74
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengumpulan Data
Data pada penelitian ini diperoleh dari kuisioner yang diberikan kepada responden yang ada di Surabaya Timur dan Surabaya Selatan. Unit analisis
penelitian ini adalah pengukuran aspek yang berpengaruh terhadap Ekuitas Merek dan Gain Index. Kuesioner disebarkan kepada 120 orang pengendara kendaraan
bermotor yang berada di wilayah Surabaya Timur. Dengan adanya sampel yang berjumlah 120, maka sudah memenuhi persyaratan asumsi pengolahan SEM
dengan Maximum Likelihood Estimation MLE yang menghendaki jumlah sampel minimal sebanyak 100 dan maksimal 200.
4.2. Pengolahan Data
Adapun dalam penelitian ini, pengolahan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :
4.2.1 Karakteristik Data Penelitian
Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Analisis
deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan jawaban responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner. Untuk
mengetahui distribusi jawaban responden maka digunakan daftar distribusi frekuensi jawaban responden yang terbagi atas 3 kelas interval yaitu rendah,
sedang dan tinggi dengan ketentuan sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2 33
. 1
3 1
5 tan
Re
Interval Kelas
Banyaknya g
n p
Rendah, jika 1 x 3
Sedang, jika 3 x 4
Tinggi, jika 4 x 5
Berikut ini hasil analisis deskriptif yang diperoleh :
Tabel 4.1. Frekuensi Jawaban Responden
Rendah Sedang Tinggi Total Konstruk
Indikator Frek Frek frek frek
X1.1 8 6.67 108
90.00 4 3.33 120 100
X1.2 1 0.83 117
97.50 2 1.67 120 100
X1.3 2 1.67
95 79.17 23 19.17 120 100 Kesadaran
Merek X
1
X1.4 - 0.00
71 59.17 49 40.83 120 100 X2.1
42 35.00 78 65.00
0 0.00 120 100 X2.2
14 11.67 106 88.33 0 0.00 120 100
X2.3 6 5.00 114
95.00 0 0.00 120 100
X2.4 5 4.17 115
95.83 0 0.00 120 100
Kesan Kualitas X
2
X2.5 - 0.00 100 83.33 20 16.67 120 100
X3.1 2 1.67 115
95.83 3 2.50 120 100
X3.2 - 0.00 111
92.50 9 7.50 120 100
Asosiasi Merek X
3
X3.3 - 0.00
80 66.67 40 33.33 120 100 X4.1
60 50.00 60 50.00
0 0.00 120 100 X4.2
51 42.50 69 57.50
0 0.00 120 100 X4.3
8 6.67 112 93.33 0 0.00 120
100 X4.4
- 0.00 96 80.00 24 20.00 120 100
Loyalitas Merek X
4
X4.5 15 12.50 105 87.50
0 0.00 120 100 Y1.1
- 0.00 102 85.00 18 15.00 120 100 Y1.2
- 0.00 103 85.83 17 14.17 120 100 Y1.3
- 0.00 93 77.50 27 22.50 120 100
Ekuitas Merek Y
1
Y1.4 - 0.00
83 69.17 37 30.83 120 100 Y2.1
3 2.50 108 90.00 9 7.50 120
100 Y2.2
2 1.67 108 90.00 10 8.33 120
100 Gain Index Y
2
Y2.3 10 8.33 100
83.33 10 8.33 120 100
Sumber informasi hasil pengolahan data lampiran 4.
Variabel X1.1 Manfaat Produk
Persentase tertinggi ada pada interval sedang dengan persentase sebesar 90 kemudian pada interval rendah dengan persentase sebesar 6.67, sedangkan pada
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
interval tinggi dengan persentase sebesar 3.33. Dapat disimpulkan, sebagian respoden mengetahui manfaat PRIMA XP dalam melindungi mesin
kendaraannya, namun ada beberapa responden yang meragukannya. Variabel X1.2 Diingat
Persentase tertinggi ada pada interval sedang dengan persentase sebesar 97.50 kemudian pada interval tinggi dengan persentase sebesar 1.67, sedangkan pada
interval rendah dengan persentase sebesar 0.83. Bila disimpulkan, bahwa diantara bermacam-macam merek produk minyak lumas kendaraan, PRIMA XP
termasuk salah satu merek yang sering diingat respoden.
