37
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan melalui metode angket, yaitu menyebarkan daftar pertanyaan kuesioner yang akan diisi atau dijawab oleh responden yang
merupakan karyawan atau staff di bagian akuntansi di Dinas Tenaga Kerja di setiap KabupatenKota dan Provinsi. Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan
tertulis yang telah disusun sedemikian rupa untuk dijawab oleh responden, biasanya disertai alternatif-alternatif jawaban. Kuesioner diberikan secara
langsung oleh responden. Responden diminta untuk mengisi daftar pertanyaan tersebut, kemudian memintanya untuk mengembalikannya melalui peneliti yang
secara langsung.
3.6 Metode Analisi Data
Analisis data adalah cara mengelola data yang terkumpul kemudian dapat memberikan interpretasi. Hasil pengelolaan data ini digunakan untuk menujukkan
masalah yang telah di rumuskan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas dan uji reliabilitas.
3.6.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keabsahan dan kevalidan suatu alat ukur atau instrument penelitian. Validitas menunjukkan
seberapa baik suatu instrument yang dibuat mengukur konsep tertentu yang ingin diukur. Alat ukur yang absah akan mempunyai validitas yang tinggi,
begitu pula sebaliknya. Suatu instrumen dinyatakan valid apabila nilai koefisien r
hitung
r
tabel,
begitu pula sebaliknya dan jika r
hitung
+ juga dapat
Universitas Sumatera Utara
38 dinyatakan valid. Uji validitas dilakukan alat ukur berupa kuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini terhadap variabel sistem akuntansi pemerintah daerah dan kompetensi sumber daya manusia terhadap variabel kualitas
laporan keuangan daerah.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu pengukuran tanpa bisa bebas kesalahan karena itu menjamin pengkuran yang
konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrumen. Untuk menguji reliabilitas atau keandalan alat ukur atau instrumen dalam penelitian
ini digunakan koefisien Alpha Cronbach. Variabel dapat dinyatakan reliable apabila nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6. Koefisien keandalan
menunjukkan mutu seluruh proses pengumpulan data suatu penelitian. Uji reliabilitas dilakukan terhadap alat ukur berupa kuisoner yang digunakan dalam
penelitian ini pada variabel sistem akuntansi pemerintah daerah dan kompetensi sumber daya manusia terhadap variabel kualitas laporan keuangan
pemerintahan daerah.
3.6.3 Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan agar data sampel yang diolah benar- benar dapat mewakili populasi secara keseluruhan. Pengujian meliputi :
Universitas Sumatera Utara
39
3.6.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam modal regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali,
2006. Seperti diketahui uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik
menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Uji
normalitas pada penelitian ini didasarkan pada uji statistik sederhana dengan melihat nilai kurtosis dan skewness untuk semua variabel dependen dan
independen.
3.6.3.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel independen dalam model regresi Ghozali, 2006.
Model regresi yang baik seharusnya bebas dari multikolinearitas. Jika variabel independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak
ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel sama dengan nol. Deteksi terhadap ada
tidaknya multikolinearitas yaitu a Nilai R square R
2
yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris yang sangat tinggi, tetapi secara
individual tidak terikat, b menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen terdapat korelasi yang cukup
tinggi lebih dari 0,09 maka merupakan indikasi adanya multikolinearitas, c melihat nilai tolerance dan variance inflation factor VIF, suatu model
Universitas Sumatera Utara
40 regresi yang bebas dari masalah multikolinearitas apabila mempunyai nilai
tolerance kurang dari 0,1 dan niali VIF lebih dari 10.
3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain Ghozali, 2006. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas.
Regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas dapat dilihat melalui grafik plot
antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Apabila pola pada grafik ditunjukkan dengan titik-titik menyebar secara acak tanpa pola yang
jelas serta tersebar diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
regresi. Selain menggunakan grafik scatterplots, uji heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan Uji Glejser. Jika probabilitas
signifikan ≥ 0,05, maka model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas.
3.6.3.4 Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear terdapat korelasi atau kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan periode t-1. Jika terjadi autokorelasi, maka terdapat problem autokorelasi. Menurut Ghozali 2009:99, autokorelasi muncul karena
observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan
Universitas Sumatera Utara
41 lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data time series. Pada data cross
section, masalah autokorelasi relatif tidak terjadi. Uji yang digunakan dalam penelitian untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah
dengan menggunakan uji Durbin-Watson DW. Kriteria untuk penilaian terjadinya autokorelasi yaitu:
1. nilai DW lebih kecil dari -2 berarti ada korelasi positif, 2. nilai DW di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi,
3. nilai DW lebih besar dari +2 berarti ada autokorelasi negatif.
3.6.3.5 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan dengan maksud meramalkan bagaimana keadaan naik-turunnya variabel dependen bila dua
atau lebih variabel independen dimanipulasi Sugiyono, 2006: 210. Analisi ini menggunakan teknik analisis statistik SPSS dengan metode analisis
regresi linear berganda. Dalam model ini dinyatakan penerapan sistem akuntansi pemerintahan, kompetensi sumber daya manusia berpengaruh
terhadap kualitas laporan keuangan. Pengujian terhadap model tersebut dengan mengidentifikasi nilai dan probabilitas b
1
adalah sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1 +
b
2
X
2
e
Dimana: Y = Kualitas laporan keuang
X
1
= Sistem akuntansi pemerintahan daerah X
2
= Kompetensi sumber daya manusia a = Konstanta
Universitas Sumatera Utara
42 b = Koefisien regresi
c = Standard error
3.7 Pengujian Hipotesis 3.7.1 Uji signifikan Parameter Individual Uji Statistik t
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menjelaskan variasi variabel
dependen Ghozali, 2006. Apabila nilai kualitas pelaporan keuangan signifikansi ≤ 0,05, maka suatu variabel independen merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel dependen.
3.7.2 Uji signifikan Simultan Uji Statistik F
Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh
secara bersama-sama simultan terhadap variabel dependen Ghozali, 2006. Apabila nilai probabilitas signifikansi ≤ 0,05, maka variabel
independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.
3.7.3 Analisis Koefisien Determinasi R