Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

21

2.1.7.4 Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Karakteristik kualitatif laporan keuangan menurut Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan SAP adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Keempat karakteristik berikut ini merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah daerah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki, diantaranya adalah relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami. 1. Relevan Laporan keuangan dikatakan relevan apabila informasi yang termuat di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini dan memprediksi masa depan serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Dengan demikian informasi laporan keuangan yang relevan dapat dihubungkan dengan maksud penggunanya.Informasi yang relevan adalah yang memiliki manfaat umpan balik, memiliki manfaat prediktif, dan tepat waktu. a. Memiliki manfaat umpan balik feedback value Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan alat mengoreksi ekspektasi di masa lalu, Universitas Sumatera Utara 22 b. Memiliki manfaat prediktif predictive value Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini, c. Tepat waktu Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna dalam pengambilan keputusan. 2. Andal Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat divertifikasi. Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka pengguna informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Informasi yang andal serta memenuhi karakteristik adalah penyajian jujur, dapat divertifikasi, dan netralitas. a. penyajian jujur Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan. b. dapat divertifikasi Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak Universitas Sumatera Utara 23 yang berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak jauh berbeda. c. netralitas Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak tertentu. 3. Dapat dibandingkan Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan secara internal dan eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun. Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila entitas diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama. Apabila entitas pemerintah akan menerapkan kebijakan akuntansi yang lebih baik daripada akuntansi yang sekarang diterapkan, maka perubahan tersebut diungkapkan pada periode terjadinya perubahan. 4. Dapat dipahami Informasi yanag disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna. Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai atas Universitas Sumatera Utara 24 kegiatan dan lingkungan operasi entitas pelaporan, serta adanya kemauan pengguna untuk mempelajari informasi yang dimaksud.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini mendapat ide dan pengetahuan dari penelitian terdahulu yang beragam dari peneliti sebelumnya. Review atas penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Nama dan Tahun Variabel Penelitian Hasil Penelitian Nurillah 2014 Variabel Independen: Sumber Daya Manusia SDM, penerapan sistem akuntansi keuangan daerah, pemanfaatan teknologi informasi dan sistem pengendalian intern Variabel Dependen: Kualitas laporan keuangan pemerintah daerah Berdasarkan hasil penelitian ini Sumber Daya Manusia SDM, penerapan sistem akuntansi keuangan daerah, pemanfaatan tekhnologi informasi dan sistem pengendalian intern pada Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD di Kota Depok berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan Roviyantie 2011 Variabel Independen: kompetensi sumber daya manusia Variabel Dependen: kualitas laporan keuangan Besarnya pengaruh secara parsial kompetensi sumber daya manusia terhadap kualitas laporan keuangan dikarenakan Kompetensi SDM bagian keuanganakuntansi pada Dinas – Dinas di Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya baik, dalam artian SDM keuanganakuntansi tersebut kompeten, maka Kualitas Laporan Keuangan Daerah pada Dinas di Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya pun akan memenuhi karakteristik kualitatif. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap kualitas pelaporan keuangan Universitas Sumatera Utara 25 Juwita 2013 Variabel Independen: Implementasi standar akuntansi pemerintahan dan sistem informasi akuntansi Variabel Dependen: Kualitas laporan keuangan Hasil analisis menunjukkan bahwa implementasi standar akuntansi pemerintah dan sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan Permadi 2013 Variabel Independen: penerapan sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah Variabel Dependen: kualitas laporan keuangan pemerintah daerah Sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintahan daerah yang dihasilkan, hal itu dikarenakan dengan adanya sistem akuntansi keuangan maka akan lebih mempermudah pemakai sistem akuntansi dalam mengolah data keuangan dan bekerja sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan yang sudah diterapkan pada sistem akuntansi keuangan tersebut, sehingga laporan keuangan yang dihasilkanpun akan memiliki kualitas yang baik. Berdasarkan hasil penelitian ini yang telah dilakukan pada Dinas Bina Marga di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan sistem akuntansi keuangan di Dinas Bina Marga termasuk kedalam kategori baik, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa penerapan sistem akuntansi keuangan di Dinas Bina Marga berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan Adrianus 2010 Variabel Independen: sistem akuntansi keuangan daerah Variabel Dependen: kualitas laporan keuangan Sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah Universitas Sumatera Utara 26 Nurillah 2014 meneliti pengaruh Sumber Daya Manusia SDM, penerapan sistem akuntansi keuangan daerah, pemanfaatan tekhnologi informasi dan sistem pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pejabat struktual dan aparat yang melaksanakan fungsi akuntansitata usaha keuangan di masing-masing Dinas di SKPD dan memiliki masa kerja minimal satu tahun dalam periode penyusunan laporan keuangan. Peneliti menggunakan kuesioner untuk mengambil data dan informasi yang relevan untuk dipertimbangkan dalam mengambil keputusan. Penelitian ini menemukan bahwa penerapan sistem akuntansi keuangan merupakan sumber informasi yang bermanfaat dalam menentukan kualitas laporan keuangan. Roviyantie 2011 meneliti kompetensi sumber daya manusia terhadap kualitas laporan keuangan. Adapun metode pengumpulan datanya adalah kuesioner. Dan hasil dari penelitiannya bahwa sumber daya manusia berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Juwita 2013 meneliti implementasi standar akuntansi pemerintahan dan sistem informasi akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif yang bertujuan mendeskripsikan atau menguraikan secara tuntas dan jelas mengenai karakteristik permasalahan yang dihadapi. Hasil penelitian memberikan bukti empiris bahwa implementasi standar akuntansi pemerintahan yang baik akan meningkatkan kualitas laporan keuangan. Universitas Sumatera Utara 27 Permadi 2013 meneliti sistem akuntansi pemerintah daerah terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 responden dari 4 bidang dibagian keuangan. Adapun metode pengumpulan datanya adalah kuesioner. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa adanya pengaruh sistem akuntansi pemerintah terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah pada Dinas Bina Marga yang menjadi subjek dalam penelitian. ini. Adrianus 2010 meneliti sistem akuntansi keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah kabupaten Bandung. Adapun metode pengumpulan datanya adalah kuesioner yang diberikan kepada karyawan atau staff bagian akuntansi di setiap kabupaten Bandung. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa adanya pengaruh sistem akuntansi keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah kabupaten Bandung.