Variabel X1.3 Terbedakan
Persentase tertinggi ada pada interval sedang dengan persentase sebesar 79.17 kemudian pada interval tinggi dengan persentase sebesar 19.17, sedangkan pada
interval rendah dengan persentase sebesar 1.67. Dapat disimpulkan, bahwa responden dapat membedakan PRIMA XP dengan produk minyak lumas
kendaraan sejenis. Dalam hal ini tidak dibatasi bagaimana cara responden mengenali atau membedakan PRIMA XP dengan produk lainnya. Dapat melalui
kemasannya ataupun membedakannya secara fisiologis.
Variabel X1.4 Perlindungan Hukum
Persentase tertinggi ada pada interval sedang dengan persentase sebesar 59.17 kemudian pada interval tinggi dengan persentase sebesar 40.83, sedangkan pada
interval rendah dengan persentase sebesar 0. Dapat disimpulkan, responden meyakini bahwa PRIMA XP merupakan produk resmi PERTAMINA.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Variabel X2.1 Kinerja Produk
Persentase tertinggi ada pada interval sedang dengan persentase sebesar 65 kemudian pada interval rendah dengan persentase sebesar 35, sedangkan pada
interval tinggi dengan persentase sebesar 0. Dapat disimpulkan, sebagian responden menyetujui bahwa PRIMA XP diformulasikan dari bahan pilihan yang
mampu memberikan perlindungan maksimal terhadap bagian mesin yang dilumasi. Namun sebagian responden lainnya tidak mengetahui dan
meragukannya.
Variabel X2.2 Diferensiasi Produk
Persentase tertinggi ada pada interval sedang dengan persentase sebesar 88.33 kemudian pada interval rendah dengan persentase sebesar 11.67, sedangkan
pada interval tinggi dengan persentase sebesar 0. Dapat disimpulkan, sebagian responden mengetahui bahwa PRIMA XP mempunyai kekentalan ganda multi
grade sehingga mantap pada suhu tinggi maupun. Namun sebagian responden lainnya tidak mengetahui dan meragukannya.
Variabel X2.3 Spesifikasi Produk
Persentase tertinggi ada pada interval sedang dengan persentase sebesar 95 kemudian pada interval rendah dengan persentase sebesar 5, sedangkan pada
interval tinggi dengan persentase sebesar 0. Dapat disimpulkan, sebagian responden menyetujui bahwa Formula PRIMA XP memberi perlindungan
terhadap pembentukan endapan, tahan terhadap degradasi dengan tingkat penguapan yang kecil. Namun ada beberapa responden yang tidak mengetahui dan
meragukannya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Variabel X2.4 Keandalan Produk
Persentase tertinggi ada pada interval sedang dengan persentase sebesar 95.83 kemudian pada interval rendah dengan persentase sebesar 4.17, sedangkan pada
interval tinggi dengan persentase sebesar 0. Dapat disimpulkan, sebagian responden menyetujui bahwa PRIMA XP mampu melindungi mesin sehingga
mudah dihidupkan pada suhu rendah dan serta pelumas tetap mempunyai kekentalan yang sesuai pada suhu kecepatan tinggi. Namun ada beberapa
responden yang tidak mengetahui dan meragukannya.
Variabel X2.5 Umur Ekonomis
Persentase tertinggi ada pada interval sedang dengan persentase sebesar 83.33 kemudian pada interval tinggi dengan persentase sebesar 16.67, sedangkan pada
interval rendah dengan persentase sebesar 0. Dapat disimpulkan, responden meyakini bahwa PRIMA XP mempunyai umur ekonomis yang sesuai dengan
standart produknya.
Variabel X3.1 Atribut
Persentase tertinggi ada pada interval sedang dengan persentase sebesar 95.83 kemudian pada interval tinggi dengan persentase sebesar 2.50, sedangkan pada
interval rendah dengan persentase sebesar 1.67. Dapat disimpulkan, bahwa responden menggunakan PRIMA XP karena kualitasnya baik, aman bagi mesin
kendaraan, mereknya terkenal, dan mudah didapat.
