Mengapa Perlu PAKEM ? 1 Perlunya Belajar Aktif
temuan. Mandulnya bangsa Indonesia dalam menghasilkan temuan- temuan baru tentu saja menjadi kendala untuk dapat bersaing dengan
bangsa-bangsa yang lain didunia. Oleh karena itu penting bagi siswa
untuk semenjak dini menghasilkan kreasi- kreasi atau belajar mengkreasi sesuatu.
Guru PAKEM seyogyanya memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk
menghasilkan
karya baik
secara berkelompok maupun individual.
Pengembangan kreativitas semenjak dini ini
diharapkan juga
membentuk karaktersiswa menjadi pribadi-pribadi kreatif. Kelak ketika mereka
dewasa kreativitas ini diharapkan dapat menjadi terobosan dan memecahkan
berbagai masalah
kehidupan diantaranya
adalah menciptakan pekerjaan untuk dirinya sendiri. Konon banyaknya sarjana
yang menjadi antrean pencari kerja disebabkan karena semenjak kecil mereka tidak terbiasa menciptakan sesuatu. Kebiasaan belajar dengan
menghapalkan dan meniru tidak banyak bermanfaat dalam kehidupan.
3 Perlunya Pembelajaran yang Efektif
Banyak bukti yang menunjukkan bahwa pendidikandi negara kita
masih jauh tertinggal dari negara- negarayang lain. Salah satu bukti
rendahnyaprestasi
belajar siswa
Indonesia dapat dicermati dari hasil Trens in International Mathematics and
Science Study
TIMSS yang
dilaksanakan oleh IEA. Institusi ini membandingkan prestasi belajar matematikadan sains siswa Amerika
Serikat dan siswa-siswa di negara yang lain. Hasil rerata untuk sekolah menengah, Indonesia berada pada urutan ke 36 dari45 negara yang diteliti.
Skor rerata siswa Indonesia adalah 420, jauh di bawah rata-rata internasional 471 National Center for Educational Statistics, Desember 2004.
Dengan demikian isu peningkatan kualitas pembelajaran dan efektivitas pembelajaran memang perlu ditindak lanjuti diantaranya dengan
menyelenggarakan pembelajaranyang efektif. Guru harus yakin bahwa ketika pembelajaran berakhir semua siswa telah menguasai indikator
kompetensi dasar yang diharapkan. Melalui penilaian berbasis kelas informasi tentang penguasaan topik pembelajaran akan segera diketahui
oleh guru dan informasi ini menjadi bekal untuk merefleksi pembelajaran yang lebihefektif pada masa berikutnya.
4 Perlunya Pembelajaran yang Menyenangkan
Riset tentang learning society atau masyarakat belajar menunjukkan bahwa perilaku belajar anggota masyarakat dipengaruhi oleh pengalaman belajar
mereka ketika masih kecil. Mereka yang mengalami pembelajaran yang menyenangkan cenderung akan mengulanginya dan tumbuh menjadi
pembelajar seumur hidup. Mereka yangmengalami suasana pembelajaran yang buruk dan guru-guru yang galak cenderung untuk tidak
melanjutkan proses belajar. Berkaitan dengan hal ini pembelajaran perlu dikondisikan sedemikian rupa sehingga siswa belajar dengan asyik atau
menyenangkan. Waktu yang diluangkan oleh siswa di bangku pelajaran juga terbilang panjang. Dalam kurun waktu tersebut diharapkan siswa
tidak merasa terpenjara atau sekolah sebagai penjara yang penuh siksaan- siksaan psikologis. Karena dampaknya tentu tidak baik bagi
perkembangan anak. Seyogyanya siswa bisa menghabiskan waktu sekolahnya dengan senang hati, enjoy dan menikmati berbagai
pengalaman belajarnya. Untuk itulah guru perlu menciptakan suasana fisik dan psikologis sedemikian rupa sehingga siswa kerasan di sekolah.
Pendek kata siswa juga berhak menikmati masa-masasekolahnya dengan senang hati.
5 Belajar dan Pembelajaran Bermakna
Belajar pada hakekatnya merupakan proses perubahan di dalam kepribadian yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, dan kepandaian.