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah suatu hubungan atau kaitan yang mencerminkan hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya dari penelitian yang sedang diteliti. Sistem akuntansi pemerintahan dan sumber daya manusia merupakan sumber informasi yang bermanfaat dalam menentukan kualitas laporan keuangan. Universitas Sumatera Utara 28 Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah, Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan sistem akuntansi pada masa pra reformasi dan sistem yang baru adalah sistem akuntansi penatausahaan keuangan daerah yang berlaku pada masa lalu dan saat ini tercermin dalam perhitungan APBD menggunakan sistem pembukuan tunggal yang berbasis kas. Prinsip basis kas adalah mengakui pendapatan pada saat diterimanya kas dan mengakui belanja atau biaya pada saat dikeluarkannya kas. Hal tersebut tentu saja sangat terbatas, karena informasi yang dihasilkan hanya berupa kas yang terdiri dari informasi kas masuk, kas keluar, dan saldo kas. Dengan demikian reformasi akuntansi pemerintahan di Indonesia adalah perubahan single entry menjadi dauble entry. Single entry pada awalnya digunakan sebagai dasar pembukuan dengan alasan utama demi kemudahan dan kepraktisan. Seiring dengan tingginya tuntutan perwujudan good public governance, perubahan tersebut dipandang sebagai solusi yang mendesak untuk diterapkan karena pengaplikasian double enrty dapat menghasilkan laporan keuangan yang lengkap dan auditable. Untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan, perlu adanya penerapan sistem akuntansi seperti; pengembangan sistem Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Variabel X Kualitas Laporan Keuangan Variabel Y Kompetensi Sumber Daya Manusia Universitas Sumatera Utara 29 pembukuan berganda Double Entry, dimana setiap transaksi dicatat dengan jurnal berpasangan yaitu sisi debit dan sisi kredit, dan penggunaan basis akrual, dimana dengan mengembangkan prinsip dan asumsi bahwa pencatatan transaksi keuangan tidak hanya dilakukan pada saat terjadi penerimaan dan pengeluaran uang. Adanya basis akrual, informasi yang akan diberikan kepada pemakai tidak hanya terbatas pada transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pengeluaran kas, melainkan juga kewajiban yang membutuhkan penyelesaian kas dimasa depan dan informasi lain yang mempresentasikan kas yang akan diterima dimasa depan. Untuk menghasilkan laporan keuangan daerah yang berkualitas dibutuhkan juga Sumber Daya Manusia SDM yang memahami dan kompeten dalam akuntansi pemerintahan keuangan daerah bahkan organisasional tentang pemerintahan Roviyantie, 2011. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa kompetensi sumber daya manusia yang ada di instansi pemerintahan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan sehingga pemerintah daerah membuat program kebijakan untuk meningkatkan sumber daya manusia. Kegagalan sumber daya manusia Pemerintah Daerah dalam memahami dan menerapkan logika akuntansi akan berdampak pada kekeliruan laporan keuangan yang dibuat dan ketidaksesuaian laporan dengan standar yang ditetapkan pemerintah Warisno, 2008. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penerapan sistem akuntansi pemerintah daerah berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan dan penerapan sistem akuntansi pemerintahan juga berpengaruh positif terhadap kompetensi sumber daya manusia. Universitas Sumatera Utara 30