Variabel X3.2 Keuntungan
Persentase tertinggi ada pada interval sedang dengan persentase sebesar 92.50 kemudian pada interval tinggi dengan persentase sebesar 7.50, sedangkan pada
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
interval rendah dengan persentase sebesar 0. Dapat disimpulkan, responden yakin bahwa PRIMA XP memberikan keuntungan lebih dibanding produk lainnya
yang sejenis.
Variabel X3.3 Perilaku
Persentase tertinggi ada pada interval sedang dengan persentase sebesar 66.67 kemudian pada interval tinggi dengan persentase sebesar 33.3, sedangkan pada
interval rendah dengan persentase sebesar 0. Dapat disimpulkan, bahwa responden menyukai produk dalam negeri yang berkualitas tinggi.
Variabel X4.1 Pengukuran Perilaku
Persentase tertinggi ada pada interval sedang dengan persentase sebesar 50 kemudian pada interval rendah dengan persentase sebesar 50, sedangkan pada
interval tinggi dengan persentase sebesar 0. Dapat disimpulkan, bahwa sebagian responden tidak langsung mengganti pelumas kendaraannya sekalipun telah
mencapai jarak tempuh 7500 km.
Variabel X4.2 Biaya Peralihan
Persentase tertinggi ada pada interval sedang dengan persentase sebesar 57.5 kemudian pada interval rendah dengan persentase sebesar 42.5, sedangkan pada
interval tinggi dengan persentase sebesar 0. Dapat disimpulkan, bahwa tidak semua responden bersedia membayar lebih tinggi untuk memperoleh kualitas
pelumas mesin kendaraan yang lebih baik.
Variabel X4.3 Kepuasan
Persentase tertinggi ada pada interval sedang dengan persentase sebesar 93.33 kemudian pada interval rendah dengan persentase sebesar 6.67, sedangkan pada
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
interval tinggi dengan persentase sebesar 0. Dapat disimpulkan, bahwa sebagian responden merasa puas dengan kinerja PRIMA XP dalam melindungi mesin
kendaraannya. Namun beberapa responden meragukannya.
Variabel X4.4 Merek Kesukaan
Persentase tertinggi ada pada interval sedang dengan persentase sebesar 80 kemudian pada interval tinggi dengan persentase sebesar 20, sedangkan pada
interval rendah dengan persentase sebesar 0. Dapat disimpulkan bahwa, responden menggunakan PRIMA XP karena telah menyukai mereknya.
Variabel X4.5 Komitmen
Persentase tertinggi ada pada interval sedang dengan persentase sebesar 87.50 kemudian pada interval rendah dengan persentase sebesar 12.50, sedangkan
pada interval tinggi dengan persentase sebesar 0. Dapat disimpulkan, bahwa sebagian responden pernah menyarankan orang lain untuk menggunakan PRIMA
XP. Namun beberapa responden tidak melakukannya.
Variabel Y1.1 Persaingan Harga
Persentase tertinggi ada pada interval sedang dengan persentase sebesar 85 kemudian pada interval tinggi dengan persentase sebesar 15, sedangkan pada
interval rendah dengan persentase sebesar 0. Dapat disimpulkan, bahwa PRIMA XP menjadi pilihan responden dalam persaingan harga dengan
kompetitornya.
Variabel Y1.2 Perluasan Merek
Persentase tertinggi ada pada interval sedang dengan persentase sebesar 85.83 kemudian pada interval tinggi dengan persentase sebesar 14.17, sedangkan pada
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
interval rendah dengan persentase sebesar 0. Dapat disimpulkan, bahwa sebagian responden percaya PRIMA XP dapat melakukan perluasan merek pada
produk minyak rem.
Variabel Y1.3 Harga Merek
Persentase tertinggi ada pada interval sedang dengan persentase sebesar 77.50 kemudian pada interval tinggi dengan persentase sebesar 22.50, sedangkan pada
interval rendah dengan persentase sebesar 0. Dapat disimpulkan, bahwa sebagian harga PRIMA XP dapat bersaing dengan competitornya.
