tidak semuanya beroperasi dengan lancar dan memberikan pemasukan bagi daerah Provinsi Sumatera Utara seperti yang diharapkan di awal pendiriannya.
Hingga saat ini, unit usaha PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara yang masih beroperasi dengan aktif di antaranya adalah PD Percetakan, PD Es Parwita
Yasa, PD Hiburan, dan PD Toko Buku dan Niaga Alat Kantor.
2.3 Tujuan Perusahaan
Tujuan PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara sesuai dengan PERDA No 26 tahun 1985 adalah mengembangkan perekonomian daerah dan menambah
Pendapatan Asli Daerah PAD melalui pelaksanaan semua usaha yang bergerak dalam bidang industri dan jasa yang dibenarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
2.4 Lokasi Perusahaan
Unit usaha dari PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara yang menjadi objek penelitian pada penelitian ini adalah unit percetakan. Unit Percetakan PD
Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara terletak di Jalan Putri Merak Jingga No 3, Medan, Sumatera Utara.
2.5 Daerah Pemasaran
Sebagai perusahaan daerah, maka daerah pemasaran Unit Percetakan PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara praktis hanya meliputi wilayah Provinsi
Sumatera Utara. Unit Percetakan PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
biasa menerima proyek-proyek percetakan dari kantor-kantor dinas Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, rumah sakit, dan bahkan beberapa kantor swasta yang
berada di Medan.
2.6 Organisasi dan Manajemen Perusahaan
Pada subbab ini dijabarkan mengenai hal-hal terkait manajerial perusahaan, meliputi struktur organisasi, uraian tugas dan tanggung jawab, jumlah
tenaga kerja perusahaan, jam kerja dan sistem pengupahan.
2.6.1 Struktur Organisasi
Organisasi diartikan sebagai wadah atau tempat sekelompok orang bekerja sama dengan menggunakan sejumlah dana, alat-alat, dan teknologi serta terikat
dengan peraturan dan lingkungan tertentu, mempunyai tujuan, dan terdapat pembagian tugas dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan tersebut. Hubungan
koordinasi antar pihak dalam organisasi digambarkan pada suatu struktur organisasi. Selain itu pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab juga
digambarkan dalam struktur organisasi perusahaan guna memperjelas aliran perintah dari atasan ke bawahannya serta aliran laporan dari bawahan ke
atasannya. Struktur organisasi PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara termasuk
tipe struktur organisasi fungsional. Hal ini ditunjukkan dengan pembagian departemen menurut fungsi-fungsinya yang mengindikasikan tipe organisasi
Universitas Sumatera Utara
fungsional. Struktur organisasi PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara ditunjukkan pada Gambar 2.1.
2.6.2 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Tugas dan tanggung jawab di PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara dibagi menurut jabatan masing-masing pekerja. Uraian tugas dan tanggung jawab
setiap bagian ditunjukkan dalam Lampiran 1.
2.6.3 Jumlah Tenaga Kerja
Tenaga kerja pada PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara berjumlah 51 orang yang terbagi ke dalam beberapa bagian, yaitu sebagai berikut:
1. Direktur :
1 2. Satuan Pengawas Intern SPI
: 2
3. Bagian Administrasi dan Keuangan :
7 4. Bagian Umum
: 7
5. Bagian Produksi :
28 6. Bagian Pemasaran
: 6 +
Total tenaga kerja :
51
2.6.4 Jam Kerja
Unit Percetakan PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara menerapkan sistem lima hari kerja dengan jam kerja sebagai berikut:
1. Senin – Kamis
: 09.30 – 16.30 WIB, istirahat 12.30 – 13.30 WIB
Universitas Sumatera Utara
Direktur Perusahaan
Satuan Pengawas Intern
SPI Bagian
Umum Bagian
Administrasi dan Keuangan
Bagian Produksi
Bagian Pemasaran
Bagian Tata Usaha
Bagian Kepegawaian
Bagian Verifikasi
Bagian Akuntansi
Bagian Keuangan
Bagian Teknik dan Produksi
Bagian Pembelian
B. Pemasaran Unit Usaha Es,
Hiburan, dan TB NAK
B. Pemasaran Unit Usaha Percetakan
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
2. Jumat : 09.30
– 16.30 WIB, istirahat 12.00 – 13.30 WIB. Selain jam kerja di atas, Unit Percetakan PD Aneka Industri dan Jasa
Sumatera Utara juga memberlakukan penambahan jam kerja overtime pada saat terdapat banyak proyek yang harus diselesaikan pada waktu yang berdekatan.
