Jenis Data dan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Hasil Uji Statistik Deskriptif

36 dilakukan sedemikian rupa sehingga sampel yang benar-benar dapat mewakili representative dan dapat menggambarkan populasi sebenarnya. Metode pengambilan sampel ini dipilih untuk memudahkan pelaksanaan riset dengan alasan bahwa jumlah populasi yang diteliti tidak diketahui sehingga terdapat kebebasan untuk memilih sampel yang cepat dan murah. Berdasarkan populasi diatas, penulis tidak melakukan penelitian kepada semua karyawan yang berada di Dinas Tenaga Kerja di setiap KabupatenKota dan Provinsi. Namun, peneliti hanya mengambil sampel pada karyawan atau staff yang berada di bagian akuntansi saja. Hal ini dikarenakan judul penelitian ini mengacu kepada sistem akuntansi keuangan yang digunakan tentunya oleh bagian akuntansi atau bagian keuangan di Dinas Tenaga Kerja di setiap KabupatenKota dan Provinsi. Adapun jumlah karyawan atau staff bagian akuntansi di setiap Dinas hanya 2 orang. Dan Dinas yang diteliti berjumlah 27 Dinas di KabupatenKota dan Provinsi dengan responden yang dipilih berjumlah 54 orang pegawai bagian akuntansi di Dinas Tenaga Kerja yang berada di KabupatenKota dan Provinsi di Sumatera Utara.

3.4 Jenis Data dan Sumber Data

Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diteliti dan dikumpulkan sendiri oleh penulis langsung dari tempat objek penelitian di Dinas Tenaga Kerja di setiap KabupatenKota dan Provinsi di Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara 37

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Data dikumpulkan melalui metode angket, yaitu menyebarkan daftar pertanyaan kuesioner yang akan diisi atau dijawab oleh responden yang merupakan karyawan atau staff di bagian akuntansi di Dinas Tenaga Kerja di setiap KabupatenKota dan Provinsi. Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang telah disusun sedemikian rupa untuk dijawab oleh responden, biasanya disertai alternatif-alternatif jawaban. Kuesioner diberikan secara langsung oleh responden. Responden diminta untuk mengisi daftar pertanyaan tersebut, kemudian memintanya untuk mengembalikannya melalui peneliti yang secara langsung.

3.6 Metode Analisi Data

Analisis data adalah cara mengelola data yang terkumpul kemudian dapat memberikan interpretasi. Hasil pengelolaan data ini digunakan untuk menujukkan masalah yang telah di rumuskan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas dan uji reliabilitas.

3.6.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keabsahan dan kevalidan suatu alat ukur atau instrument penelitian. Validitas menunjukkan seberapa baik suatu instrument yang dibuat mengukur konsep tertentu yang ingin diukur. Alat ukur yang absah akan mempunyai validitas yang tinggi, begitu pula sebaliknya. Suatu instrumen dinyatakan valid apabila nilai koefisien r hitung r tabel, begitu pula sebaliknya dan jika r hitung + juga dapat Universitas Sumatera Utara 38 dinyatakan valid. Uji validitas dilakukan alat ukur berupa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terhadap variabel sistem akuntansi pemerintah daerah dan kompetensi sumber daya manusia terhadap variabel kualitas laporan keuangan daerah.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu pengukuran tanpa bisa bebas kesalahan karena itu menjamin pengkuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrumen. Untuk menguji reliabilitas atau keandalan alat ukur atau instrumen dalam penelitian ini digunakan koefisien Alpha Cronbach. Variabel dapat dinyatakan reliable apabila nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6. Koefisien keandalan menunjukkan mutu seluruh proses pengumpulan data suatu penelitian. Uji reliabilitas dilakukan terhadap alat ukur berupa kuisoner yang digunakan dalam penelitian ini pada variabel sistem akuntansi pemerintah daerah dan kompetensi sumber daya manusia terhadap variabel kualitas laporan keuangan pemerintahan daerah.

3.6.3 Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dilakukan agar data sampel yang diolah benar- benar dapat mewakili populasi secara keseluruhan. Pengujian meliputi : Universitas Sumatera Utara 39

3.6.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam modal regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2006. Seperti diketahui uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas pada penelitian ini didasarkan pada uji statistik sederhana dengan melihat nilai kurtosis dan skewness untuk semua variabel dependen dan independen.