Perubahan ini bersifat menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
Pembelajaran pada
hakikatnya adalah suatu proses interaksi antar
anak dengananak, anak dengan sumber belajar dan anakdengan
pendidik. Kegiatan pembelajaran ini akanmenjadi bermakna bagi anak jika
dilakukan dalamlingkungan yang nyaman
dan memberikan
rasa zaman bagi anak. Proses belajar
bersifat individualdan kontekstual, artinya proses belajar terjadi dalamdiri individu sesuai dengan
perkembangannya danlingkungannya. Belajar bermakna meaningfull learning merupakan suatu proses
dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang.Kebermaknaan belajar sebagai hasil dari
peristiwa mengajar ditandai oleh terjadinya hubungan antara aspek-aspek,
konsep-konsep, informasi atau situasi baru dengan komponen-komponen yang relevan di dalam struktur kognitif siswa. Proses belajar tidak sekadar
menghafal konsep-konsep atau fakta-fakta belaka, tetapi merupakan kegiatan
menghubungkan konsep-konsep
untuk menghasilkan
pemahaman yang utuh, sehingga konsep yang dipelajari akan dipahami secara baik dan tidak mudah dilupakan. Dengan demikian, agar terjadi
belajar bermakna maka guru harus selalu berusaha mengetahui dan menggali konsep-konsep yang telah dimiliki siswa dan membantu
memadukannya secara harmonis konsep-konsep tersebut dengan pengetahuan baru yang akan diajarkan.
Dengan kata lain, belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami langsung apa yang dipelajarinya dengan mengaktifkan lebih banyak
indera daripada hanya mendengarkan orangguru menjelaskan. Hal yang Harus Diketahui dan Diperhatikan Guru dalam Melaksanakan PAKEM.
Dalam dinyatakan bahwa ada beberapa hal yang harus dipahami dan diperhatikan guru dalam melaksanakan PAKEM. Hal-hal tersebut adalah
sebagai berikut. - Memahami Sifat yang Dimiliki Anak
Anak memiliki berbagai potensi dalam dirinya. Diantaranya rasa ingin tahudan berimajinasi. Dua hal ini adalah potensi yang harus
dikembangkan ataudistimulasi melalui kegiatan belajar mengajar. Karena kedua hal tersebut adalah modal dasar bagi berkembangnya
sikap berpikir kritis dan kreatif. Sikap berpikir kritis dan kreatif adalah kompetensi yang harus dimiliki
olehsiswa. Seperti dikemukakan oleh Jhonson salah satu komponen dalam system pembelajaran yang ideal adalah berpikir kritis dan kratif.
Artinya siswa dapatmenggunakan tingkat berpiki yang lebih tinggi secara kritis dan kreatif 2002:24.
Agar mampu berpikir kritis dan kreatif sifat rasa ingin tahu dan berimajinasi yang sudah dimiliki anak perlu dikembangkan. Untuk
mengembangkan kedua sifat yang dimiliki anak tersebut secara optimal perlu diciptakan suasana pembelajaran yang bermakna.
Suasana pembelajaran bermakna ditunjukkan di antaranya dengan kebiasaan guru untuk memuji anak karena hasil karyanya atau
prestasinya. Kemajuan seperti apapun yang ditunjukkan oleh siswa perlu dihargai oleh guru. Kemudian kebiasaan guru mengajukan
pertanyaan yang menantang atau yang bersifat terbuka juga langkah tepat untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Tidak
kalah pentingnya adalah guru yangmendorong anak untuk melakukan percobaan juga merupakan siswa yang subur untuk mengembangkan
kemampuan yang dimaksud.
- Mengenal Anak Secara Perorangan
Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan memiliki kemampuan yang berbeda. Dalam PAKEM perbedaan
individual perlu diperhatikandan harus tercermin dalam kegiatan pembelajaran. Semua anak dalam kelas tidak selalu mengerjakan
kegiatan yang sama, melainkan berbeda sesuaidengan kecepatan belajarnya. Anak-anak yang memiliki kemampuan lebih dapat
dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah tutor sebaya. Dengan mengenal kemampuan anak, kita dapat membantunya bila
mendapat kesulitansehingga anak tersebut bwelajar secara optimal.
- Memanfaatkan Prilaku Anak dalam Pengorganisasian Belajar
Sebagai makhluk sosial. Anak sejak kecil secara alami bermain berpasangan atau berkelompok dalam bermain. Prilaku ini dapat
dimanfaatkan dalam pengorganiosasian belajar. Dalam melakukan tugas atau membahan sesuatu, anak dapat bekerja, berpasangan atau
dalam kelompok.