Penambahan jam kerja dilaksanakan pada hari Sabtu mulai pukul 09.00 WIB –
17.00 WIB dan pada hari Senin-Kamis mulai pukul 17.00 WIB – 21.00 WIB.
2.6.5 Sistem Pengupahan
Unit Percetakan PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara menerapkan sistem pengupahan yang didasarkan pada Surat Keputusan SK direktur
perusahaan. Sistem ini menggunakan dasar tingkatan golongan karyawan dalam memberikan gaji.
2.7 Proses Produksi
Pada subbab ini dijabarkan mengenai segala hal yang terkait dengan proses produksi yang berjalan di Unit Percetakan PD Aneka Industri dan Jasa
Sumatera Utara, yaitu meliputi standar mutu produk, bahan-bahan produksi yang digunakan, dan uraian proses produksi.
2.7.1 Standar Mutu Produk
Sesuai dengan tipe produksinya yaitu make to order, PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara memproduksi berbagai jenis produk dengan spesifikasi
sesuai dengan kriteria pesanan pelanggan. Dengan demikian standar mutu produk
Universitas Sumatera Utara
yang dihasilkan berbeda untuk tiap produk. Hal ini disesuaikan dengan keinginan pelanggan yang mengajukan pesanan tersebut.
2.7.2 Bahan-bahan Produksi yang Digunakan
Proses produksi di PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara menggunakan berbagai bahan produksi tertentu. Bahan produksi ini dapat
digolongkan menjadi tiga jenis bahan, yaitu bahan baku, bahan penolong, dan bahan tambahan. Ketiga bahan ini memiliki fungsi masing-masing seperti
diuraikan sebagai berikut: 1. Bahan Baku
Bahan baku diartikan sebagai bahan utama yang digunakan dalam proses produksi. Dalam proses produksi di unit percetakan ini terdapat dua jenis
bahan baku, yaitu: a. Kertas sebagai objek yang dicetak. Kertas yang digunakan di unit
percetakan ini terdiri dari berbagai jenis kertas sesuai dengan proyek pengerjaannya, yaitu kertas HVS, kertas linen Holland, kertas dorsellag,
kertas tik, kertas strobot, kertas konstruk, kertas non-karbon, kertas sampul, dan karton buffalo
b. Tinta sebagai bahan utama untuk mencetak. Warna tinta yang digunakan dalam proses produksi adalah hitam, biru, kuning, dan magenta.
2. Bahan Penolong Bahan penolong diartikan sebagai bahan yang digunakan untuk menolong
proses produksi agar berjalan lancar dan secara tidak langsung mempengaruhi
Universitas Sumatera Utara
kualitas produk tidak terlihat pada produk akhir. Dalam percetakan, bahan penolong yang digunakan antara lain adalah sebagai berikut:
a. Plat cetakan yang terbuat dari seng dan digunakan sebagai objek peletakan dasar cetakan. Plat cetakan ini dapat digunakan berulang kali untuk proyek
yang sama b. Air sebagai campuran cairan tinta
c. Larutan kimia NH-3 dan tiner untuk mencuci plat cetakan d. Bensin untuk mencuci lapisan karet pada mesin.
