21
2.1.7.4 Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Karakteristik kualitatif laporan keuangan menurut Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
SAP adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Keempat
karakteristik berikut ini merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah daerah dapat memenuhi kualitas yang
dikehendaki, diantaranya adalah relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami.
1. Relevan Laporan keuangan dikatakan relevan apabila informasi yang
termuat di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau
masa kini dan memprediksi masa depan serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Dengan demikian
informasi laporan keuangan yang relevan dapat dihubungkan dengan maksud penggunanya.Informasi yang relevan adalah yang
memiliki manfaat umpan balik, memiliki manfaat prediktif, dan tepat waktu.
a. Memiliki manfaat umpan balik feedback value Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan alat
mengoreksi ekspektasi di masa lalu,
Universitas Sumatera Utara
22 b. Memiliki manfaat prediktif predictive value
Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian
masa kini, c. Tepat waktu
Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna dalam pengambilan keputusan.
2. Andal Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang
menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat divertifikasi. Informasi mungkin relevan,
tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka pengguna informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan.
Informasi yang andal serta memenuhi karakteristik adalah penyajian jujur, dapat divertifikasi, dan netralitas.
a. penyajian jujur Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta
peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan.
b. dapat divertifikasi Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji,
dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak
Universitas Sumatera Utara
23 yang berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang
tidak jauh berbeda. c. netralitas
Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak tertentu.
3. Dapat dibandingkan Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih
berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada
umumnya. Perbandingan dapat dilakukan secara internal dan eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila suatu
entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun. Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila entitas
diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama. Apabila entitas pemerintah akan menerapkan kebijakan akuntansi
yang lebih baik daripada akuntansi yang sekarang diterapkan, maka perubahan tersebut
diungkapkan pada periode
terjadinya perubahan.
4. Dapat dipahami Informasi yanag disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami
oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna. Untuk itu,
pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai atas
Universitas Sumatera Utara
24 kegiatan dan lingkungan operasi entitas pelaporan, serta adanya
kemauan pengguna untuk mempelajari informasi yang dimaksud.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian ini mendapat ide dan pengetahuan dari penelitian terdahulu yang beragam dari peneliti sebelumnya. Review atas penelitian terdahulu dapat dilihat
pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Nama dan Tahun
Variabel Penelitian Hasil Penelitian
Nurillah 2014
Variabel Independen: Sumber Daya Manusia SDM, penerapan
sistem akuntansi keuangan daerah, pemanfaatan teknologi
informasi dan sistem pengendalian intern
Variabel Dependen: Kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah Berdasarkan hasil penelitian ini
Sumber Daya Manusia SDM, penerapan sistem akuntansi
keuangan daerah, pemanfaatan tekhnologi informasi dan sistem
pengendalian intern pada Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD di
Kota Depok berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan
Roviyantie 2011
Variabel Independen: kompetensi sumber daya manusia
Variabel Dependen: kualitas laporan keuangan
Besarnya pengaruh secara parsial kompetensi sumber daya
manusia terhadap kualitas laporan keuangan dikarenakan
Kompetensi SDM bagian keuanganakuntansi pada Dinas
– Dinas di Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya baik,
dalam artian SDM keuanganakuntansi tersebut
kompeten, maka Kualitas Laporan Keuangan Daerah pada
Dinas di Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya pun akan
memenuhi karakteristik kualitatif. Maka dari itu dapat
disimpulkan bahwa sumber daya manusia berpengaruh positif
terhadap kualitas pelaporan keuangan
Universitas Sumatera Utara
25 Juwita
2013 Variabel Independen:
Implementasi standar akuntansi pemerintahan dan sistem
informasi akuntansi Variabel Dependen: Kualitas
laporan keuangan Hasil analisis menunjukkan
bahwa implementasi standar akuntansi pemerintah dan sistem
informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kualitas laporan
keuangan
Permadi 2013
Variabel Independen: penerapan sistem akuntansi
keuangan pemerintah daerah Variabel Dependen: kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah
Sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan pemerintahan daerah yang
dihasilkan, hal itu dikarenakan dengan adanya sistem akuntansi
keuangan maka akan lebih mempermudah pemakai sistem
akuntansi dalam mengolah data keuangan dan bekerja sesuai
dengan standar akuntansi pemerintahan yang sudah