Berdasarkan pengalaman,
anak akan
menyelesaikan tugas dengan baik bila mereka duduk berkelompok.
Duduk seperti ini memudahkan mereka untuk berinteraksi dan
bertukar pikiran. Namun demikian anak perlu juga menyelesaikan
tugas secara perorangan agar bakat individunya berkembang.
- Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreatif, dan KemampuanMemecahkan Masalah
Pada dasarnya hidup ini
adalah memecahkan masalah. Hal
tersebut memerlukan
kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
Kritis untuk
menganaklisis masalah; dan kreatif
untuk melahirkan
alternatif pemecahan masalah. Kedua jenis berpikir teraebut
kritis dan kreatif bersal dari rasa ingin tahu dan imajinasi yang
keduannya ada pada diri anak sejak lahir. Oleh karena itu, tugas guru adalah mengembangkannya, antara lain dengan seringnya memberikan
tugas atau mengajukan pertanyaan yangterbuka. Pertanyaan yang dimulai dengan kata-
kata ”Apa yang terjadi jika....,lebih baik dari pada yang dimulai dengan kata-
kata”Apa, berapa. Kapan” yangumumnya
tertutup hanya ada satu jawaban yang benar.
- Mengembangkan Ruang Kelas Sebagai Lingkungan Belajar yang Menarik
Ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan dalam PAKEM. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajangkan untuk
memenuhi ruang kelas seperti itu. Selain itu, hasil pekerjaan yang diapajangkan diharapkan memotivasi siswa untuk bekerja lebih baik
dan menimbulkan inspirasi bagi siswalain. Yang dipajangkan dapat berupa hasil kerja perorangan, berpasangan, atau kelompok. Pajangan
dapat berupa gambar, peta, diagram, model, benda asli,puisi, karangan dan sebagainya. Ruang kelas yang penuh dengan pajangan hasil
pekerjaan siswa, dan ditata dengan baik dapat membantu guru dalam KBM karena dapat dijadikan rujukan ketika membahas suatu masalah.
- Memanfaatkan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Lingkungan fisik, sosial atau budaya merupakan sumber yang sangat kaya untuk bahan belajar anak. Lingkungan dapat berperan sebagai
media belajar,tetapi juga sebagai objek kajian sumber belajar. Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar sering membuat anak
merasa senang dalam belajar.Belajar dengan menggunakan lingkungan tidak harus selalu keluar kelas. Bahan dari lingkungan dapat dibawa ke
ruang kelas untuk menghemat biaya dan waktu. Pemanfaatan lingkungan dapat mengembangkan sejumlah keterampilan seperti
mengamati dengan seluruh indra, mencatat, merumuskan pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasikan, membuat trulisan, dan membuat
gambar atau diagram.
- Memberikan Umpan Balik yang Baik untuk Meningkatkan Kegiatan Belajar
Mutu hasil belajar akan meningkat bila terjadi interaksi dalam belaja. Pemberian umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu
bentuk interaksi antara guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih mengungkap kekuatan dari pada kelemahan siswa. Selain itu cara
memberika umpan balik pun harus secara santun.Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih percaya dirim dalam menghadapi tugas-tugas belajar
selanjutnya. Guru harus konsisten memeriksa hasil pekerjaan siswa dan memberikkan komentar dan cacatatan. Catatan guru berkaitan dengan
pekerjaan siswa lebih bermakna bagi pengembangan diri siswa darihanya sekedar angka
- Membedakan antara Aktif Fisik dan Aktif Mental
Banyak guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan para siswa kelihatansibuk bekerja dan bergerak. Apalagi jika bangku dan meja
diatur berkelompok serta siswa duduk saling berhadapan. Keadaan tersebut bukanlah ciri yangsebenarnya dari PAKEM. Aktif mental lebih
diinginkan daripada aktif fisik. Sering bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain, dan mengungkapkan gagasan merupakan tanda-
tanda aktif mental. Berkembangnya aktif mental adalah tumbuhnya perasaan tidak takut baik takut ditertawakan, takut disepelekan,atau
takut dimarahi jika salah. Oleh karena itu, guru hendaknya menghilangkan penyebab rasa takut tersebut, baik yang datang dari
guru itu sendiri maupun dari temannya. Berkembangnya rasa takut sangat bertentangan dengan PAKEM.