sering dialami adalah adanya rasa tidak nyaman dalam melakukan berbagai kegiatan yang memerlukan konsentrasi penuh misalnya ruang belajar yang sempit,
kotor, udara yang berpolusi, dan suhu udara yang panas.Butuh usaha keras untuk meminimalkan gangguan-gangguan tersebut. Akan tetapi, yang lebih penting lagi
adalah mengusahakan agar siswa tetap memiliki konsentrasi belajar yang kuat sehingga tetap mampu melakukan kegiatan dengan baik, walaupun faktor
gangguan tersebut tetap ada.
2.3.4 Gangguan Konsentrasi Dengan Sikap Hiperaktif ADHD
ADHD merupakan singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder, yaitu sebuah gangguan pada perkembangan otak yang menyebabkan
penderitanya menjadi hiperaktif, impulsif, serta susah memusatkan perhatian. M enurut Barkley 1991, ADHD sebagai sebuah gangguan dimana respons
menjadi terhalang dan mengalami disfungsi pelaksana yang mengarah pada kurangnya pengaturan diri, lemahnya kemampuan untuk mengatur perilaku untuk
tujuan sekarang dan masa depan, serta sulit beradaptasi secara sosial dan perilaku dengan tuntutan lingkungan.
ADHD adalah permasalahan mental yang diderita oleh 3-5 anak di Amerika American Psychiatric Association, 1994. Dari keseluruhan anak yang
didiagnosis menderita ADHD, 70-80 diantaranya akan terus mengalami hal-hal yang sesuai dengan kriteria gangguan tersebut kala mencapai usia remaja, dan 50-
70 diantaranya hingga usia dewasa.
Universitas Sumatera Utara
ADHD dibagi menjadi tiga jenis, dan masing-masing jenis memiliki gejala yang berbeda-beda. Ketiga jenis tersebut adalah: tidak acuh, hiperaktif-bertindak
sekehendak hati, dan kombinasi antara jenis tidak acuh dan hiperaktif. Anak yang menderita ADHD jenis tidak acuh, kemungkinan memiliki
gejala-gejala sebagai berikut : a.
M emiliki kemampuan memusatkan perhatian yang lemah. b.
Perhatiannya mudah sekali teralihkan. c.
Tidak mampu memperhatikan sesuatu secara teperinci. d.
Sering membuat kesalahan e.
Gagal dalam mnyelesaikan segala hal. f.
M engalami masalah atau sulit mengingat sesuatu. g.
Kelihatan seolah-olah tidak mendengarkan saat diajak berbicara. h.
Tidak dapat diatur. Anak-anak penderita ADHD hiperaktif, memiliki gejala-gejala sebagai berikut :
a. Selalu terlihat gelisah dan posisi badan tidak pernah tenang.
b. Tidak dapat duduk tenang atau bermain dengan tertib.
c. Berlari atau melompat kesana kemari meskipun dilarang.
d. Berbicara terus-menerus dan membuat kegaduhan
e. Langsung menjawab tanpa berpikir terlebih dahulu
f. Tidak bersedia menunggu giliran.
g. M emotong pembicaraan orang lain.
Penyebab pasti ADHD belum diketahui secara pasti, namun para peneliti memusatkan objek penelitiannya pada kinerja dan perkembangan otak. Selain itu,
Universitas Sumatera Utara
terdapat tiga faktor yang dianggap mempengaruhi kondisi ADHD, yaitu faktor genetik, ketidakseimbangan kimia didalam otak, serta kinerja otak anak yang
mengontrol perhatian tampak tidak terlalu aktif dibandingkan dengan anak-anak normal lainnya.
Diperkirakan ada banyak faktor yang menyebabkan ADHD, sehingga pencegahannya juga akan sangat sulit dilakukan. M eskipun demikian, untuk
berjaga-jaga akan sangat bijaksana bagi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan awal sebelum sang anak dilahirkan. Disamping itu, seyogianya sang ibu juga
menjauhkan diri dari alkohol, obat-obatan terlarang, tembakau, dan zat-zat kimia berbahay lainnya selama proses kehamilan.
Tindakan orangtua dalam menangani ADHD pada anak : a.
Berkonsultasilah dengan ahli jiwa, psikolog, dan ahli saraf anak, atau dokter spesialis anak-anak langganan anda guna meminta saran terbaik mereka.
b. Bersabarlah ketika anak anda didiagnosis mengidap gangguan itu, dan yakinilah
bahwa diperlukan waktu untuk memperoleh kemajuan bagi si penderita. c.
Yakinilah jika anak anda masih memiliki kelebihan. Dukunglah kekuatan, kemampuan, serta bangkitkan perasaan dalam diri mereka bahwa mereka berharga
bagi anda, keluarga, dan lingkungan sekitar. d.
Dapatkan informasi lebih akurat yang berkaitan dengan gangguan ini dari perpustakaan, internet atau sumber-sumber lainnya.
e. Bicaralah atau bertukar pikiran dengan keluarga lain yang memiliki anak
penderita ADHD juga.
Universitas Sumatera Utara
f. Berjumpa dan bergabunglah dengan organisasi perkumpulan yang anggotanya
terdiri dari keluarga yang mempunyai masalah yang sama.
2.4 Sekolah