1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Laporan keuangan pemerintah daerah adalah gambaran mengenai kondisi dan kinerja keuangan entitas tersebut. Satu diantaranya pengguna laporan keuangan
pemerintah daerah adalah pemerintah pusat. Pemerintah pusat berkepentingan dengan laporan keuangan pemerintah daerah, karena mereka telah menyerahkan
sumber daya keuangan kepada daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah. Penyusunan laporan keuangan merupakan salah satu kriteria dalam sistem reward
dan punishment yang diterapkan Kementerian Keuangan kepada pemerintah daerah. Jadi, pemerintah daerah berkewajiban untuk menyusun laporan keuangan
yang dapat menunjukkan kondisi sebenarnya. Laporan keuangan juga merupakan sebuah produk yang dihasilkan oleh
bidang atau disiplin ilmu akuntansi, oleh karena itu dibutuhkan Sumber Daya Manusia SDM yang kompeten untuk menghasilkan sebuah laporan keuangan
yang berkualitas. Begitu juga di entitas pemerintahan, untuk menghasilkan laporan keuangan daerah yang berkualitas dibutuhkan Sumber Daya Manusia
SDM yang memahami dan kompeten dalam akuntansi pemerintahan keuangan daerah bahkan organisasional tentang pemerintahan Roviyantie, 2011.
Dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semesteran IHPS BPK pada tiga tahun terakhir 2010-2013, diketahui bahwa terdapat beberapa kelemahan dalam
laporan keuangan pemerintah daerah, terutama yang berkenaan dengan sistem pengendalian akuntansi dan pelaporan keuangan, sistem pengendalian
Universitas Sumatera Utara
2 pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja, serta struktur pengendalian intern.
Ironisnya kelemahan tersebut menunjukkan tren peningkatan pada setiap semesternya sejak tahun 2009.
Dari ketiga kondisi kelemahan tersebut, kelemahan pada pengendalian akuntansi dan pelaporan keuangan memberikan kontribusi tertinggi terhadap
laporan keuangan pemerintah yang buruk. Hal ini antara lain berupa pencatatan transaksi yang tidak akurat atau bahkan ada yang tidak dicatat, aset tetap yang
belum diinventarisasi, hingga pencatatan persediaan yang tidak tertib. Hal ini tentu menyulitkan dalam menyusun laporan keuangan pemerintah daerah yang
andal. Dalam Standar Akuntansi Pemerintahan SAP dijelaskan bahwa laporan
keuangan berkualitas itu memenuhi karakteristik ; relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010.
Standar Akuntansi Pemerintahan SAP merupakan suatu standar penyusunan laporan keuangan milik pemerintahan yang disusun dalam bentuk prinsip-prinsip
akuntansi dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Standar akuntansi pemerintahan juga merupakan persyaratan dalam upaya
meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia. Laporan keuangan dibuat untuk menyajikan informasi yang relevan, andal dan
dapat dipercaya berkenaan dengan posisi keuangan dan seluruh data transaksi yang dicatat oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Begitu
juga dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah LKPD yang setiap tahunnya mendapat penilaian dari auditor pemerintah yaitu Badan Pemeriksa Keuangan
Universitas Sumatera Utara
3 BPK yang berupa opini. Dalam hal ini BPK memberikan 4 macam opini yaitu :
Opini Wajar Tanpa Pengecualian WTP, Opini Wajar Dengan Pengecualian WDP, Opini Tidak Wajar TW, dan tidak menyatakan pendapatdisclaimer of
opinion TMP. Adapun daftar opini laporan keuangan pemerintah daerah Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada lampiran 1 tabel 1.1. sumber
bpk.go.id.
Untuk dapat menghasilkan laporan keuangan yang relevan, andal, dan dapat dipercaya, pemerintah daerah harus memiliki sistem akuntansi yang andal. Sistem
akuntansi yang lemah menyebabkan laporan keuangan yang dihasilkan juga kurang andal dan kurang relevan untuk pembuatan keputusan.
Berkaitan dengan yang ditegaskan oleh ketua Badan Pemeriksa Keuangan BPK bahwa diperlukan percepatan perbaikan dari sistem akuntansi keuangan
pemerintahan daerah
melalui langkah-langkah
nyata, terprogram
dan mengikutsertakan berbagai kalangan pemerintah daerah yang hasilnya akan
mendukung aparatur pemerintah daerah untuk membuat laporan keuangan yang berkualitas. Penelitian ini merujuk kepada penelitian sebelumnya yang
mengatakan adanya hubungan dan pengaruh positif antara sistem akuntansi pemerintah daerah dan sumber daya manusia terhadap kualitas laporan keuangan.
Adapun perbedaan penilitian ini dengan penelitian yang disebutkan diatas selain berbeda pada objek yang diteliti, waktu dan tempat juga berbeda. Berdasarkan
teori dan uraian diatas dan didukung dengan fakta-fakta yang ada maka, penulis ingin meneliti lebih jauh dan mendalami tentang
“Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah dan Kompetensi Sumber Daya
Universitas Sumatera Utara
4
Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah di Provinsi Sumater
a Utara”. 1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini.
Apakah penerapan sistem akuntansi pemerintahan daerah dan kompetensi sumber daya manusia berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap kualitas
laporan keuangan pemerintahan daerah di Provinsi Sumatera Utara ?
1.3 Tujuan Penelitian