Tujuan Antara KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

b Karakteristik Profesi Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1, pengertian guru professional sebagai berikut. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. 1 Ciri Profesi Menurut Ornstein Lavine 1984, suatu pekerjaan dikatakan sebagai profesi apabila memenuhi sejumlah ciri sebagai berikut: • melayani masyarakat, dan pekerjaan tersebut merupakan karier yang dijalani seseorang dalam kurun waktu yang lama sepanjang hayat, tidak mudah berganti. • pekerjaan tersebut membutuhkan bidang ilmu dan keterampilan yang khusus tertentu, yang tidak semua orang dapat melakukannya. • menggunakan hasil penelitian dan aplikasi teori ke dalam praktik. • membutuhkan pelatihan pendidikan khusus dalam waktu yang panjang. • terkendali berdasarkan lisensi baku danatau memiliki persyaratan khusus izin untuk menduduki pekerjaan tersebut. • otonomi dalam membuat keputusan dalam lingkup pekerjaannya. • menerima tanggung jawab terhadap keputusan-keputusan yang diambilnya. • memiliki komitmen terhadap jabatan dan klien, khususnya berkaitan dengan layanan yang diberikannya. • menggunakan administrator untuk memudahkan profesinya, dan relatif bebas dari supervisi jabatan dokter menggunkan tenaga administrasi untuk mengelola data klien, sementara tidak ada supervisi dari luar terhadap pekerjaan dokter. • mempunyai organisasi yang diatur oleh anggota profesinya. • mempunyai asosiasi profesi dan atau kelompok elit untuk mengetahui dan mengakui keberhasilan anggotanya keberhasilan pekerjaan dokter dihargai dan diakui oleh IDI dan bukan oleh departemen kesehatan. • mempunyai kode etik, sebagai pedoman dalam melaksanakan layanan.