3.6.3.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel independen dalam model regresi Ghozali, 2006. Model regresi yang baik seharusnya bebas dari multikolinearitas. Jika variabel independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel sama dengan nol. Deteksi terhadap ada tidaknya multikolinearitas yaitu a Nilai R square R 2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris yang sangat tinggi, tetapi secara individual tidak terikat, b menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen terdapat korelasi yang cukup tinggi lebih dari 0,09 maka merupakan indikasi adanya multikolinearitas, c melihat nilai tolerance dan variance inflation factor VIF, suatu model Universitas Sumatera Utara 40 regresi yang bebas dari masalah multikolinearitas apabila mempunyai nilai tolerance kurang dari 0,1 dan niali VIF lebih dari 10.

3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain Ghozali, 2006. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas. Regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas dapat dilihat melalui grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Apabila pola pada grafik ditunjukkan dengan titik-titik menyebar secara acak tanpa pola yang jelas serta tersebar diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Selain menggunakan grafik scatterplots, uji heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan Uji Glejser. Jika probabilitas signifikan ≥ 0,05, maka model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas.

3.6.3.4 Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear terdapat korelasi atau kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1. Jika terjadi autokorelasi, maka terdapat problem autokorelasi. Menurut Ghozali 2009:99, autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan Universitas Sumatera Utara 41 lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data time series. Pada data cross section, masalah autokorelasi relatif tidak terjadi. Uji yang digunakan dalam penelitian untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan menggunakan uji Durbin-Watson DW. Kriteria untuk penilaian terjadinya autokorelasi yaitu: 1. nilai DW lebih kecil dari -2 berarti ada korelasi positif, 2. nilai DW di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi, 3. nilai DW lebih besar dari +2 berarti ada autokorelasi negatif.

3.6.3.5 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan dengan maksud meramalkan bagaimana keadaan naik-turunnya variabel dependen bila dua atau lebih variabel independen dimanipulasi Sugiyono, 2006: 210. Analisi ini menggunakan teknik analisis statistik SPSS dengan metode analisis regresi linear berganda. Dalam model ini dinyatakan penerapan sistem akuntansi pemerintahan, kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Pengujian terhadap model tersebut dengan mengidentifikasi nilai dan probabilitas b 1 adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 e Dimana: Y = Kualitas laporan keuang X 1 = Sistem akuntansi pemerintahan daerah X 2 = Kompetensi sumber daya manusia a = Konstanta Universitas Sumatera Utara 42 b = Koefisien regresi c = Standard error 3.7 Pengujian Hipotesis 3.7.1 Uji signifikan Parameter Individual Uji Statistik t Uji statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen Ghozali, 2006. Apabila nilai kualitas pelaporan keuangan signifikansi ≤ 0,05, maka suatu variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

3.7.2 Uji signifikan Simultan Uji Statistik F

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh secara bersama-sama simultan terhadap variabel dependen Ghozali, 2006. Apabila nilai probabilitas signifikansi ≤ 0,05, maka variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.

3.7.3 Analisis Koefisien Determinasi R

2 Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas sistem akuntansi pemerintah daerah, kompetensi sumber daya manusia terhadap variabel terikat kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Universitas Sumatera Utara 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

4.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap pegawai di Dinas Tenaga Kerja di Provinsi Sumatera Utara. Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah pegawai bagian akuntansikeuangan di Dinas Tenaga Kerja di Provinsi Sumatera Utara. Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung kepada responden yang bertugas di Dinas Tenaga Kerja di Provinsi Sumatera Utara. Jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 54 kuesioner, dan adapun penyebaran serta pengambilan kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 14 Mei 2015 sampai dengan 15 Juni 2015. Peneliti mengambil sampel sebanyak 27 Dinas Tenaga Kerja yang berada di Provinsi Sumatera Utara. Adapun data penelitian dapat dilihat pada lampiran 5. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 54 kuesioner dan jumlah yang dikembalikan 35 kuesioner. Kuesioner yang dapat diolah berjumlah 35 kuesioner. Gambaran mengenai data sampel ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Sampel Penelitian No Keterangan Kuesioner Jumlah Presentase 1 Kuesioner yang disebar 54 100 2 Kuesioner yang kembali 35 64,8 3 Kuesioner yang tidak kembali 19 35,1 4 Kuesioner yang dapat diolah 35 64,8 Sumber : Data primer yang diolah, 2015 Universitas Sumatera Utara 44

