2.6. Kompatibilisasi
Kompatibilisasi campuran polimer dapat didefinisikan sebagai pencampuran miscibility dari dua atau lebih polimer pada skala molekul, campuran polimer
yang tidak menunjukkan pemisahan yang jelas, campuran polimer yang memenuhi sifat-sifat sepenuhnya kompatibel, semi kompatibel dan non
kompatibel D.R. Paul,1978. Campuran dikatakan sepenuhnya kompatibel apabila menunjukkan transisi
gelas tunggal, homogen dan ukuran partikel antara 5-10 nm. Sedangkan untuk campuran yang semi kompatibel akan menunjukkan dua Tg yang terpisah dimana
posisinya tergantung pada interaktif kekuatan antara batas fasa O. Olabisi, 1979.
Kompatibilisasi dapat digambarkan untuk sebagai suatu proses untuk mengurangi entalpi daripada campuran atau membuatnya menjadi semakin kecil.
Kompatibilisasi digunakan untuk campuran polimer yang sifat praktis berguna, terlepas dari apakah secara teoritis larut atau bercampur Utracki, 1990.
Kompatibilisasi berguna untuk : Mengurangi energi antar muka dan memperbaiki adhesi antara fase
sehingga memperkecil fase dispersi ukuran partikel. Memperoleh dispersi yang baik selama campuran.
Menstabilkan dispersi yang baik terhadap agglomeration penumpukan
selama berlangsungnya proses. Mencapai suatu morfologi yang seimbang yang akan memberikan
tegangan halus yang ditransfer dari satu fase ke fase yang lain dan digunakan untuk menahan gangguan kerusakan tegangan yang lebih
besar. Persyaratan dasar untuk kompatibiliser sebagai aditif dalam proses reaktif
yaitu dalam reaksi kompatibilisasi harus cepat dan irreversibel dan tegangan antarmuka harus dioptimalkan. Beberapa molekul polimer harus berisi kumpulan
kimia yang dapat bereaksi untuk membentuk ikatan primer salama dalam proses pencampuran Manh Hieu Nguyen, 2008.
Universitas Sumatera Utara
2.7. karbon Hitam Carbon Black
Karbon hitam Carbon black adalah suatu material bahan pengisi yang telah dikenal dan diproduksi sejak dulu dan hanya diketahui secara luas dalam industri
sebagai bahan yang cocok dicampurkan dengan karet sehingga dapat meningkatkan sifat mekaniknya Baranwal, 2001.
Tabel 2.5. Klasifikasi Dan Karakteristik Carbon Black
ASTM Designation
Type Code
Type Typical
N
2
SA m
2
g Typical
Average Particle
nm N110
SAF Super Abrasion Furnace 130
11-19 N220
ISAF Intermediate Super Abrasion Furnace
115 20-25
N330 HAF High Abrasion Furnace
79 26-30
N550 FEF Fast Extrusion Furnace
41 40-48
N660 GPF General Purpose Furnace
35 49-60
N762 SRF Semi Reinforcing Furnace
28 61-100
N990 MT
Medium Thermal 9
200-500 Baranwal, 2001
Karbon hitam pada hakikatnya adalah elemen atau unsur karbon dalam bentuk partikel koloid yang dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna gas atau
cairan hidrokarbon dibawa kondisi terkontrol. Secara fisik berwarna hitam dimana, terbagi atas pelet atau serbuk. Karbon hitam digunakan dalam pembuatan
ban, produk-produk karet dan plastik, tinta percetakan dan pelapisan yang disesuaikan dengan sifat-sifat spesifiknya yaitu luas permukaan, ukuran partikel
dan struktur, konduktivitas dan warna.
Karbon hitam seperti yang telah disebutkan diatas memiliki kegunaan sebagai bahan penguat dan bahan pengisi yang dimanfaatkan sejak lama dalam
industri karet dan lebih disukai dengan alasan diantaranya; material yang sepadan, pencampuran dan perekatan yang menghasilkan matriks yang lebih baik,
perubahan densitas keseluruhan tidak terlalu besar dan murah Tony Blythe, et al. 2005.
Universitas Sumatera Utara
Sebagai bahan pengisi, karbon hitam harus memenuhi persyaratan berupa pengaruh pH karbon hitam pada proses vulkanisat karet, dimana karbon hitam
yang ber-pH asam dapat bertindak sebagai penghalang proses vulkanisasi sehingga untuk menanggulanginya pHnya harus basa dengan cara memanaskan
pada suhu tinggi Maurice Morton, 1959.
2.8. Komposit