diterapkan pada sistem akuntansi keuangan tersebut, sehingga
laporan keuangan yang dihasilkanpun akan memiliki
kualitas yang baik. Berdasarkan hasil penelitian ini yang telah
dilakukan pada Dinas Bina Marga di Kota Bandung,
Provinsi Jawa Barat, dapat disimpulkan bahwa secara
keseluruhan sistem akuntansi keuangan di Dinas Bina Marga
termasuk kedalam kategori baik, oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa penerapan sistem akuntansi keuangan di
Dinas Bina Marga berpengaruh positif terhadap kualitas laporan
keuangan
Adrianus 2010
Variabel Independen: sistem akuntansi keuangan daerah
Variabel Dependen: kualitas laporan keuangan
Sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh positif
terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah
Universitas Sumatera Utara
26 Nurillah 2014 meneliti pengaruh Sumber Daya Manusia SDM,
penerapan sistem akuntansi keuangan daerah, pemanfaatan tekhnologi informasi dan sistem pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pejabat struktual dan aparat yang melaksanakan fungsi akuntansitata usaha keuangan di masing-masing Dinas di
SKPD dan memiliki masa kerja minimal satu tahun dalam periode penyusunan laporan keuangan. Peneliti menggunakan kuesioner untuk mengambil data dan
informasi yang relevan untuk dipertimbangkan dalam mengambil keputusan. Penelitian ini menemukan bahwa penerapan sistem akuntansi keuangan
merupakan sumber informasi yang bermanfaat dalam menentukan kualitas laporan keuangan.
Roviyantie 2011 meneliti kompetensi sumber daya manusia terhadap kualitas laporan keuangan. Adapun metode pengumpulan datanya adalah
kuesioner. Dan hasil dari penelitiannya bahwa sumber daya manusia berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.
Juwita 2013 meneliti implementasi standar akuntansi pemerintahan dan sistem informasi akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan. Penelitian ini
merupakan penelitian yang bersifat deskriptif yang bertujuan mendeskripsikan atau menguraikan secara tuntas dan jelas mengenai karakteristik permasalahan
yang dihadapi. Hasil penelitian memberikan bukti empiris bahwa implementasi standar akuntansi pemerintahan yang baik akan meningkatkan kualitas laporan
keuangan.
Universitas Sumatera Utara
27 Permadi 2013 meneliti sistem akuntansi pemerintah daerah terhadap
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 responden dari 4 bidang dibagian keuangan. Adapun metode
pengumpulan datanya adalah kuesioner. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa adanya pengaruh sistem akuntansi pemerintah terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah pada Dinas Bina Marga yang menjadi subjek dalam penelitian. ini. Adrianus 2010 meneliti sistem akuntansi keuangan daerah terhadap
kualitas laporan keuangan pemerintah kabupaten Bandung. Adapun metode pengumpulan datanya adalah kuesioner yang diberikan kepada karyawan atau
staff bagian akuntansi di setiap kabupaten Bandung. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa adanya pengaruh sistem akuntansi keuangan daerah terhadap
kualitas laporan keuangan pemerintah kabupaten Bandung.
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah suatu hubungan atau kaitan yang mencerminkan hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya dari penelitian yang sedang
diteliti. Sistem akuntansi pemerintahan dan sumber daya manusia merupakan sumber informasi yang bermanfaat dalam menentukan kualitas laporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
28
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah, Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan
sistem akuntansi pada masa pra reformasi dan sistem yang baru adalah sistem akuntansi penatausahaan keuangan daerah yang berlaku pada masa lalu dan
saat ini tercermin dalam perhitungan APBD menggunakan sistem pembukuan tunggal yang berbasis kas. Prinsip basis kas adalah mengakui pendapatan pada
saat diterimanya kas dan mengakui belanja atau biaya pada saat dikeluarkannya kas. Hal tersebut tentu saja sangat terbatas, karena informasi yang dihasilkan
hanya berupa kas yang terdiri dari informasi kas masuk, kas keluar, dan saldo kas. Dengan demikian reformasi akuntansi pemerintahan di Indonesia adalah
perubahan single entry menjadi dauble entry. Single entry pada awalnya digunakan sebagai dasar pembukuan dengan alasan utama demi kemudahan dan
kepraktisan. Seiring dengan tingginya tuntutan perwujudan good public governance, perubahan tersebut dipandang sebagai solusi yang mendesak untuk
diterapkan karena pengaplikasian double enrty dapat menghasilkan laporan keuangan yang lengkap dan auditable. Untuk meningkatkan kualitas laporan
keuangan, perlu adanya penerapan sistem akuntansi seperti; pengembangan sistem Sistem Akuntansi
Pemerintah Daerah Variabel X
Kualitas Laporan Keuangan
Variabel Y Kompetensi Sumber Daya
Manusia
Universitas Sumatera Utara
29 pembukuan berganda Double Entry, dimana setiap transaksi dicatat dengan
jurnal berpasangan yaitu sisi debit dan sisi kredit, dan penggunaan basis akrual, dimana dengan mengembangkan prinsip dan asumsi bahwa pencatatan transaksi
keuangan tidak hanya dilakukan pada saat terjadi penerimaan dan pengeluaran uang. Adanya basis akrual, informasi yang akan diberikan kepada pemakai tidak
hanya terbatas pada transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pengeluaran kas, melainkan juga kewajiban yang membutuhkan penyelesaian kas
dimasa depan dan informasi lain yang mempresentasikan kas yang akan diterima dimasa depan.