4.1.2 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pegawai bagian akuntansikeuangan di Dinas Tenaga Kerja di Provinsi Sumatera Utara. Berikut ini deskripsi mengenai identitas responden penelitian yang terdiri dari umur, jenis kelamin dan pendidikan terakhir. Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Usia Jumlah Presentase 29-39 Tahun 24 68,6 39 Tahun 11 31,4 Total 35 100 Sumber : Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel 4.3 diatas berdasarkan umur responden terlihat bahwa umur responden 29-39 tahun berjumlah 24 responden atau sebesar 68,6, umur responden 39 tahun berjumlah 11 responden atau sebesar 31,4. Tabel 4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Presentase Pria 17 48,6 Wanita 18 51,4 Total 35 100 Sumber : Data primer yang diolah, 2015 Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa sekitar 17 orang atau 48,6 responden didominasi oleh jenis kelamin pria, dan sisanya sebesar 18 orang atau 51,4 berjenis kelamin wanita. Universitas Sumatera Utara 45 Tabel 4.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Jumlah Presentase D3 2 5,7 S1 33 94,3 Total 35 100 Sumber : Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel 4.5 diatas berdasarkan pendidikan terakhir yang dimiliki responden terlihat bahwa responden dengan pendidikan terakhir D3 hanya berjumlah 2 orang atau 5,7, sedangkan responden dengan pendidikan terakhir S1 berjumlah 33 orang atau 94,3.

4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif

Pengukuran statistik deskriptif variabel dilakukan untuk memberikan gambaran umum mengenai kisaran teoritis, kisaran aktual, rata-rata mean dan standar deviasi dari masing-masing variabel yaitu sistem akuntansi pemerintahan daerah, kompetensi sumber daya manusia dan kualitas laporan keuangan disajikan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 46 Tabel 4.6 Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Sistem Akuntansi Pemerintahan 35 3.50 5.00 4.4743 .07222 .42726 Kompetensi Sumber Daya Manusia 35 2.88 5.00 4.4321 .07710 .45611 Kualitas Laporan Keuangan 35 4.50 6.88 5.8571 .11088 .65596 Valid N listwise 35 Sumber : Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa : 1. Dari 35 responden ini variabel independen sistem akuntansi pemerintahan daerah memiliki nilai minimum sebesar 3,50, nilai maksimum sebesar 5,00, dan mean nilai rata-rata sebesar 4,4743 dengan standar error sebesar 0,7222 dan standar deviasi sebesar 0,42726. 2. Pada variabel kompetensi sumber daya manusia memiliki nilai minimum sebesar 2,88, nilai maksimum sebesar 5,00, dan mean nilai rata-rata sebesar 4,4321 dengan standar error sebesar 0,7710 dan standar deviasi sebesar 0,45611. 3. Pada variabel kualitas laporan keuangan memiliki nilai minimum sebesar 4,50, nilai maksimum sebesar 6,88, dan mean nilai rata-rata sebesar 5,8571 dengan standar error sebesar 0,11088 dan standar deviasi sebesar 0,65596. Universitas Sumatera Utara 47 4.3 Analisis Data 4.3.1 Uji Validitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem Pengendalian Internal Pemerintah, Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Di Provinsi Lampung.

3 60 82

Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Medan

0 8 129

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM PENGENDALIAN INTERN, DAN PENERAPAN Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Sistem Pengendalian Intern, dan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah(Stud

0 3 16

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM PENGENDALIAN INTERN, DAN PENERAPAN Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Sistem Pengendalian Intern, dan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah(Stud

0 3 18

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, DAN GOOD GOVERNANCE Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, dan Good Governance Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasu

0 6 15

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, DAN GOOD GOVERNANCE Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, dan Good Governance Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasu

0 4 18

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN SISTEM Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerinta

0 6 13

Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah dan Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah di Provinsi Sumatera Utara

0 0 29

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem - Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah dan Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah di Provinsi Sumatera Utara

0 0 25

Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah dan Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah di Provinsi Sumatera Utara

0 0 13