Penelitian ini juga sejalan dengan Kryter 1996, tingkat kebisingan di sekitar jalur kereta api mencapai 90 dB. Penelitian Lang 1998 pada Cornell University
Study menjelaskan bahwa pada anak usia kelas III dan IV didapatkan dampak kesehatan dan psikologis tingkah laku yang dapat berlanjut sepanjang hidupnya
yaitu akan terjadi stres dan diikuti oleh gejalakeadaan lain seperti kenaikan tekanan darah karena kenaikan hormon stres epinefrin, norepinefrin, kortisol.
Kebisingan juga berpengaruh pada proses membaca, mendengar dan bicara. Disamping itu pengaruh utama kebisingan terhadap dampak kesehatan adalah
kerusakan indera pendengar. M ula-mula efek kebisingan pada pendengaran bersifat sementara dan pemulihan terjadi secara cepat setelah tidak berada
ditempat yang terpapar bising lagi, tetapi jika secara terus menerus ditempat bising akan mengakibatkan kehilangan daya dengar yang menetap dan tidak pulih
kembali. Tambunan 2007, mengklasifikasikan tingkat keparahan gangguan sistem pendengaran, dengan kekuatan suara sebesar 56-70 dB akan menyebabkan
gangguan pendengaran sedang moderate hearing loss, dan kekuatan suara sebesar 71-90 dB akan menyebabkan gangguan pendengaran cukup serius
moderately severe hearing loss.
5.3. Perbedaan Tingkat Kebisingan Kelas Sebelum Dan S aat Kereta Api Melintas
Pengukuran kebisingan terbagi menjadi dua waktu yaitu, sebelum kereta api melintas dan saat kereta api melintas. Pengukuran ini dilakukan didalam kelas dan
disesuaikan dengan jadwal kedatangan kereta api. Pengukuran kebisingan dua waktu tersebut untuk melihat seberapa jauh perbedaan tingkat kebisingan yang
dialami siswa didalam kelas sebelum dan saat kereta api melintas. Karena kita
Universitas Sumatera Utara
tahu bahwa dampak dari kebisingan yang terus menerus terjadi dapat mengakibatkan ke proses pembelajaran siswa tersebut.
Berdasarkan tabel 4.5. diatas dapat dilihat bahwa tingkat kebisingan sebelum kereta api melintas memiliki nilai mean sebesar 57,58 dengan simpangan
baku 0,51. Sedangkan tingkat kebisingan saat kereta api melintas memiliki nilai mean sebesar 86,58 dengan simpangan baku 1,02. Hal ini menandakan kalau
mean mengalami perbedaan kenaikan sebesar 28,73. Hasil yang didapat dianalisis dengan menggunakan uji paired T-tes t
dimana, Ho ditolak jika pα. Ini berarti ada perbedaan yang signifikan yang terjadi antara kebisingan sebelum kereta api melintas dan saat kereta api melintas,
dengan nilai α = 0,05. Berdasarkan p value = 0,024 dan nilai α = 0,05. Hal ini berarti p value 0,024 α 0,05, yang artinya Ho ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat kebisingan sebelum kereta api melintas dengan tingkat kebisingan saat kereta api melintas.
Perbedaan kebisingan yang terjadi sangatlah jelas dan nyata yang dirasakan oleh siswa. Kebisingan sebelum kereta api melintas sebagian besar
berasal dari percakapan siswa yang satu dengan yang lainnya serta dari aktifitas lingkungan luar, sedangkan kebisingan saat kereta api melintas sudah sangat jelas
berasal dari suara kereta api yang melintas.
5.4. Gambaran Konsentrasi Responden Sebelum Kereta Api Melintas