3. Bahan Tambahan Bahan tambahan diartikan sebagai bahan yang ditambahkan pada proses
produksi biasanya di akhir proses produksi untuk meningkatkan nilai tambah produk. Dalam percetakan, bahan penolong yang digunakan antara lain adalah
sebagai berikut: a. Tali warna sebagai pembatas halaman pada produk tertentu
b. Kertas pembungkus untuk membungkus produk akhir sebelum dikirim c. Lem, benang, paku, dan stapler untuk proses penjilidan.
2.7.3 Uraian Proses Produksi
Seperti telah dijelaskan pada subbab sebelumnya, PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara bekerja dengan tipe produksi make to order, sehingga produk
yang dihasilkan bersifat variatif, yaitu meliputi formulir, blok formulir, kartu boks, dan kop surat. Namun demikian, semua produk yang dihasilkan melalui
proses produksi yang hampir sama. Perbedaan utamanya terletak pada keperluan
Universitas Sumatera Utara
proses porporasi. Secara umum, proses produksi pada unit percetakan terdiri dari enam kegiatan utama, yaitu seperti diuraikan berikut ini:
1. Pembuatan Plat Cetakan Langkah awal dalam proses produksi di unit percetakan adalah pembuatan plat
cetakan. Desain dari produk yang akan dihasilkan dirancang oleh bagian reproduksi unit percetakan. Proses ini merupakan bagian yang paling penting
sebab kesalahan desain plat cetakan akan memberikan kesalahan pada proses- proses berikutnya. Setelah desain selesai dibuat, maka rancangan tersebut
akan dicetakkan ke plat yang terbuat dari seng lalu dicuci dengan larutan kimia NH3 untuk mempertahankan cetakan pada plat
2. Pencetakan Proses pencetakan dilakukan dengan menggunakan mesin cetak. Mesin cetak
yang digunakan disesuaikan dengan proyek yang dikerjakan. Pada Unit Percetakan PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara terdapat beberapa
jenis mesin cetak. Satu lembar kertas cetakan yang dihasilkan oleh mesin cetak kecil dapat menghasilkan dua halaman cetakan, mesin cetak sedang
menghasilkan lima halaman cetakan, dan mesin cetak besar menghasilkan sembilan halaman cetakan. Hal yang diperlukan dalam proses pencetakan
adalah kertas, tinta, plat cetakan, dan air. Terlebih dahulu plat cetakan dipasang pada mesin cetak yang akan digunakan lalu tinta dituang ke dalam
mesin cetak. Setelah kertas dimasukkan, maka dilakukan uji cetak awal. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan pada hasil cetakan selanjutnya.
Untuk mendapatkan hasil cetakan yang terbaik maka perlu diperhatikan
Universitas Sumatera Utara
keseimbangan perbandingan air dan tinta yang digunakan. Kelebihan tinta akan mengakibatkan terlalu banyak tinta tercetak pada kertas sedangkan
kelebihan air akan mengakibatkan hasil cetakan menjadi kabur. Untuk jenis mesin cetak satu warna, maka untuk menghasilkan cetakan yang terdiri dari
beberapa warna dalam satu halaman, perlu dilakukan proses pencetakan sebanyak warna yang akan dicetak. Hal ini dikarenakan, untuk sekali proses
cetak hanya dapat menggunakan satu plat cetakan yang mengandung satu warna
3. Pemotongan Hasil cetakan dari tiap-tiap mesin cetak dibawa ke mesin potong dengan
menggunakan palet beroda. Mesin cetak ini dapat memotong kertas sampai kapasitas empat rim dalam satu kali pemotongan, namun dikarenakan
kesulitan pemindahan hasil potongan ke tempat penumpukan sementara di depan mesin potong maka kapasitasnya dibatasi menjadi dua rim. Mesin
potong dilengkapi dengan lubang-lubang angin untuk memudahkan pergeseran kertas. Operator meletakkan tumpukan kertas ke dalam mesin
