Uji Kenormalan Data dengan Uji Korelasi

5. RSDD dan LDD dikuantifikasikan dalam bentuk tabel yang disajikan oleh IESNA. Prosesnya kemudian disederhanakan dengan menggunakan persamaan berikut untuk menemukan persen depresiasi akibat pengotoran: Dirt Depreciation = 100 1- e −At B Dengan menggunakan nilai ini bersama dengan informasi mengenai tipe pendistribusian luminer maka dapat ditentukan nilai RSDD dan LLD. Nilai A dan B dapat dilihat pada tabel konstanta untuk penentuan RSDD dan LLD. Berdasarkan dirt depreciation dan RCR maka dapat ditentukan nilai RSDD pada tabel nilai RSDD untuk klasifikasi luminer langsung. Sedangkan LLD dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut: LDD = e −At B 16 6. LBO Lamp Burnout, yaitu perkiraan jumlah lampu yang mati sebelum waktu penggantian yang direncanakan. Apabila lampu diganti seluruhnya secara bersamaan, maka LBO bernilai 1 sedangkan apabila penggantian hanya pada lampu yang mati maka LBO bernilai 0,95. 7. LLD Lamp Lumen Depreciation, yaitu faktor depresiasi lumen yang tergantung pada jenis lampu dan waktu penggantiannya. Nilainya biasa tertera pada produk 17 .

3.8 Uji Kenormalan Data dengan

Kolmogorov – Smirnov Uji kolmogorov-smirnov adalah uji yang digunakan untuk mengganti uji kuadrat chi untuk dua sampel yang independen. Data yang diperlukan dapat 16 Ibid.,h.24-25 17 Prasasto Satwiko. Op. cit. h.229 Universitas Sumatera Utara berupa kontinu atau diskrit, data ordinal atau bukan, dan dapat digunakan untuk sampel besar atau kecil 18 . Kelebihan uji kolmogorov-smirnov adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi antar pengamat yang satu dengan pengamat yang lain. Uji ini membandingkan distribusi frekuensi kumulatif hasil pengamatan dengan distribusi frekuensi kumulatif yang diharapkan. Langkah-langkah pengujian ini adalah sebagai berikut: 1. Menyusun data hasil pengamatan mulai dari nilai pengamatan terkecil hingga terbesar 2. Menyusun distribusi kumulatif relatif dari nilai pengamatan tersebut dan menotasikannya dengan Fa X 3. Menghitung nilai Z dengan rumus Z = X - X σ, di mana Z adalah standar baku pada distribusi normal, X adalah nilai data, X adalah rata-rata, dan σ merupakan standar deviasi 4. Menghitung distribusi frekuensi kumulatif teoritis yang dinotasikan dengan Fe X 5. Menghitung selisih antara Fa X dengan Fe X sebagai nilai D 6. Menentukan angka maksimum dari nilai D 7. Membandingkan nilai D maksimum dengan D alpha lalu menarik kesimpulan di mana H diterima data berdistribusi normal bila D maksimum ≤ D alpha dan H ditolak apabila diperoleh sebaliknya. 18 M. Nazir. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia, 2005, h. 496 Universitas Sumatera Utara

3.9 Uji Korelasi

Pearson Product Moment 19 Korelasi Pearson Product Moment r dikemukakan oleh Karl Pearson tahun 1900. Kegunaannya untuk mengetahui derajat hubungan dan kontribusi variabel bebas dengan variabel terikat. Uji Korelasi Pearson Product Moment termasuk uji statistik parametrik yang menggunakan data interval dan ratio dengan persyaratan tertentu. Misalnya: data dipilih secara acak random; datanya berdistribusi normal; data yang dihubungkan berpola linier; dan data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama. Rumus yang digunakan adalah: � = � � � − � � �=1 � � �=1 � �=1 � � 2 − � � �=1 2 � �=1 � � 2 − � � �=1 2 � �=1 Uji Korelasi Pearson Product Moment dilambangkan r dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga -1 r + 1. Apabilah nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r yang ditunjukkan pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai R Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 – 1,000 Sangat Kuat 0,60 – 0,799 Kuat 0,40 – 0,599 Cukup Kuat 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 19 Statistik Pendidikan. Gresik: STAI Daruttaqwa, 2011, h. 3 Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasional yang merupakan jenis penelitian yang menjelaskan fakta lapangan dari objek yang diteliti serta mendeteksi sejauh mana hubungan antar variabel dalam penelitian berdasarkan koefisien korelasi yaitu tingkat iluminasi terhadap hasil kerja stasiun penomoran. Penelitian ini juga termasuk ke dalam jenis penelitian asosiatif dengan menilik dari kemampuannya dalam menjelaskan yaitu mengetahui hubungan antar variabel yang diamati.

4.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini bertempat di Unit Percetakan PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara PDAIJ Sumut yang terletak di Jalan Putri Merak Jingga No 3, Medan.

4.3 Objek Penelitian

Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah pencahayaan di lantai produksi Unit Percetakan PDAIJ Sumut.

4.4 Kerangka Berpikir

Penelitian ini dilaksanakan dengan berdasarkan pada kerangka berpikir yang disusun berdasarkan susunan logis dari teori-teori yang telah ada dan dari Universitas Sumatera Utara