Lateks yang telah diencerkan lateks 30 KKK berupa cairan berwarna putih susu tersebut diambil sebanyak 100 g dan dikoagulan dengan asam asetat 2
dan dipanaskan pada suhu 80
o
C hingga serumnya menjadi jernih dan terdapat padatan berupa koagulan karet dan dibuat lapisan tipis. Lapisan tersebut dicuci
dan dikeringkan dengan oven. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.2. sebagai berikut:
Gambar 4.2. Hasil lapisan tipis karet kering
Lapisan karet kering tersebut ditimbang dan diperoleh berat karet setelah dikeringkan menjadi 30,173 g. Sehingga dapat diperoleh kadar karet keringnya
sebesar 30,173 terlampir dan dapat dibulatkan menjadi 30 dengan persen ralat 0,577 terlampir.
4.1.2. Pembuatan Liquid Natural Rubber LNR
Sintesis Liquid Natural Rubber LNR dalam penelitian ini berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Lairattanakul 1993, menggunakan lateks pekat yang
diencerkan menjadi lateks 30 namun dengan emulsifier yang berbeda yaitu dengan Triton X-100 sedangkan Lairattanakul 1993 menggunakan emulsifier
Vulcastab LW . Lateks 30 tersebut kemudian dipanaskan pada suhu 60
o
C dengan tujuan untuk mengoptimalkan kinerja fenilhidrazin yang dialirkan gas O
2
dalam pemutusan rantai molekul karet menjadi karet yang memiliki rantai molekul yang pendek. Fenilhidrazin bekerja dengan membentuk radikal fenil dan
radikal diamin akibat proses pemanasan yang bereaksi dengan penambahan
Universitas Sumatera Utara
oksigen. Adanya oksigen akan membentuk radikal yang menyerang ikatan rangkap rantai karbon karet alam sehingga menjadi berikatan. Kemudian radikal
diamin yang terbentuk dari fenilhidrazin menyerang ikatan hidrogen pada karet sedangkan radikal fenil mengalami dekomposisi sehingga terbentuk karet alam
rantai pendek berupa Liquid Natural Rubber. Hal ini membuktikan sesuai dengan Broose 2000 dalam jurnalnya yang mengatakan bahwa oksidasi melalui
fenilhidrazin yang bereaksi langsung dengan oksigen akan menghasilkan radikal fenil. Reaksi adisi radikal fenil yang menyerang ikatan rangkap rantai karbon pada
molekul karet akan mengalami dekomposisi dan saling berikatan sehingga terjadi pemutusan ikatan rangkap. Berikut reaksi sintesis Liquid Natural Rubber melalui
reaksi pemutusan rantai dengan fenilhidrazin:
O O
O
O H
3
C H
2
C H
CH
2
H
3
C H
2
C H
H
3
C H
2
C H
CH
2
H
3
C H
2
C H
CH
2
H
3
C H
2
C H
CH
2
O O
N NH
3
H
+
H
3
C H
2
C H
CH
2
H
2
C
OH +
H
3
C H
2
C H
CH
2
H
3
C H
2
C O
Dekomposisi
Karet Alam Rantai Pendek LNR
N H
NH
2
+
N NH
3
H
Radikal Fenil Radikal Diamin
Fenil Hidrazin
CH
2
H
3
C H
2
C H
CH
2
Gambar 4.3. Reaksi sintesis pembuatan Liquid Natural Rubber Broose, 2000
Universitas Sumatera Utara
Dalam penelitian ini, Liquid Natural Rubber yang diperoleh berupa cairan kental dalam keadaan stabil. Dapat dilihat pada gambar 4.4.a, Warna LNR
yang dihasilkan pada awalnya berwarna kuning kecoklatan dengan berat 124,02 g. Setelah dilakukan destilasi pada suhu 100
o
C dengan tujuan untuk menguapkan kandungan air yang menggangu dalam sampel dan dikeringkan dalam oven maka
dihasilkan berat yang konstan yaitu sebesar 120 g. Sehingga diperoleh kadar air LNR sebesar 3,241 terlampir dengan total padatan sebesar 96,759
terlampir. Setelah disimpan dalam desikator, LNR membentuk warna cokelat gelap yang stabil dengan warna transparan gambar 4.4.b berikut ini:
a. b.
Gambar 4.4. a. LNR belum dikeringkan b. LNR dalam keadaan stabil transparan
Berdasarkan dari hasil diatas dapat disimpulkan keterangan Liquid Natural Rubber
pada tabel 4.1. berikut ini:
Tabel 4.1. Data Hasil Liquid Natural Rubber LNR
No. Data Keterangan
1.
Warna Dalam keadaan tidak stabil berwarna kuning
kecoklatan dan stabil berwarna cokelat gelap
2.
Berat m m
bk
= 124,02 g m
k
= 120 g
3.
Bentuk Cairan kental yang stabil dan transparan
4.
Kadar air 3,241
5.
Total padatan 96,759 .
Universitas Sumatera Utara
4.2. Pembahasan 4.2.1. Karakterisasi