kualitas produk tidak terlihat pada produk akhir. Dalam percetakan, bahan penolong yang digunakan antara lain adalah sebagai berikut:
a. Plat cetakan yang terbuat dari seng dan digunakan sebagai objek peletakan dasar cetakan. Plat cetakan ini dapat digunakan berulang kali untuk proyek
yang sama b. Air sebagai campuran cairan tinta
c. Larutan kimia NH-3 dan tiner untuk mencuci plat cetakan d. Bensin untuk mencuci lapisan karet pada mesin.
3. Bahan Tambahan Bahan tambahan diartikan sebagai bahan yang ditambahkan pada proses
produksi biasanya di akhir proses produksi untuk meningkatkan nilai tambah produk. Dalam percetakan, bahan penolong yang digunakan antara lain adalah
sebagai berikut: a. Tali warna sebagai pembatas halaman pada produk tertentu
b. Kertas pembungkus untuk membungkus produk akhir sebelum dikirim c. Lem, benang, paku, dan stapler untuk proses penjilidan.
2.7.3 Uraian Proses Produksi
Seperti telah dijelaskan pada subbab sebelumnya, PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara bekerja dengan tipe produksi make to order, sehingga produk
yang dihasilkan bersifat variatif, yaitu meliputi formulir, blok formulir, kartu boks, dan kop surat. Namun demikian, semua produk yang dihasilkan melalui
proses produksi yang hampir sama. Perbedaan utamanya terletak pada keperluan
Universitas Sumatera Utara
proses porporasi. Secara umum, proses produksi pada unit percetakan terdiri dari enam kegiatan utama, yaitu seperti diuraikan berikut ini:
1. Pembuatan Plat Cetakan Langkah awal dalam proses produksi di unit percetakan adalah pembuatan plat
cetakan. Desain dari produk yang akan dihasilkan dirancang oleh bagian reproduksi unit percetakan. Proses ini merupakan bagian yang paling penting
sebab kesalahan desain plat cetakan akan memberikan kesalahan pada proses- proses berikutnya. Setelah desain selesai dibuat, maka rancangan tersebut
akan dicetakkan ke plat yang terbuat dari seng lalu dicuci dengan larutan kimia NH3 untuk mempertahankan cetakan pada plat
2. Pencetakan Proses pencetakan dilakukan dengan menggunakan mesin cetak. Mesin cetak
yang digunakan disesuaikan dengan proyek yang dikerjakan. Pada Unit Percetakan PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara terdapat beberapa
jenis mesin cetak. Satu lembar kertas cetakan yang dihasilkan oleh mesin cetak kecil dapat menghasilkan dua halaman cetakan, mesin cetak sedang
menghasilkan lima halaman cetakan, dan mesin cetak besar menghasilkan sembilan halaman cetakan. Hal yang diperlukan dalam proses pencetakan
adalah kertas, tinta, plat cetakan, dan air. Terlebih dahulu plat cetakan dipasang pada mesin cetak yang akan digunakan lalu tinta dituang ke dalam
mesin cetak. Setelah kertas dimasukkan, maka dilakukan uji cetak awal. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan pada hasil cetakan selanjutnya.
Untuk mendapatkan hasil cetakan yang terbaik maka perlu diperhatikan
Universitas Sumatera Utara
keseimbangan perbandingan air dan tinta yang digunakan. Kelebihan tinta akan mengakibatkan terlalu banyak tinta tercetak pada kertas sedangkan
kelebihan air akan mengakibatkan hasil cetakan menjadi kabur. Untuk jenis mesin cetak satu warna, maka untuk menghasilkan cetakan yang terdiri dari
beberapa warna dalam satu halaman, perlu dilakukan proses pencetakan sebanyak warna yang akan dicetak. Hal ini dikarenakan, untuk sekali proses
cetak hanya dapat menggunakan satu plat cetakan yang mengandung satu warna
3. Pemotongan Hasil cetakan dari tiap-tiap mesin cetak dibawa ke mesin potong dengan
menggunakan palet beroda. Mesin cetak ini dapat memotong kertas sampai kapasitas empat rim dalam satu kali pemotongan, namun dikarenakan
kesulitan pemindahan hasil potongan ke tempat penumpukan sementara di depan mesin potong maka kapasitasnya dibatasi menjadi dua rim. Mesin
potong dilengkapi dengan lubang-lubang angin untuk memudahkan pergeseran kertas. Operator meletakkan tumpukan kertas ke dalam mesin
potong dan mengatur posisi kertas agar tidak terjadi kesalahan potong 4. Penomoran
Penomoran berarti kegiatan memberikan nomor pada hasil cetakan sesuai dengan keinginan pelanggan. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan
mesin penomoran. Hasil cetakan nomor dari mesin penomoran diinspeksi langsung oleh operator mesin tersebut sebelum dikirimkan ke bagian
penjilidan
Universitas Sumatera Utara
5. Penjilidan Proses penjilidan dilakukan secara manual oleh beberapa orang operator yang
bekerja dalam tim. Kegiatan penjilidan diawali dengan penyortiran hasil cetakan lalu dilanjutkan dengan penyusunan dan penjilidan. Penjilidan
dilakukan dengan menggunakan lem, benang, paku, dan stapler. Untuk produk tertentu, misalnya blok formulir, diberi tambahan tali warna sebagai
pembatas halaman. Hasil cetakan yang berupa lembaran tidak memerlukan penjilidan
6. Pengepakan Proses pengepakan merupakan tahapan terakhir dalam proses produksi. Proses
ini dilakukan secara manual oleh operator yang bekerja secara beregu dengan menggunakan kertas pembungkus.
Selain enam proses di atas, terdapat proses porporasi yang hanya dilakukan pada produk pesanan tertentu. Proses porporasi adalah pembuatan garis
cutting di sisi kertas yang biasa dilakukan bersamaan dengan proses penomoran dengan menggunakan mesin yang sama. Blok diagram proses produksi di Unit
Percetakan PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara ditunjukkan pada Gambar 2.2.
Universitas Sumatera Utara
Pembuatan Plat Cetakan
Pencetakan
Pemotongan
Penomoran dan Porporasi
Penjilidan
Pengepakan
Gambar 2.2 Blok Diagram Proses Produksi di Unit Pencetakan PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara
2.8 Mesin, Peralatan, dan Utilitas