BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat pre eksperimental dengan menerapkan rancangan perlakuan ulang one group pretest and posttest design yaitu rancangan penelitian
yang menggunakan satu kelompok subyek yang diamati pretest. Selanjutnya diberi perlakuan tertentu, sesudah itu diamati kembali posttest. Berdasarkan
hasil pengamatan pertama dan hasil pengamatan kedua ditarik kesimpulan M anurung, 2012.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 067240 Kecamatan M edan Tembung Kota M edan. Lokasi ini dipilih dengan alasan sebagai berikut:
a. SD Negeri 067240 M edan merupakan salah satu tempat pendidikan yang
berlokasi dekat dengan aktivitas lalu lintas kereta api dan pemukiman warga yang rawan akan kebisingan.
b. Belum pernah dilakukan penelitian yang sama sebelumnya tentang tingkat
kebisingan dan gangguan konsentrasi pada siswa di SDN 067240 M edan. Berikut adalah denah lokasi penelitian di Sedolah Dasar Negeri 067240
Kecamatan M edan Tembung Kota M edan;
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1. Denah Lokasi S DN 067240 Kecamatan Medan Tembung 3.2.2
Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 3 tiga bulan, yaitu dimulai dari bulan Agustus - Oktober 2015. Penelitian dimulai dengan persiapan usulan penelitian
dan seminar, selanjutnya pelaksanaan penelitian dan seminar hasil.
3.3 Populasi dan S ampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN 067240 yang berjumlah 484 siswa.
3.3.2 S ampel
Penarikan sampel menggunakan teknik purposive sampling atau pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan, apabila cara
pengambilan sampel dilakukan sedemikian rupa sehingga keterwakilannya ditentukan oleh peneliti berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang ada
Budiarto, 2002. Disini peneliti mengambil sampel berdasarkan letak kelas yang
Universitas Sumatera Utara
terdekat dengan sumber bising rel kereta api yaitu didapat kelas VI yang terbagi menjadi dua kelas yaitu VIa dan VIb yang berjumlah 58 siswa dan disamping itu
peneliti juga mempertimbangkan bahwa siswa kelas VI sudah mampu berkomunikasi dengan baik dan memberikan penjelasan-penjelasan yang lebih
baik dibandingkan dengan murid kelas lainnya. 3.4
Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer
Data ini mencakup data hasil pengukuran kebisingan, dan data yang diperoleh dari hasil Stroop Test pengukuran tes konsentrasi kepada siswa SDN
067240 M edan dengan berpedoman kepada kuesioner penelitian yang telah disiapkan.
3.4.2 Data S ekunder
Data ini mencakup data umum dari SD Negeri 067240 M edan, yaitu berupa jumlah siswa, guru, pegawai, dan kelas yang diperoleh melalui pencatatan
dokumen dari Kantor bagian administrasi sekolah dan data mengenai jadwal keberangkatan dan kedatangan kereta api yang diperoleh dari Kantor PT. Kereta
Api Persero Divisi Regional I Sumatera.
3.5 Definisi Operasional
a. Tingkat kebisingan adalah besarnya tekanan suara yang ditimbulkan lalu lintas
kereta api yang terdengar di lingkungan SDN 067240 M edan dengan skala ukur ordinal, dan nilai ukur yaitu nilai tekanan kebisingan yang terukur dengan satuan
dB, yang menggunakan alat ukur Sound Level M eter. Dikategorikan berdasarkan Nilai Ambang Batas NAB:
Universitas Sumatera Utara
1. Kategori tidak baik apabila hasil ukur 55 dB.
2. Kategori baik apabila hasil ukur 55 dB.
b. Konsentrasi siswa adalah daya fokus responden saat dilakukan pengujian dengan
stroop test. Pengukuran dilakukan dengan mengisi Stroop Test, dengan skala ukur adalah Ordinal. Bila didapatkan selisih kedua waktu interference score sebagai
berikut: 1. 13: Konsentrasi buruk
2. 13: Konsentrasi baik
3.6 Aspek Pengukuran
3.6.1 Tingkat Kebisingan
Tingkat kebisingan dikategorikan berdasarkan Nilai Ambang Batas NAB:
1. Kategori tidak baik apabila hasil ukur 55 dB.
2. Kategori baik apabila hasil ukur 55 dB.
3.6.2 Konsentrasi
Stroop test merupakan salah satu permainan asah otak yang menguji daya konsentrasi seseorang. Instrumen tes ini adalah kartukertas yang berisi sebuah
kata dalam berbagai warna. Dimana responden menyebutkan kata dan warna tulisan dalam kartu dengan waktu yang diukur untuk setiap pengukuran.
M isalnya, bila yang kartu yang ditunjukan pada responden adalah kartu yang berisi kata ‘red’ dalam warna hijau, maka responden harus ‘red’ pada pengukuran
yang pertama dan menyebutkan hijau dan bukan ‘red’ yang tertulis dalam kartu pada pengukuran yang kedua.
Universitas Sumatera Utara
Penilaian tes ini dilakukan dengan mengukur kecepatan responden untuk menyebutkan warna kata dalam 25 kartu yang tersedia dengan menggunakan
stopwatch untuk setiap pengukuran. Waktu yang didapatkan dari pengukuran saat responden menyebutkan warna tulisan setiap kata dalam 25 kartu dikurangi
dengan waktu responden membaca kata dalam 25 kartu untuk mendapatkan interference score. Bila didapatkan selisih kedua waktu interference score 13,
maka dikatakan konsentrasi baik. Namun bila interference score 13, maka dikatakan konsentrasi buruk.
