4.2.8.2. Differential Scanning Calorimetry DSC
Pengujian transisi termal dengan metode DSC digunakan untuk mengetahui derajat kristalinitas dan titik lebur dari sampel kompon NRCBLNR. Analisa ini
juga mengetahui perubahan aliran panas terhadap kenaikan temperatur. Pengujian transisi termal ini dilakukan dengan alat DSC jenis SDT Q600 V20.9 Build 20
dengan kecepatan pemanas 15
o
Cmin dengan kecepatan aliran gas nitrogen 50 mlmenit. Dapat dilihat kurva perubahan aliran panas terhadap kenaikan
temperatur pada gambar 4.19. berikut.
Gambar 4.20. Kurva DSC dari kompon tanpa LNR biru dan dengan LNR 10 g merah
Tabel 4.15. Data derajat kristalinitas dan titik lebur komposit tanpa LNR dan dengan LNR 10 g
Komposisi komposit Derajat Kristalinitas
Titik Lebur
o
C
Tanpa LNR 312,1
366,18 LNR 10 g
238,7 365,53
Universitas Sumatera Utara
Kurva pada gambar 4.20. diatas telah menunjukkan bahwa kedua sampel tersebut memberikan kurva yang hampir sama. Dimana pada tabel 4.15.
menunjukkan untuk kompon tanpa LNR menghasilkan titik lebur sebesar 366,18
o
C dan derajat kristalinitas sebesar 312,1 dengan energi entalpi peleburannya sebesar 3,121 Jg. Kemudian untuk kompon dengan penambahan LNR
menunjukkan titik lebur yang sedikit berdekatan dengan kompon tanpa LNR yaitu sebesar 365,53
o
C dan derajat kristalinitas yang lebih rendah dibanding tanpa LNR sebesar 238,7 dengan energi entalpi peleburannya 2,387 Jg.
Ini menunjukkan bahwa dengan adanya penambahan LNR maka derajat kristalinitasnya semakin rendah. Dimana terjadi penurunan derajat kristalinitas
mencapai 23,5 yaitu dari 312,1 100 menjadi 238,7 76,5 . Apabila semakin rendah derajat kristalinitasnya pada kompon maka akan menurunkan
sifat kekakuan dari bahan yang dapat menghasilkan sifat mekanik yang lebih baik. Dari data diatas dapat dilihat bahwa kompon dengan LNR menghasilkan suhu
transisi gelas Tg yang lebih tunggal dibandingkan pada kompon tanpa LNR. Hal ini menunjukkan kompon dengan LNR menghasilkan campuran yang homogen
dan kompatibel karena campuran dikatakan kompatibel apabila memiliki transisi gelas yang tunggal O.Olabisi, 1979.
4.2.9. Analisa Morfologi dengan Scanning Electron Microscopy SEM