potong dan mengatur posisi kertas agar tidak terjadi kesalahan potong 4. Penomoran
Penomoran berarti kegiatan memberikan nomor pada hasil cetakan sesuai dengan keinginan pelanggan. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan
mesin penomoran. Hasil cetakan nomor dari mesin penomoran diinspeksi langsung oleh operator mesin tersebut sebelum dikirimkan ke bagian
penjilidan
Universitas Sumatera Utara
5. Penjilidan Proses penjilidan dilakukan secara manual oleh beberapa orang operator yang
bekerja dalam tim. Kegiatan penjilidan diawali dengan penyortiran hasil cetakan lalu dilanjutkan dengan penyusunan dan penjilidan. Penjilidan
dilakukan dengan menggunakan lem, benang, paku, dan stapler. Untuk produk tertentu, misalnya blok formulir, diberi tambahan tali warna sebagai
pembatas halaman. Hasil cetakan yang berupa lembaran tidak memerlukan penjilidan
6. Pengepakan Proses pengepakan merupakan tahapan terakhir dalam proses produksi. Proses
ini dilakukan secara manual oleh operator yang bekerja secara beregu dengan menggunakan kertas pembungkus.
Selain enam proses di atas, terdapat proses porporasi yang hanya dilakukan pada produk pesanan tertentu. Proses porporasi adalah pembuatan garis
cutting di sisi kertas yang biasa dilakukan bersamaan dengan proses penomoran dengan menggunakan mesin yang sama. Blok diagram proses produksi di Unit
Percetakan PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara ditunjukkan pada Gambar 2.2.
Universitas Sumatera Utara
Pembuatan Plat Cetakan
Pencetakan
Pemotongan
Penomoran dan Porporasi
Penjilidan
Pengepakan
Gambar 2.2 Blok Diagram Proses Produksi di Unit Pencetakan PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara
2.8 Mesin, Peralatan, dan Utilitas
Pada subbab ini diuraikan mengenai mesin-mesin dan peralatan yang digunakan dalam produksi beserta utilitas yang terdapat di Unit Percetakan PD
Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
2.8.1 Mesin Produksi
Mesin-mesin produksi yang digunakan di Unit Percetakan PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara adalah sebagai berikut:
1. Mesin Cetak dan Nomor Tipemerk mesin
: Heidelberg GTO52 Jerman Kapasitas mesin
: 3000 lembarjam Fungsi mesin : Membuat penomoran dan porporasi dengan
ukuran kertas 36 cm × 52 cm Jumlah
: 1 unit 2. Mesin Penomoran Aktien
Tipemerk mesin : Heidelberg GTO Jerman
Kapasitas mesin : 3000 lembarjam
Fungsi mesin : Membuat penomoran dengan ukuran kertas 36 cm × 52 cm
Jumlah : 1 unit
3. Mesin Cetak Besar SORS Tipemerk mesin
: Heidelberg Jerman Kapasitas mesin
: 15.000 lembarjam Fungsi mesin : Mencetak satu warna dengan ukuran kertas 72 cm
× 102 cm plano Jumlah
: 2 unit 4. Mesin Cetak Sedang SORM
Tipemerk mesin : Heidelberg Jerman
Universitas Sumatera Utara
Kapasitas mesin : 2500-15.000 lembarjam
Fungsi mesin : Mencetak satu warna dengan ukuran kertas 52 cm × 74 cm
Jumlah : 1 unit
5. Mesin Cetak Kecil Tipemerk mesin
: Hamada Jepang Kapasitas mesin
: 3000 lembarjam Fungsi mesin : Mencetak satu warna dengan ukuran kertas 21,6
cm × 33 cm Jumlah
: 1 unit 6. Mesin Potong
Tipemerk mesin : Polar Mohr Jerman
Kapasitas mesin : 4 rimpemotongan
Fungsi mesin : Memotong berbagai ukuran kertas Jumlah
: 1 unit
2.8.2 Peralatan
Peralatan yang digunakan pada Unit Percetakan PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara merupakan peralatan yang digunakan secara manual untuk
mendukung kegiatan produksi. Peralatan tersebut antara lain adalah alat penyetel mesin cetak, kunci pas, obeng, palu, jarum, dan stapler besar.
