1.2 Perumusan Masalah
Lokasi sekolah yang berada di dekat rel kereta api dan di tengah-tengah permukiman penduduk. Kereta api yang melintas dalam sehari bisa berlalu lalang
30-40 kali per hari, ini bisa dikatakan jalur kereta api yang sangat sibuk aktifitasnya. Sehingga sangat rawan dengan paparan polusi kebisingan. Hal inilah
yang menjadi dasar bagi peneliti untuk mengetahui perbedaan tingkat konsentrasi sebelum dan sesudah adanya bising akibat aktifitas perlintasan kereta api pada
siswa di Sekolah Dasar Negeri 067240 Kecamatan M edan Tembung Kota M edan Tahun 2015.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui perbedaan tingkat konsentrasi sebelum dan sesudah adanya bising akibat aktifitas perlintasan kereta api pada siswa di Sekolah Dasar
Negeri 067240 Kecamatan M edan Tembung Kota M edan Tahun 2015. 1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui karakteristik responden.
2. Untuk mengetahui tingkat kebisingan di dalam kelas sebelum dan saat kereta
api melintas di SD Negeri 067240 Kecamatan M edan Tembung Kota M edan Tahun 2015.
3. Untuk mengetahui konsentrasi sebelum adanya bising akibat aktifitas
perlintasan kereta api pada siswa di SD Negeri 067240 Kecamatan M edan Tembung Kota M edan tahun 2015.
Universitas Sumatera Utara
4. Untuk mengetahui konsentrasi sesudah adanya bising akibat aktifitas
perlintasan kereta api pada siswa di SD Negeri 067240 Kecamatan M edan Tembung Kota M edan tahun 2015.
1.4 Hipotesis Penelitian
Ho : Tidak ada perbedaan antara tingkat konsentrasi pada siswa sebelum dan
sesudah adanya bising akibat aktifitas perlintasan kereta api.
Ha : Ada perbedaan antara tingkat konsentrasi pada siswa sebelum dan sesudah adanya bising akibat aktifitas perlintasan kereta api.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi pihak sekolah sebagai bahan informasi mengenai kebisingan dan akibat
yang di timbulkannya serta masukan dalam melakukan upaya pengendalian lingkungan dan manajemen perbaikan ruangan kelas guna mereduksi bising
yang bersumber dari aktifitas lalu lintas kereta api, dalam meningkatkan proses belajar mengajar.
2. Bagi fakultas sebagai bahan bacaan dan informasi bagi peneliti lain untuk
melakukan penelitian selanjutnya. 3.
Bagi peneliti sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah dipelajari selama perkuliahan serta memberikan pengalaman langsung
dalam pelaksanaan dan penulisan penelitian serta menyusun hasil penelitian.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUS TAKA
2.1 Bunyi
2.1.1 Definisi Bunyi
Bunyi adalah arus energi yang berbentuk gelombang dan mempunyai tekanan. Bunyi dijalarkan melalui medium padat, cair atau gas. Gelombang bunyi
sampai ketelinga atau alat pendengaran manusia berupa rangsangan-rangsangan yang dapat didengar, apabila bunyi tersebut tidak diinginkan maka dinyatakan
sebagai kebisingan M ukono, 2005. Kita dapat membedakan bunyi dalam tiga aspek. Pertama, harus ada sumber
bunyi. Sumber gelombang bunyi adalah suatu obyek yang bergetar. Kedua, energi yang dipindahkan dari sumber dalam bentuk gelombang bunyi longitudinal. Dan
yang ketiga, bunyi dideteksi oleh telinga atau suatu alat penerima bunyi Giancoli, 1997.
Bunyi disebut sebagai gelombang di udara dan udara berlaku sebagai mediumnya, bunyi yang dihasilkan tersebut tidak lain adalah sumber getaran.
Getaran dapat bersumber dari medium-medium seperti kawat, batang ataupun yang sejenisnya Soedojo, 1986.
2.1.2 Sumber Bunyi
Sumber bunyi adalah sumber getaran yang dihasilkan dari suatu gelombang bunyi Soedojo, 1986. Dalam Soedojo 2004 Sumber getaran
tersebut menggetarkan semua medium yang ada di sekelilingnya. Adapun wujud-
Universitas Sumatera Utara