Untuk menghasilkan laporan keuangan daerah yang berkualitas dibutuhkan juga Sumber Daya Manusia SDM yang memahami dan kompeten
dalam akuntansi pemerintahan keuangan daerah bahkan organisasional tentang pemerintahan Roviyantie, 2011. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa
kompetensi sumber daya manusia yang ada di instansi pemerintahan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan sehingga pemerintah daerah membuat
program kebijakan untuk meningkatkan sumber daya manusia. Kegagalan sumber daya manusia Pemerintah Daerah dalam memahami dan menerapkan
logika akuntansi akan berdampak pada kekeliruan laporan keuangan yang dibuat dan ketidaksesuaian laporan dengan standar yang ditetapkan pemerintah
Warisno, 2008. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penerapan sistem akuntansi pemerintah daerah berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan dan
penerapan sistem akuntansi pemerintahan juga berpengaruh positif terhadap kompetensi sumber daya manusia.
Universitas Sumatera Utara
30
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian Sugiyono, 2007:51. Berdasarkan kerangka konseptual diatas, maka hipotesis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Sistem akuntansi pemerintahan daerah dan kompetensi sumber daya manusia berpengaruh signifikan secara
parsial dan simultan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintahan daerah di Provinsi Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
31
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian explanatory. Penelitian explanatory adalah suatu metode penelitian yang bermaksud untuk mendapatkan kejelasan
fenomena yang terjadi secara empiris dan berusaha untuk mendapatkan jawaban hubungan kausal antar variabel melalui pengujian hipotesis. Adapun pengertian
explanatory adalah sebagai suatu metode penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan kausal antara variabel
satu dengan yang lain melalui pengujian hipotesis Sugiyono, 2011:10. Metode survey sebagai suatu penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta
dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok ataupun
suatu daerah. Metode survey membedah dan menguliti serta mengenal masalah- masalah dan mendapatkan pembenaran terhadap keadaan dan praktek -praktek
yang sedang berlangsung Nazir, 2003. Berdasarkan pengertian dengan pendekatan diatas dapat disimpulkan
bahwa metode penelitian explanatory analisis dengan pendekatan survey adalah suatu prosedur penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, menyusun,
menganalisa dan menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran keadaan yang terjadi secara nyata untuk kemudian ditarik kesimpulan yang dapat
dijadikan dasar untuk memberikan sasaran.
Universitas Sumatera Utara
32
3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional dan pengukuran variabel dapat dilihat pada tabel berikut. Definisi operasional adalah menjelaskan karakter dari obyek ke dalam elemen
yang dapat diobservasi sehingga suatu konsep dapat diukur di dalam penelitian Erlina, 2011 : 48. Tujuan dari definisi operasional adalah memberikan kejelasan
akan variabel-variabel yang dipakai dalam penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitin ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah sistem akuntansi pemerintahan daerah dan kompetensi sumber daya manusia dan variabel terikatnya adalah kualitas laporan keuangan
pemerintahan daerah. Penelitian ini menggunakan metode angket yaitu menyebarkan pertanyaan kuesioner, adapun kuesioner mengenai sistem
akuntansi pemerintahan terdiri dari 10 item pertanyaan yang penulis adopsi atau secara keseluruhan tidak ada perbedaan kuesioner dari peneliti sebelumnya Fajar,
2010, kuesioner mengenai kompetensi sumber daya manusia terdiri dari 8 item pertanyaan yang penulis adaptasi atau adanya perbedaan dari kuesioner dari
peneliti sebelumnya Roviyantie, 2011, dan kuesioner kualitas lapora n keuangan yang terdiri dari 8 item pertanyaan yang penulis buat adalah hasil adaptasi atau
adanya perbedaan kuesioner dari peneliti sebelumnya Fajar, 2010.