Universitas Sumatera Utara
2.8.3 Utilitas
Utilitas merupakan fasilitas pendukung kegiatan produksi yang tidak secara langsung digunakan dalam proses produksi namun turut mendukung
kelancaran kegiatan produksi tersebut. Fasilitas pendukung yang digunakan di Unit Percetakan PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara meliputi instalasi
listrik dan air. Listrik yang digunakan unit percetakan ini sebagai sumber energi mesin-mesin, peralatan, maupun penerangan dipasok oleh PLN, sedangkan
kebutuhan air dipenuhi oleh PDAM.
2.9 Safety and Fire Protection
Dalam rangka menjaga keselamatan kerja para pekerjanya, Unit Percetakan PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara tidak menyediakan
berbagai fasilitas pendukung keselamatan kerja seperti Alat Pelindung Diri APD bagi operator. Untuk menjaga keamanan di lantai produksi di mana bahan-bahan
yang digunakan sangat mudah terbakar, maka pihak unit percetakan menyediakan alat pemadam api fire extinguisher.
2.10 Limbah
Setiap proses perlu memperhatikan limbah yang dihasilkan sepanjang proses produksi berlangsung dan penanganannya. Limbah yang dihasilkan dari
proses produksi di Unit Percetakan PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara terdiri dari limbah padat dan limbah cair. Limbah padat yang dihasilkan berupa
sisa potongan kertas ataupun hasil cetakan yang tidak sesuai dengan spesifikasi
Universitas Sumatera Utara
pesanan. Limbah jenis ini ditangani dengan cara dijual ke penadah sekitar ataupun dibuang dengan terlebih dahulu dipotong-potong menjadi lebih kecil. Limbah cair
berasal dari kegiatan pencucian mesin cetak ataupun pencucian plat cetakan. Limbah ini cukup ditangani dengan cara dibuang di tempat khusus pembuangan
limbah cair di dekat area produksi.
Universitas Sumatera Utara
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Lingkungan Kerja yang Mempengaruhi Kegiatan Manusia
1
Sebagai makhluk yang paling sempurna, manusia tidak luput dari kekurangan. Maksudnya adalah segala kemampuannya dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Faktor-faktor tersebut bisa datang dari pribadinya atau sebagai akibat dari pengaruh luar. Salah satu faktor yang datang dari luar ialah lingkungan kerja saat
manusia melaksanakan kegiatannya. Manusia akan mampu melaksanakan kegiatannya dengan baik sehingga dicapai suatu hasil yang optimal apabila di
antaranya didukung oleh suatu kondisi lingkungan yang baik. Dapat dikatakan bahwa suatu kondisi lingkungan dikatakan baik apabila di dalamnya manusia
dapat melaksanakan kegiatannya dengan aman, sehat, dan nyaman.
3.2 Pencahayaan
2
Pencahayaan sangat mempengaruhi kemampuan manusia untuk melihat objek-objek secara jelas, cepat, dan tanpa menimbulkan kesalahan. Kebutuhan
akan pencahayaan yang baik akan semakin diperlukan apabila manusia mengerjakan pekerjaan yang memerlukan ketelitian penglihatan. Pencahayaan
yang terlalu suram mengakibatkan mata pekerja semakin cepat lelah karena mata akan berusaha untuk bisa melihat. Lelahnya mata mengakibatkan kelelahan
1
Iftikar Z. Sutalaksana. Teknik Perancangan Sistem Kerja.Bandung: Institut Teknologi Bandung, 2006, h. 90-91
2
Ibid., h. 96
Universitas Sumatera Utara