Variabel Y1.4 Distribusi
Persentase tertinggi ada pada interval sedang dengan persentase sebesar 69.17 kemudian pada interval tinggi dengan persentase sebesar 30.83, sedangkan pada
interval rendah dengan persentase sebesar 0. Dapat disimpulkan, bahwa distribusi PRIMA XP telah meluas.
Variabel Y2.1 Penguatan Merek
Persentase tertinggi ada pada interval sedang dengan persentase sebesar 90 kemudian pada interval tinggi dengan persentase sebesar 7.50, sedangkan pada
interval rendah dengan persentase sebesar 2.50. Dapat disimpulkan, bahwa PRIMA XP selalu konsisten menjaga kualitas produknya sehingga mempunyai
reputasi yang baik di mata masyarakat, namun ada beberapa responden yang meragukannya.
Variabel Y2.2 Revitalisasi Merek
Persentase tertinggi ada pada interval sedang dengan persentase sebesar 90 kemudian pada interval tinggi dengan persentase sebesar 8.33, sedangkan pada
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
interval rendah dengan persentase sebesar 1.67. Dapat disimpulkan, bahwa kulitas PRIMA XP lebih baik daripada produk sebelumnya.namun, ada beberapa
responden yang meragukannya.
Variabel Y2.3 Perbaikan Image
Persentase tertinggi ada pada interval sedang dengan persentase sebesar 83.33 kemudian pada interval tinggi dan interval rendahdengan persentase yang sama
yaitu sebesar 8.33. Dapat disimpulkan, bahwa PRIMA XP selalu konsisten menjaga kualitas produknya sehingga mempunyai reputasi yang baik di mata
masyarakat, namun ada beberapa responden yang meragukannya.
4.2.2 Konversi Path Diagram Persamaan Pengukuran Measurement
Model dan Persamaan Struktural Structural Model
Pada langkah ini, model yang digambarkan dalam path diagram dapat dinyatakan dalam dua kategori dasar persamaan yaitu :
4.2.2.1 Persamaan Pengukuran Measurement Model
Spesifikasi model pengukuran measurement model dilakukan terlebih
dahulu pada konstruk eksogen yang pertama yaitu Kesadaran Merek adalah
sebagai berikut:
Manfaat produk =
1
Kesadaran Merek + e
1
; X
1.1
=
1
fX
1
+ e
1
X
1.1
= 0.913 X
1
Dapat diartikan bahwa jika variabel X
1
naik sebesar 1 unit menyebabkan kontribusi terhadap X
1.1
naik sebesar 0.913 kali, jadi Kesadaran Merek berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap manfaat produk sehingga
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pemilihan indikator manfaat produk pada variabel laten Kesadaran Merek adalah sangat tepat.
Diingat =
2
Kesadaran Merek + e
2
; X
1.2
=
2
fX
1
+ e
2
X
1.2
= 0.628 X
1
Dapat diartikan bahwa jika X
1
naik sebesar 1 unit menyebabkan kontribusi terhadap X
1.2
naik sebesar 0.628 kali, jadi Kesadaran Merek berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap Diingat sehingga pemilihan indikator
Diingat pada variabel laten Kesadaran Merek adalah sangat tepat.
Terbedakan =
3
Kesadaran Merek + e
3
; X
1.3
=
3
fX
1
+ e
3
X
1.3
= 0.455 X
1
Dapat diartikan bahwa jika X
1
naik sebesar 1 unit akan menyebabkan kontribusi terhadap X
1.3
naik sebesar 0,455 kali, jadi Kesadaran Merek berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap Terbedakan sehingga pemilihan indikator
Terbedakan pada variabel laten Kesadaran Merek adalah sangat tepat.
Perlindungan Hukum =
4
Kesadaran Merek + e
4
; X
1.4
=
4
fX
1
+ e
4
X
1.4
= 0.435 X
1
Angka 0.435 dapat diartikan bahwa jika X
1
naik sebesar 1 unit akan menyebabkan kontribusi terhadap X
1.4
naik sebesar 0,435 kali, jadi Kesadaran Merek berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap Perlindungan hukum
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
sehingga pemilihan indikator Perlindungan Hukum pada variabel laten Kesadaran Merek adalah sangat tepat.