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian Sugiyono, 2007:51. Berdasarkan kerangka konseptual diatas, maka hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Sistem akuntansi pemerintahan daerah dan kompetensi sumber daya manusia berpengaruh signifikan secara parsial dan simultan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintahan daerah di Provinsi Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara 31

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian explanatory. Penelitian explanatory adalah suatu metode penelitian yang bermaksud untuk mendapatkan kejelasan fenomena yang terjadi secara empiris dan berusaha untuk mendapatkan jawaban hubungan kausal antar variabel melalui pengujian hipotesis. Adapun pengertian explanatory adalah sebagai suatu metode penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan kausal antara variabel satu dengan yang lain melalui pengujian hipotesis Sugiyono, 2011:10. Metode survey sebagai suatu penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. Metode survey membedah dan menguliti serta mengenal masalah- masalah dan mendapatkan pembenaran terhadap keadaan dan praktek -praktek yang sedang berlangsung Nazir, 2003. Berdasarkan pengertian dengan pendekatan diatas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian explanatory analisis dengan pendekatan survey adalah suatu prosedur penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, menyusun, menganalisa dan menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran keadaan yang terjadi secara nyata untuk kemudian ditarik kesimpulan yang dapat dijadikan dasar untuk memberikan sasaran. Universitas Sumatera Utara 32

