d. Ikatan C-H wagging Pada ikatan C-H wagging yang ditunjukkan pada cuplikan didapatkan
hasil yang menarik dimana puncak spektra pada LNR merah maupun karet SIR-10 biru menghasilkan puncak yang sama yaitu 835 cm
-1
namun untuk LNR merah area puncak lebih lebar luas dan puncak lebih tajam meskipun dasar puncak lebih pendek dibanding pada karet
SIR-10 biru yang terlihat pada gambar Creswell, et.al. 1982.
4.2.2. Penentuan Bobot Molekul pada Liquid Natural Rubber LNR dengan
Metode Viskometer Ostwald
Penentuan bobot molekul rata-rata M�
̅̅̅̅ dari Liquid Natural Rubber LNR dengan menggunakan viskometer Ostwald dapat diperoleh dengan perhitungan
melalui persamaan Mark dan Houwink berikut Lairattanakul, 1993: [η] = kM�
̅̅̅̅
a
………………………………………………………...........4.2.1 [η] = viskositas intrinsik
k = 50,2 × 10
-3
mlg a
= 0,67 Berikut ini tabel 4.3. yang menunjukkan data berupa waktu laju alir LNR
yang diperoleh dengan alat viskometer Ostwald:
Tabel 4.3. Waktu Laju Alir LNR dengan Viskometer Ostwald
Larutan Waktu laju
alir 1 detik
Waktu laju alir 2
detik Waktu laju
alir 3 detik
Waktu laju alir rata-rata detik
̅ Toluena
45,45 45,40
25,49 45,4466
LNR 1 73,74
73,89 73,96
73,8633 LNR 2
95,62 95,71
95,62 95,6500
LNR 3 126,22
126,37 126,20
126,2633 LNR 4
170,12 171,08
171,10 170,7667
LNR 5 205,37
203,45 204,23
204,3500
Universitas Sumatera Utara
Dimana η dan η adalah viskositas spesifik dan viskositas relatif yang
dapat ditentukan dari waktu laju alir berikut ini: η = …………………………………………………………..………...4.2.2
η =
−
………………………………………………………..……….4.2.3 Berdasarkan persamaan diatas maka diperoleh data viskositas relatif dan
viskositas spesifik dari LNR pada tabel 4.4. berikut ini:
Tabel 4.4. Data Viskositas Relatif dan Viskositas Spesifik LNR Konsentrasi
Viskositas relatif kgms �
Viskositas spesifik
�
�
1 90,690
0,6253 2
117,440 1,1047
3 15,028
1,7783 4
209,669 2,7575
5 250,904
3,4965 Dimana dari viskositas spesifik
η yang diperoleh diatas maka didapat nilai viskositas reduksi
η
. Sehingga diperoleh data pada tabel 4.5.berikut ini: Tabel 4.5. Data Viskositas Reduksi LNR
Konsentrasi viskositas reduksi
� 1
62,5300 2
55,2350 3
59,2767 4
68,9375 5
69,9300 Melalui data pada tabel 4.5. diatas maka didapat nilai viskositas intrinsik
dari grafik linier yang dihasilkan, dimana nilai intersept dari plot merupakan nilai viskositas intrinsik. Dari gambar diperoleh nilai intersept sebesar 2,850 maka
nilai viskositasnya 2,850 pada grafik berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.10. Grafik viskositas reduksi terhadap konsentrasi LNR
Viskositas intrinsik [η] diatas diperoleh melalui intersept dari plot dalam
grafik linier berdasarkan persamaan Huggin berikut ini:
η
= [η] + k′[η] C………………………………………..…………….…4.2.4 In
η
= [η] + k′[η] C…………………………………………..…………..4.2.5 Maka diperoleh bobot molekul rata-rata
M� ̅̅̅̅ dari polimer berupa Liquid
Natural Rubber LNR berdasarkan nilai viskositas intrinsik sebesar 2,850 melalui
perhitungan pada persamaan 4.2.1 terlampir dan bobot molekul rata-rata M�
̅̅̅̅ dari karet alam terlampir pada tabel 4.6. berikut:
Tabel 4.6. Bobot Molekul Rata-Rata Karet Alam dan LNR Jenis Polimer
Bobot molekul rata-rata
�� ̅̅̅̅
Liquid Natural Rubber 4,5082 × 10
2
Karet Alam Natural Rubber 2,8003 × 10
4
Ini menunjukkan bahwa dari hasil diatas telah terjadi pemotongan rantai molekul oleh adanya fenilhidrazin dengan aliran gas O
2
sehingga terjadi penurunan bobot molekul 2 kali lipat pada bobot molekul rata-rata dari karet alam
sebesar 2,8003 × 10
4
menjadi 4,5082 × 10
2
pada LNR.
y = 2.8503x + 54.631 R² = 0.5158
10 20
30 40
50 60
70 80
1 2
3 4
5 6
V is
ko si
ta s
re du
ks i
η re
d
Konsentrasi
Viskositas Reduksi terhadap Konsentrasi
Universitas Sumatera Utara
4.2.3. Uji Kelarutan Liquid Natural Rubber LNR