Spesifikasi model pengukuran measurement model pada konstruk
eksogen yang kedua yaitu Kesan Kualitas adalah sebagai berikut: Kinerja Produk =
5
Kesan Kualitas + e
5
; X
2.1
=
5
fX
2
+ e
5
X
2.1
= 0.646 X
2
Dapat diartikan bahwa jika X
2
naik sebesar 1 unit menyebabkan kontribusi terhadap X
2.1
naik sebesar 0.646 kali, jadi Kesan Kualitas berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap Kinerja Produk sehingga pemilihan indikator
Kinerja Produk pada variabel laten Kesan Kualitas adalah sangat tepat.
Diferensiasi Produk =
6
Kesan Kualitas + e
6
; X
2.2
=
6
fX
2
+ e
5
X
2.2
= 0.647 X
2
Dapat diartikan bahwa jika X
2
naik sebesar 1 unit menyebabkan kontribusi terhadap X
2.2
naik sebesar 0.64 kali, jadi Kesan Kualitas berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap Diferensiasi Produk sehingga pemilihan indikator
Diferensiasi Produk pada variabel laten Kesan Kualitas adalah sangat tepat.
Spesifikasi produk =
6
Kesan Kualitas + e
6
; X
2.3
=
7
fX
2
+ e
7
X
2.3
= 0.653 X
2
Dapat diartikan bahwa jika X
2
naik sebesar 1 unit menyebabkan kontribusi terhadap X
2.3
naik sebesar 0.653 kali, jadi Kesan Kualitas berpengaruh langsung
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
positif dan signifikan terhadap Spesifikasi produk sehingga pemilihan indikator Spesifikasi Produk pada variabel laten Kesan Kualitas adalah sangat tepat.
Keandalan produk =
8
Kesan Kualitas + e
8
; X
2.4
=
8
fX
2
+ e
8
X
2.4
= 0. 659 X
2
Dapat diartikan bahwa jika X
2
naik sebesar 1 unit menyebabkan kontribusi terhadap X
2.4
naik sebesar 0.659 kali, jadi Kesan Kualitas berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap Keandalan produk sehingga pemilihan indikator
Keandalan Produk pada variabel laten Kesan Kualitas adalah sangat tepat.
Umur Ekonomis =
9
Kesan Kualitas + e
9
; X
2.5
=
9
fX
2
+ e
7
X
2.5
= 0.561 X
2
Dapat diartikan bahwa jika X
2
naik sebesar 1 unit menyebabkan kontribusi terhadap X
2.5
naik sebesar 0.561 kali, jadi Kesan Kualitas berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap Umur Eknomis sehingga pemilihan indikator
Umur Ekonomis pada variabel laten Kesan Kualitas adalah sangat tepat. Spesifikasi model pengukuran measurement model pada konstruk
eksogen yang ketiga yaitu Asosiasi Merek adalah sebagai berikut: Atribut =
10
Asosiasi Merek + e
10
; X
3.1
=
10
fX
3
+ e
10
X
3.1
= 0.728 X
3
Dapat diartikan bahwa jika X
3
naik sebesar 1 unit menyebabkan kontribusi terhadap X
3.1
naik sebesar 0.728 kali, jadi Asosiasi Merek berpengaruh langsung
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
positif dan signifikan terhadap Atribut sehingga pemilihan indikator Atribut pada variabel laten Asosiasi Merek adalah sangat tepat.
Keuntungan =
11
Asosiasi Merek + e
8
; X
3.2
=
11
fX
3
+ e
11
X
3.2
= 0.444 X
3
Dapat diartikan bahwa jika X
3
naik sebesar 1 unit menyebabkan kontribusi terhadap X
3
naik sebesar 0,444 kali, jadi Asosiasi Merek berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap Keuntungan sehingga pemilihan indikator
Keuntungan pada variabel laten Asosiasi Merek adalah sangat tepat.
