10 tepat yang berguna bagi pihak yang bertanggungjawab terhadap
operasi unit-unit
pemerintah. Lebih
lanjut tujuan
pertanggungjawaban ini mewajibkan setiap orang atau badan yang mengelolah keuangan negara memberikan pertanggungjawaban
atau perhitungan. b. Manajerial
Tujuan manajerial berarti bahwa akuntansi pemerintah harus menyediakan informasi keuangan
yang diperlukan untuk perencanaan,
penganggran, pelaksanaan,
pemantauan, pengendalian anggaran, perumusan kebijakan, pengambilan
keputusan, dan penilaian kinerja pemerintah. c. Pengawasan
Tujuan pengawasan memiliki arti bahwa akuntansi harus memungkinkan
terselenggaranya pemeriksaan
oleh aparat
pengawasan fungsional secara efektif dan efisien.
2.1.4 Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Definisi Sistem Akuntansi Pemerintahan yang termuat dalam Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 adalah rangkaian sistematik dari prosedur,
penyelenggaraan, peralatan, dan elemen lain untuk mewujudkan fungsi akuntansi sejak analisis transaksi sampai dengan pelaporan keuangan di
lingkungan organisasi pemerintah. Sementara itu, dalam Peraturan Menteri dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 pasal 232 sistem akuntansi keuangan daerah
didefinisikan sebagai serangkaian prosedur mulai dari proses pengumpulan
Universitas Sumatera Utara
11 data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan dalam
rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi komputer. Bastian 2007: 98 memandang
sistem akuntansi pemerintah daerah dari proses atau prosedur baik itu dengan menggunakan metode manual maupun secara terkomputerisasi. Prosedur yang
dimaksud dimulai dari pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi atau
kejadian keuangan
serta pelaporan
keuangan dalam
rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang berkaitan dengan pengeluaran
pemerintah daerah. Pedoman umum sistem akuntansi pemerintahan diatur dengan peraturan
menteri akuntansi keuangan setelah berkoordinasi dengan menteri dalam negeri. Sistem akuntansi pemerintahan daerah disusun dengan berpedoman
pada prinsip pengendalian internal sesuai dengan peraturan pemerintah yang mengatur tentang pengendalian internal dan peraturan pemerintah tentang
standar akuntansi pemerintahan. Sistem akuntansi pemerintah da erah dilaksanakan oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah PPKD, sedangkan
sistem akuntansi Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD dilakukan oleh PPK- SKPD.
2.1.5 Kompetensi Sumber Daya Manusia
Kompetensi sumber daya manusia mencakup kapasitasnya, yaitu kemampuan seseorang atau individu, suatu organisasi kelembagaan, atau
suatu sistem untuk melaksanakan fungsi-fungsi atau kewenangannya untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Kapasitas harus dilihat sebagai
Universitas Sumatera Utara
12 kemampuan untuk mencapai kinerja, untuk menghasilkan keluaran-keluaran
outputs dan hasil-hasil outcomes. Untuk menilai kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia dalam melaksanakan suatu fungsi, termasuk akuntansi,
dapat dilihat dari level of responsibility dan kompetensi sumber daya manusia tersebut. Tanggungjawab dapat dilihat dalam deskripsi jabatan, deskripsi
jabatan merupakan dasar untuk melaksanakan tugas dengan baik. Tanpa adanya deskripsi jabatan yang jelas, sumber daya tersebut tidak dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik. Kompetensi dapat dilihat dari latar belakang pendidikan, pelatihan-pelatihan yang pernah diikuti, dan dari
keterampilan yang dinyatakan dalam pelaksanaan tugas. Kompetensi merupakan suatu karakteristik dari seseorang yang memiliki keterampilan,
pengetahuan, dan kemampuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Keterampilan adalah kapasitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu
rangkaian tugas yang berkembang dari hasil pelatihan dan pengalaman.
2.1.6 Penyajian Laporan Keuangan