Kategori hasil : 1. 13 : Konsentrasi buruk
2. 13 : Konsentrasi baik
Tabel 3.1 Aspek Pengukuran
No. Variabel
Definisi Operasional
Cara Ukur
Alat Ukur
Skala Ukur
Kategori
1. Tingkat
Kebisingan Besarnya tekanan
suara yang
ditimbulkan lalu lintas kereta api
yang terdengar di lingkungan SDN
067240 M edan. Pengukuran
langsung ke
sumber bising. Sound
Level Meter
Ordinal 1. Kategori tidak
baik apabila
hasil ukur 55 dB.
Kategori baik apabila hasil
ukur 55 dB.
2. Konsentrasi
siswa Daya
fokus responden
saat dilakukan
pengujian dengan stroop test
Stroop test terdiri dari
kartu-kartu yang
berisikan sebuah kata dalam
berbagai warna
dalam setiap
kartunya. Dalam
pengujiannya, responden
akan diminta
untuk menyebutkan kata
yang tertulis dan Stroop
Test Ordinal 1.
13: Konsentrasi
buruk 2.
13: Konsentrasi
baik.
Universitas Sumatera Utara
warna tulisan yang tertera dalam kartu,
bukan hanya kata yang tertulis dalam
kartu.
Kemudian waktu
keduanya diukur
dan dikurangkan untuk
mendapatkan interference score.
3.7 Prosedur kerja Pengukuran
3.7.1 Prosedur Pengukuran Kebisingan dengan Alat
Sound Level Meter a.
Persiapan Alat
1. Siapkan alat pengukuran tingkat kebisingan yaitu Sound Lever Meter.
2. Sebelum menggunakan alat periksa batterai apakah masih berfungsi atau tidak.
3. Hidupkan Sound Level Meter dengan cara menggeser tombol dari posisi OFF ke
posisi ON. 4.
Kalibrasi Sound Level Meter dengan menggeser tombol Calpengatur kalibrasi. 5.
Stel tombol pengaturan pengukuran kebisingan pada posisi A desibel A. 6.
Stel tombol pengatur tingkat kebisingan sesuai dengan skala yang diinginkan.
b. Cara Pengukuran Tingkat Kebisingan
1. Penentuan lokasi pengukuran dilakukan didalam kelas dengan beberapa titik
pengukuran selama proses belajar dimulai sampai selesai pukul 08.00 - 12.00. Pengambilan lokasi kelas untuk diukur kebisingannya berdasarkan letak kelas
terdekat dengan sumber bising yang akan diukur.
Universitas Sumatera Utara
2. Pengukuran tingkat kebisingan dilakukan selama 1 menit dengan periode waktu
pengukuran 4 detik untuk satu angkatingkat kebisingan. Kemudian 15 angka pengambilan dirata-ratakan dan hasil rata-rata ditetapkan sebagai tingkat
kebisingan yang diukur pada satu titik. Rumus :
K = K1+K2+K3....+K15
15 Keterangan :
K : kebisingan rata-rata pada satu titik
K1 : kebisingan 4 detik pertama
K2 : kebisingan 4 detik kedua
K3 : kebisingan 4 detik ketiga
K15: kebisingan 4 detik kelima belas 3.
Hasil pengukuran kebisingandi beberapa titik didalam kelas akan dirata- ratakandan hasilnyaditetapkan sebagai tingkat kebisingan yang didengar oleh
responden. 3.8
Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dibagi dalam 3 tahap, yaitu pretest, perlakuan kebisingan, dan posttest. Pertama sekali dilakukan perkenalan dan pendekatan kepada kepala
sekolah agar bersedia membantu jalannya penelitian. Kemudian para siswa diberi pengarahan tentang apa tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan kegiatan yang
akan dilakukan sepanjang penelitian.
Universitas Sumatera Utara
a. Pretest
Pada pretest, dilakukan pengukuran kebisingan dengan menggunakan alat Sound Level Meter. Pengukuran kebisingan didalam kelas sebelum kereta api
melintas dimulai pada pukul 08.20 - 08.30 dan pengukuran ini disesuaikan dengan jadwal kedatangan dan keberangkatan kereta api dari stasiun kereta api M edan.
Pengukuran konsentrasi siswa dilakukan dengan menggunakan pedoman stroop test. Pengukuran konsentrasi dilakukan didalam kelas sebelum adanya kebisingan
yang berasal dari aktifitas kereta api. Pengukuran dilakukan pada awal kegiatan belajar mengajar yang akan dimulai yaitu pukul 08.00 sampai munculnya jadwal
kedatangan kereta api yang pertama kali ketika pengukuran sedang berlangsung. b.
Perlakuan kebisingan Pada tahap ini dilakukan pengukuran kebisingan dengan Alat Sound Level
Meter. Kebisingan berasal dari aktifitas lalu lintas kereta api. Pengukuran kebisingan didalam kelas saat kereta api melintas dimulai pada pukul 09.00 -
09.30 dan pengukuran ini disesuaikan dengan jadwal kedatangan dan keberangkatan kereta api dari stasiun kerta api di medan, dan berdasarkan jadwal
keberangkatan dan kedatangan kereta api yang didapat, pada jam-jam tersebut lah aktifitas lalu lintas kereta api yang paling banyak melintas di pagi hari.
c. Posttest
Pada posttest, dilakukan kembali pengukuran konsentrasi siswa dengan menggunakan pedoman stroop test sama seperti pada saat melakukan pretest.
Pengukuran dilakukan tepat setelah kebisingan berlalu. Pengukuran konsentrasi posttest ini dimulai pukul 09.45 – 11.00.
Universitas Sumatera Utara
3.9 Pengolahan Data