Universitas Sumatera Utara
33
Tabel 3.1 Operasional Variabel Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah, Kompetensi
Sumber Daya Manusia dan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah
Variabel Definisi Operasional Indikator
Skala Pengukuran
Nomor Kuesioner
Variabel Independen
Sistem Akuntansi
Pemerintah Daerah
X1 Serangkaian prosedur
mulai dari proses pengumpulan data,
pencatatan, pengikhtisaran,
sampai dengan pelaporan keuangan
dalam rangka bentuk pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD yang disusun dan
dihasilkan dari sebuah sistem akuntansi
pemerintahan daerah. 1. Prosedur
pencatatan transaksi
dilakukan berdasarkan
standar pencatatan
akuntansi pada umumnya
2. Pembuatan laporan
keuangan dan dilaporkan
secara periodik 3. Kesesuaian
sistem akuntansi keuangan yang
digunakan sudah memenuhi
Standar Akuntansi
Pemerintahan SAP
Skala Likert dengan
pilihan 1-5 1 sd 5
6 sd 9 10
Kompetensi Sumber Daya
Manusia X2 Kemampuan
seseorang atau individu, suatu
organisasi kelembagaan, atau
suatu sistem untuk melaksanakan fungsi-
fungsi atau kewenangannya untuk
mencapai tujuannya secara efektif dan
efisien. Kapasitas harus dilihat sebagai
kemampuan untuk mencapai kinerja,
untuk menghasilkan kemampuan
Sumber Daya Manusia yang
dimiliki Sistem Akuntansi
Instansi SAI sesuai dengan
Standar Akuntansi
Pemerintahan SAP
Skala Likert dengan
pilihan 1-5 1 sd 8
Universitas Sumatera Utara
34 keluaran-keluaran
outputs dan hasil- hasil outcomes.
Variabel Dependen
Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah
Daerah Y
Ukuran-ukuran normatif yang perlu
diwujudkan dalam informasi akuntansi
sehingga dapat memenuhi tujuannya.
Laporan keuangan yang
disusun sudah memenuhi
kriteria dari sebuah laporan
keuangan yang kualitatif dengan
karakteristik yaitu andal,
relevan, dapat dibandingkan,
dan dapat dipahami
Skala Likert dengan
pilihan 1-5 1 sd 8
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas ; objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain.
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh
subjek atau objek yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan atau staff bagian akuntansi yang berada di Dinas Tenaga Kerja di setiap
KabupatenKota dan Provinsi di Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti
untuk mengetahui bagaimana pengaruh sistem akuntansi pemerintahan daerah
Universitas Sumatera Utara
35 terhadap kualitas laporan keuangan pemerintahan daerah. Adapun Dinas
Tenaga Kerja yang berada di KabupatenKota dan Provinsi yaitu terdiri dari; Disnaker: Kota medan, Kota Binjai, Kota Pematang Siantar, Kota Tanjung
Balai, Kabupaten Labuhan Batu, Serdang Bedagai, Simalungun, dan Asahan. Disnakertrans: Kabupaten Deli Serdang, Langkat, Mandailing Natal, Tapanuli
Tengah, Toba
Samosir, Sibolga,
dan Provinsi
Sumatera Utara.
Dissosnakertrans: Kabupaten Humbang Hasundutan, Karo, dan Pakpak Barat. Disnakersos: Kabupaten Dairi. Diskependuknakertrans: Kabupaten Nias.
Diskepend, Ketenagakerjaan, dan Transmigrasi: Kabupaten Nias Selatan. Dissosnaker, Pemuda, dan Olahraga: Kabupaten Samosir. Disnakertrans dan
Sos: Kabupaten Tapanuli Selatan. Disnakertrans dan Pmp: Kabupaten Tapanuli Utara. Disnaker, Kop dan Ukm: Kota Padang Sidimpuan.
Diskessosnaker dan Kb: Kota Tebing Tinggi. Diskependukcapilnakertrans: Kabupaten Batubara. Adapun dari 34 KabupatenKota dan Provinsi di
Sumatera Utara, hanya 27 KabupatenKota dan Provinsi yang memiliki Dinas Tenaga Kerja.
3.3.2 Sampel Penelitian