Apabila seluruh siswa memiliki tingkat kesulitan yang sama sehingga guru perlu menjelaskan untuk seluruh siswa.
Apabila guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki kemampuan rendah. Berdasarkan hasil penelitian Ross Kyle,
1987 model ini sangat efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan untuk anak-anakyang memiliki kemampuan kurang.
Jika lingkungan tidak mendukung untuk menggunakan model yang berpusat pada siswa.
b. Prinsip-prinsip Penggunaan Model Pembeiajaran Ekspositori
Dalam penggunaan model pembeiajaran ekspositori terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru.
- Berorientasi pada Tujuan Walaupun penyampaian materi pelajaran merupakan ciri utama dalam
model pembeiajaran ekspositori melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran; justru
tujuan itulah yang harus menjadi pertimbangan utama dalam penggunaan model ini. Karena itu sebelum model pembelajaran ini diterapkan terlebih
dahulu guru harus merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur.
- Prinsip Komunikasi Proses pernbelajaran dapat dikatakan sebagai proses komunikasi,
yangmenunjuk pada proses penyampaian pesan darr seseorang sumber pesankepada seseorang atau sekelompok orang penerima pesan, Pesan
yang ingindisampaikan dalam hal ini adalah materi pelajaran yang diorganisrr dan disusunsesuai dengan tujuan tertentu yang ingin
dicapai.Dalam proses komunikasiguru berfungsi sebagai sumber pesan dan siswa berfungsi sebagai penerimapesan.
- Prinsip Kesiapan Dalam teori belajar koneks
ionisme, “kesiapan” rnerupakan salah satu hukum belajar. Inti dari hukum belajar ini adalah bahwa setiap individu
akan merespons dengan cepat dari setiap stimulus manakala dalam dirinya sudah memiliki kesiapan; sebaliknya, tidak mungkin setiap
individu akan merespon setiap stimulus yang muncul manakala dalam dirinya belum memiliki kesiapan.
Yang dapat kita tarik dari dari hukum belajar ini adalah agar siswa dapat menerima informasi sebagai stimulus yang kita berikan, terlebih dahulu
kitaharus memposisikan mereka dalam keadaan siap baik secara fisik maupun psikis untuk menerima pelajaran, Jangan mulai kita sajikan
materi pelajaran, manakala siswa belum siap untuk menerimanya.
- Prinsip Berkelanjutan Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk mau
mempelajari materi pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya berlangsung pada saat itu, akan tetapi juga untuk waktu selanjutnya.
Ekspositori yang berhasil adalah manakala melalui proses penyampaian dapat membawa siswa pada situasi ketidakseimbangan disequilibrium,
sehingga mendorong mereka untuk mencari dan menemukan atau menambah wawasan melalui proses belajar mandiri.
c. Prosedur Pelaksanaan Model Ekspositori
Sebelum diuraikan tahapan penggunaan model ekspositori terlebihdahulu diuraikan beberapa hal yang harus dipahami oleh setiap guru yang akan
menggunakan model ini
1 Rumuskan tujuan yang ingin dicapai 2 Kuasai materi palajaran dengan baik
3 Kenali medan dan berbagai hal yang dapat mempengaruhi proses
penyampampaian Keberhasilan penggunaan model ekspositori sangat tergantung pada
kemampuan guru untuk bertutur atau menyampaikan materi pelajaran. Ada beberapa langkah dalam penerapan mode ekspositori, yaitu :
1 Persiapan Preparation 2 Penyajian Presentation
3 Korelasi Correlation 4 Menyimpulkan Generalization
5 Mengaplikasikan Aplication
3. Model Pembelajaran Inkuiri
a. Konsep Dasar Model Pembelajaran Inkuiri
Model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari
dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara
guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic
, yang berasal dari bahasaYunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan.
Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama model pembelajaran inkuiri. Pertama, model inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara
maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya model inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran,
siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalaui penjelasan