang digunakan secara tunggal.
2.5.1.2.1 Ansambel Gondang Hasapi
Beberapa instrument yang terdapat dalam ansambel gondang hasapi adalah sebagai berikut:
1. Hasapi ende plucked lute dua senar jenis chordophone yang berfungsi
sebagai pembawa melodi, dimainkan dengan cara mamiltik dipetik. 2.
Hasapi doal plucked lute dua senar, sama denga hasapi ende, namun hasapi doal berfungsi sebagai pembawa ritem konstan, dan berukuran
lebih besar dari hasapi ende. 3.
Sarune etek shawm, kelompok aerophone yang memiliki reed tunggal single reed dimainkan dengan mangombus marsiulak hosa meniup
dengan terus menerus. 4.
Saga-saga, kelompok xylophone, pembawa melodi juga sebagai pembawa ritem variabel pada lagu-lagu tertentu. Dimainkan dengan cara
dipalu. 5.
Hesek, instrument idiophone sebagai pembawa tempo ketukan dasar.
Universitas Sumatera Utara
30
2.5.1.2.2 Ansambel Gondang Sabangunan
Beberapa instrument yang terdapat dalam ansambel gondang sabangunan adalah sebagai berikut:
1. Taganing, kelompok membranophone, dari segi teknis, instrument
taganing memiliki tanggung jawab dalam penguasaan repertoar dan memainkan melodi bersama-sama dengan sarune bolon. Walaupun tidak
seluruh repetoar berfungsi sebagai pembawa melodi, namun pada setiap penyajian gon
dang, taganing berfungsi sebagai “pengaba” atau “dirigen” pemain group gondang dengan isyarat- isyarat ritme yang harus
dipatuhi oleh seluruh anggota ensambel dan pemberi semangat kepada pemain lainnya.
2. Gordang single headed drum ini berfungsi sebagai instrument ritme
variabel, yaitu memainkan iringan musik lagu yang bervariasi. 3.
Sarune shawm kelompok aerophone yang doble reed berfungsi sebagai alat untuk memainkan melodi lagu yang dibawakan oleh taganing.
4. Ogung Oloan pemimpin atau yang harus dituruti ogung Oloan
mempunyai fungsi sebagai instrument ritme konstan, yaitu memainkan iringan irama lagu dengan model yang tetap. Fungsi ogung oloan ini
umumnya sama dengan fungsi ogung ihutan, ogung panggora dan ogung
doal dan
sedikit sekali
perbedaannya. Ogung
doal memperdengarkan bunyinya tepat di tengah-tengah dari dua pukulan
hesek dan menimbulkan suatu efek synkop. nampaknya merupakan suatu ciri khas dari gondang sabangunan. Fungsi dari ogung panggora
ditujukan pada dua bagian. Di satu bagian, ia berbunyi bersamaan
Universitas Sumatera Utara
31 dengan tiap pukulan yang kedua, sedang di bagian lain sekali berbunyi
bersamaan dengan ogung ihutan dan sekali lagi bersamaan dengan ogung oloan. Oleh karena musik dari gondang sabangunan ini pada
umumnya dimainkan dalam tempo yang cepat, maka para penari maupun pendengar hanya berpegang pada bunyi ogung oloan dan ihutan saja.
Berdasarkan hal ini, maka ogung oloan yang berbunyi lebih rendah itu berarti “pemimpin” atau “Yang harus di turuti” , sedang ogung ihutan
yang berbunyi lebih tinggi, itu “Yang menjawab” atau “Yang menuruti”.
Maka dapat disimpulkan bahwa peranan dan fungsi yang berlangsung antara ogung oloan dan ogung ihutan dianggap oleh orang Batak Toba
sebagai suatu permainan “tanya jawab”. Ogung Ihutan atau Ogung pangalusi Yang menjawab atau yang
menuruti. Ogung panggora atau Ogung Panonggahi Yang berseru atau yang
membuat orang terkejut. Ogung Doal
5. Hesek ini berfungsi menuntun instrument lain secara bersama-sama
dimainkan. Tanpa hesek, permainan musik instrument akan terasa kurang lengkap. Walaupun bentuk instrument dan suaranya sederhana
saja, namun peranannya penting dan menentukan sebagai pembawa tempo.
2.5.1.2.3 Instrument Tunggal