2.9.5. Uji Viskositas Mooney
Uji viskositas mooney dapat menunjukkan panjangnya rantai molekul, berat
molekul, dan derajat pengikatan silang rantai molekulnya. Jika nilai viskositas tinggi berarti karet keras sehingga mutu karet yang dihasilkan tinggi. Sedangkan
apabila nilai viskositas rendah, berarti karet lunak sehingga mutu karet yang dihasilkan turun Subramaniam, 1984. Beberapa kemungkinan alasan
menghendaki nilai viskositas mooney yang mantap adalah ketika pengujian untuk mendapatkan nilai viskositas mooney lebih mendekati processability di pabrik
ban dibandingkan dengan nilai P
o
plastisitas Haradi, 1982. Hal ini juga dalam pembuatan kompon diharapkan nilai viskositas mooney tertentu supaya
pencampuran antara dua jenis karet atau lebih yang berbeda dapat dilakukan dengan mudah dan tidak memerlukan energi yang banyak Kartowardoyo, 1980.
2.9.6. Uji Kekuatan Tarik Tensile Strength
Bila suatu bahan dikenakan bahan tarik yang disebut tegangan gaya persatuan luas, maka bahan akan mengalami perpanjangan regangan. Kurva tegangan
terhadap regangan merupakan gambaran karakteristik dari sifat mekanik suatu bahan. Kekuatan tarik diartikan sebagi besarnya beban maksimum F
maks
yang dibutuhkan untuk memutuskan spesimen bahan, dibagi dengan luas penampang
bahan. Karena selama dibawah pengaruh tegangan, spesimen mengalami perubahan bentuk maka defenisi kekuatan tarik dinyatakan dengan luas
penampang semula A
o
:
……………………………………….…..……2.9.5 Keterangan :
σ = kekuatan tarik MPa F = beban tarik N
A = luas penampang m
2
Wirjosentono,1995
A F
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan ASTM D-412, bentuk spesimen dumbel dibutuhkan untuk uji kekuatan komposit. Detail bentuk ditunjukkan gambar berikut :
Gambar 2.18. Spesimen uji berdasarkan ASTM D-412
2.9.7. Uji Perpanjangan Putus Elongation Break
Ini merupakan total perpanjangan pada potongan uji pada waktu ketika mengalami perputusan. Ini diukur oleh penambahan dalam jarak antara dua garis
yang ditempatkan dalam potongan uji sebelum proses pemotongan dimulai Nicholas P., 1962.
Perpanjangan putus = −
× 100 ......................................2.9.6 Dimana : d = Panjang saat putus mm
a = Panjang mula-mula mm Soseno, 1977
2.9.8. Uji Modulus Young