Istilah dalam Pencahayaan Buatan Standar Pencahayaan di Tempat Kerja

Dalam pencahayaan buatan, dikenal pencahayaan merata. Dinyatakan bahwa perencanaan pencahayaan dalam praktik umumnya bertujuan untuk tercapainya tingkat iluminasi merata pada seluruh bidang kerja. Pencahayaan yang sepenuhnya merata memang tidak mungkin dalam praktik, tetapi standar yang dapat diterima adalah tingkat iluminasi minimum serendah-rendahnya 80 dari tingkat iluminasi rata-rata ruang 4 .

3.4 Istilah dalam Pencahayaan Buatan

Berikut ini merupakan beberapa istilah yang biasa digunakan dalam pencahayaan buatan beserta uraian penjelasannya: 1. Intensitas Cahaya Intensitas cahaya adalah kuat cahaya sumber cahaya dan diukur dengan candela pada sistem internasional. Disepakati bahwa jika sebuah sumber cahaya yang berintensitas cahaya 1 candela diletakkan di titik pusat sebuah bola berjari-jari 1 m, maka arus cahaya datang pada 1 m 2 permukaan dalam kulit bola tersebut adalah 1 lumen 2. Iluminan Tingkat iluminasi 5 Iluminan adalah banyak arus cahaya yang datang pada suatu unit bidang dan memiliki satuan lux lumenm 2 . Iluminasi adalah datangnya cahaya ke suatu objek 4 D.C. Pritchard. Interior Lighting Design 6 th Edition, dalam Luciana Kristanto, Penelitian Terhadap Kuat Penerangan dan Hubungannya dengan Angka Reflektansi Warna Dinding Studi Kasus Ruang Kelas Unika Widya Mandala Surabaya. Jurnal internet. 2004. 5 Ibid., h. 145 Universitas Sumatera Utara 3. Luminan Tingkat luminan Luminan adalah intensitas cahaya yang dipancarkan, dipantulkan, atau diteruskan oleh suatu unit bidang yang diterangi. Luminasi adalah perginya cahaya dari suatu objek 4. Pencahayaan Umum Pencahayaan merata untuk seluruh ruangan dan dimaksudkan untuk memberikan terang merata 5. Reflektansi IES Lighting Handbook 1984 menyatakan bahwa setiap objek memantulkan sebagian dari cahaya yang mengenainya. Tergantung pada susunan geometris, ukuran yang tepat dapat berupa reflektansi cahaya total, reflektansi cahaya reguler, reflektansi cahaya difus, faktor reflektansi cahaya atau faktor luminansi. Skala reflektansi cahaya adalah antara 0 dan 100 dari hitam ke putih.

3.5 Standar Pencahayaan di Tempat Kerja

Pencahayaan di tempat kerja harus disesuaikan dengan kompleksitas detail pekerjaannya. Di Indonesia, standar pencahayaan diatur oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia melalui Kepmenkes No 1405MenkesSKXI2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri. Lampiran II mengenai Persyaratan dan Tata Cara Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri bagian V membahas mengenai pencahayaan. Standar pencahayaan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI ditunjukkan pada Tabel 3.1. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Intensitas Cahaya di Ruang Kerja No Jenis Kegiatan Tingkat Pencahayaan Minimal Lux Keterangan 1 Pekerjaan kasar dan tidak terus menerus 100 Ruang penyimpanan ruang peralataninstansi yang memerlukan pekerjaan yang kontinu 2 Pekerjaan kasar dan terus menerus 200 Pekerjaan dengan mesin dan perakitan kasar 3 Pekerjaan rutin 300 R. administrasi, ruang kontrol, pekerjaan mesin dan perakitanpenyusun 4 Pekerjaan agak halus 500 Pembuatan gambar atau bekerja dengan mesin kantor Pekerja pemeriksaan atau pekerjaan dengan mesin 5 Pekerjaan halus 1000 Pemilihan warna, pemrosesan tekstil, pekerjaan mesin halus dan perakitan halus 6 Pekerjaan amat halus 1500 Tidak menimbulkan bayangan Mengukir dengan tangan, pemeriksaan pekerjaan mesin dan perakitan yang sangat halus 7 Pekerjaan terinci 3000 Tidak menimbulkan bayangan Pemeriksaan pekerjaan dan perakitan sangat halus

3.6 Pengukuran Pencahayaan