3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional dan pengukuran variabel dapat dilihat pada tabel berikut. Definisi operasional adalah menjelaskan karakter dari obyek ke dalam elemen yang dapat diobservasi sehingga suatu konsep dapat diukur di dalam penelitian Erlina, 2011 : 48. Tujuan dari definisi operasional adalah memberikan kejelasan akan variabel-variabel yang dipakai dalam penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitin ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sistem akuntansi pemerintahan daerah dan kompetensi sumber daya manusia dan variabel terikatnya adalah kualitas laporan keuangan pemerintahan daerah. Penelitian ini menggunakan metode angket yaitu menyebarkan pertanyaan kuesioner, adapun kuesioner mengenai sistem akuntansi pemerintahan terdiri dari 10 item pertanyaan yang penulis adopsi atau secara keseluruhan tidak ada perbedaan kuesioner dari peneliti sebelumnya Fajar, 2010, kuesioner mengenai kompetensi sumber daya manusia terdiri dari 8 item pertanyaan yang penulis adaptasi atau adanya perbedaan dari kuesioner dari peneliti sebelumnya Roviyantie, 2011, dan kuesioner kualitas lapora n keuangan yang terdiri dari 8 item pertanyaan yang penulis buat adalah hasil adaptasi atau adanya perbedaan kuesioner dari peneliti sebelumnya Fajar, 2010. Universitas Sumatera Utara 33 Tabel 3.1 Operasional Variabel Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah, Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Pengukuran Nomor Kuesioner Variabel Independen Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah X1 Serangkaian prosedur mulai dari proses pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang disusun dan dihasilkan dari sebuah sistem akuntansi pemerintahan daerah. 1. Prosedur pencatatan transaksi dilakukan berdasarkan standar pencatatan akuntansi pada umumnya 2. Pembuatan laporan keuangan dan dilaporkan secara periodik 3. Kesesuaian sistem akuntansi keuangan yang digunakan sudah memenuhi Standar Akuntansi Pemerintahan SAP Skala Likert dengan pilihan 1-5 1 sd 5 6 sd 9 10 Kompetensi Sumber Daya Manusia X2 Kemampuan seseorang atau individu, suatu organisasi kelembagaan, atau suatu sistem untuk melaksanakan fungsi- fungsi atau kewenangannya untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Kapasitas harus dilihat sebagai kemampuan untuk mencapai kinerja, untuk menghasilkan kemampuan Sumber Daya Manusia yang dimiliki Sistem Akuntansi Instansi SAI sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan SAP Skala Likert dengan pilihan 1-5 1 sd 8 Universitas Sumatera Utara 34 keluaran-keluaran outputs dan hasil- hasil outcomes. Variabel Dependen Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Y Ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Laporan keuangan yang disusun sudah memenuhi kriteria dari sebuah laporan keuangan yang kualitatif dengan karakteristik yaitu andal, relevan, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami Skala Likert dengan pilihan 1-5 1 sd 8 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas ; objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan atau staff bagian akuntansi yang berada di Dinas Tenaga Kerja di setiap KabupatenKota dan Provinsi di Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti untuk mengetahui bagaimana pengaruh sistem akuntansi pemerintahan daerah Universitas Sumatera Utara 35 terhadap kualitas laporan keuangan pemerintahan daerah. Adapun Dinas Tenaga Kerja yang berada di KabupatenKota dan Provinsi yaitu terdiri dari; Disnaker: Kota medan, Kota Binjai, Kota Pematang Siantar, Kota Tanjung Balai, Kabupaten Labuhan Batu, Serdang Bedagai, Simalungun, dan Asahan. Disnakertrans: Kabupaten Deli Serdang, Langkat, Mandailing Natal, Tapanuli Tengah, Toba Samosir, Sibolga, dan Provinsi Sumatera Utara. Dissosnakertrans: Kabupaten Humbang Hasundutan, Karo, dan Pakpak Barat. Disnakersos: Kabupaten Dairi. Diskependuknakertrans: Kabupaten Nias. Diskepend, Ketenagakerjaan, dan Transmigrasi: Kabupaten Nias Selatan. Dissosnaker, Pemuda, dan Olahraga: Kabupaten Samosir. Disnakertrans dan Sos: Kabupaten Tapanuli Selatan. Disnakertrans dan Pmp: Kabupaten Tapanuli Utara. Disnaker, Kop dan Ukm: Kota Padang Sidimpuan. Diskessosnaker dan Kb: Kota Tebing Tinggi. Diskependukcapilnakertrans: Kabupaten Batubara. Adapun dari 34 KabupatenKota dan Provinsi di Sumatera Utara, hanya 27 KabupatenKota dan Provinsi yang memiliki Dinas Tenaga Kerja.

3.3.2 Sampel Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem Pengendalian Internal Pemerintah, Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Di Provinsi Lampung.

3 60 82

Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Medan

0 8 129

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM PENGENDALIAN INTERN, DAN PENERAPAN Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Sistem Pengendalian Intern, dan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah(Stud

0 3 16

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM PENGENDALIAN INTERN, DAN PENERAPAN Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Sistem Pengendalian Intern, dan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah(Stud

0 3 18

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, DAN GOOD GOVERNANCE Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, dan Good Governance Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasu

0 6 15

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, DAN GOOD GOVERNANCE Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, dan Good Governance Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasu

0 4 18

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN SISTEM Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerinta

0 6 13

Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah dan Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah di Provinsi Sumatera Utara

0 0 29

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem - Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah dan Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah di Provinsi Sumatera Utara

0 0 25

Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah dan Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah di Provinsi Sumatera Utara

0 0 13