Viskositas diukur pada konsentrasi sekitar 0,5 g100 ml pelarut, dengan cara menetapkan lamanya aliran sejumlah volume larutan melalui kapiler yang
panjangnya tetap. Lamanya aliran dalam detik dicatat sebagai waktu untuk larutan polimer melewati antara dua tanda batas pada viskometer. Viskositas ditetapkan
pada suhu konstan, biasanya 30,0± 0,01 C Stevens, 2001. Metode viskositas
mempunyai kelebihan daripada metode lain, yaitu lebih cepat, lebih mudah, alatnya murah, serta perhitungan hasilnya lebih sederhana. Metode yang biasa
dipakai untuk mengukur viskositas pelarut dan larutan polimer adalah penggunaan viskometer Ostwald dan viscometer Ubbelohde Cowd, 1991.
Gambar 2.17. A Viskometer Ostwald dan B Ubbelohde Cowd, 1991
2.9.3. Uji Kelarutan
Penentuan uji kelarutan pada senyawa organik dapat dilakukan, diantaranya sejumlah bahan atau material yang ingin digunakan untuk menguji kelarutan
sampel organik begitu sederhana yaitu dengan menggunakan 2-3 tetes suatu larutan zat cair atau kurang lebih 10 mg sampel zat padat. Misalnya kelarutan
terhadap air dapat dilakukan dengan menambahkan kurang lebih enam tetes air kedalam tabung reaksi yang berisi sampel yang tidak diketahui. Dimana diaduk
tabung tersebut dengan menggunakan spatula. Suatu sampel yang tidak diketahui itu dapat larut apabila membentuk larutan homogen dengan air, sementara apabila
tidak larut akan terbentuk tetap terpisah dan tidak bercampur secara homogen.
Universitas Sumatera Utara
Kelarutan suatu zat dapat ditentukan dengan menimbang zat yang akan ditentukan kelarutannya kemudian dilarutkan, misalnya dalam 100 ml pelarut.
Jumlah zat yang ditimbang harus diperkirakan membentuk larutan lewat jenuh yang ditandai masih terdapat zat yang tidak larut didasar wadah setelah dilakukan
pengocokkan dan didiamkan. Setelah terjadi kesetimbangan antara zat padat yang larut dan yang tidak larut, padatan yang tidak larut lalu disaring dan ditimbang.
Selisih berat awal dan berat padatan yang tidak larut merupakan kelarutan zat tersebut dalam 100 ml pelarut.
Tabel 2.6. Kelarutan kira-kira suatu senyawa
No. Kelarutan Jumlah kira-kira bagian volume Pelarut
untuk 1 bagian berat solut 1.
Sangat mudah larut Dari 1 bagian
2. Mudah larut
Dari 1 sampai 10 bagian 3.
Larut Dari 10 sampai 30 bagian
4. Kurang larut
dari 30 sampai 100 bagian 5.
Sangat sukar larut dari 100 sampai 10000 bagian
6. Praktis tidak larut
dari 10000 bagian Estien, 2005
2.9.4. Uji Reologi
Reologi adalah ilmu yang mempelajari perubahan bentuk deformasi dan aliran suatu bahan. Untuk bahan polimer, tujuan mempelajari reologi adalah untuk
mendapatkan kondisi pemrosesan yang sesuai bagi bahan tersebut ataupun campuran dari berbagai bahan polimer dengan sifat-sifat yang berbeda Nielsen,
1978. Untuk menyebabkan suatu polimer berdeformasi atau mengalir memerlukan penerapan suatu gaya. Jika ketika gaya dikenakan polimer tertarik
dengan tiba-tiba maka molekul-molekulnya memiliki cenderung mengembalikan konfigurasinya yang mula-mula dan stabil, suatu proses yang disebut relaksasi.
Dengan kata lain, cairan amorfus tersebut memperlihatkan suatu kualitas elastis tertentu Steven, 2001.
Universitas Sumatera Utara
2.9.5. Uji Viskositas Mooney