Perilaku =
12
Asosiasi Merek + e
12
; X
3.3
=
12
fX
3
+ e
12
X
3.3
= 0.647 X
3
Dapat diartikan bahwa jika X
3
naik sebesar 1 unit menyebabkan kontribusi terhadap X
3.3
naik sebesar 0,647 kali, jadi Asosiasi Merek berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap Perilaku sehingga pemilihan indikator Suasana
kerja pada variabel laten Asosiasi Merek adalah sangat tepat. Spesifikasi model pengukuran measurement model pada konstruk
eksogen yang keempat yaitu Loyalitas Merek adalah sebagai berikut: Pengukuran Perilaku =
13
Loyalitas Merek + e
13
; X
4.1
=
13
fX
4
+ e
13
X
4.1
= 0,522 X
4
Dapat diartikan bahwa jika X
4
naik sebesar 1 unit menyebabkan kontribusi terhadap X
4.1
naik sebesar 0,522 kali, jadi Loyalitas Merek berpengaruh langsung
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
positif dan signifikan terhadap Pengukuran Perilaku sehingga pemilihan indikator Pengukuran Perilaku pada variabel laten Loyalitas Merek adalah sangat tepat.
Biaya Peralihan =
14
Loyalitas Merek + e
14
; X
4.2
=
14
fX
4
+ e
14
X
4.2
= 0,861 X
4
Dapat diartikan bahwa jika X
4
naik sebesar 1 unit menyebabkan kontribusi terhadap X
4.2
naik sebesar 0,861 kali, jadi Loyalitas Merek berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap Pengukuran Perilaku sehingga pemilihan indikator
Biaya Peralihan pada variabel laten Loyalitas Merek adalah sangat tepat.
Kepuasan =
15
Loyalitas Merek + e
15
; X
4.3
=
15
fX
4
+ e
15
X
4.3
= 0, 443 X
4
Dapat diartikan bahwa jika X
4
naik sebesar 1 unit menyebabkan kontribusi terhadap X
4.3
naik sebesar 0,443 kali, jadi Loyalitas Merek berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap Kepuasan sehingga pemilihan indikator Kepuasan
pada variabel laten Loyalitas Merek adalah sangat tepat.
Merek Kesukaan =
16
Loyalitas Merek + e
15
; X
4.4
=
16
fX
4
+ e
16
X
4.4
= 0, 494 X
4
Dapat diartikan bahwa jika X
4
naik sebesar 1 unit menyebabkan kontribusi terhadap X
4.4
naik sebesar 0,494 kali, jadi Loyalitas Merek berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap Merek Kesukaan sehingga pemilihan indikator
Merek Kesukaan pada variabel laten Loyalitas Merek adalah sangat tepat.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Komitmen =
16
Loyalitas Merek + e
15
; X
4.5
=
17
fX
4
+ e
17
X
4.5
= 0, 518 X
4
Dapat diartikan bahwa jika X
4
naik sebesar 1 unit menyebabkan kontribusi terhadap X
4.5
naik sebesar 0,518 kali, jadi Loyalitas Merek berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap Komitmen sehingga pemilihan indikator
Komitmen pada variabel laten Loyalitas Merek adalah sangat tepat. Spesifikasi model pengukuran measurement model pada konstruk
endogen yang pertama yaitu Ekuitas Merek adalah sebagai berikut: Persaingan Harga =
18
Ekuitas Merek + e
16
; Y
1.1
=
18
fY
1
+ e
18
Y
1.1
= 0,58 Y
1
Dapat diartikan bahwa jika Y
1
naik sebesar 1 unit menyebabkan kontribusi terhadap Y
1.1
naik sebesar 0,58 kali, jadi Ekuitas Merek berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap Persaingan Harga sehingga pemilihan indikator
Pesaingan Harga pada variabel laten Ekuitas Merek adalah sangat tepat.
Perluasan Merek =
19
Ekuitas Merek + e
19
; Y
1.2
=
19
fY
1
+ e
19
Y
1.2
= 0,565 Y
1
Dapat diartikan bahwa jika Y
1
naik sebesar 1 unit menyebabkan kontribusi terhadap Y
1.2
naik sebesar 0,565 kali, jadi Ekuitas Merek berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap Perluasan Merek sehingga pemilihan indikator
Perluasan Merek pada variabel laten Ekuitas Merek adalah sangat tepat.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Harga Merek =
19
Ekuitas Merek + e
19
; Y
1.3
=
20
fY
1
+ e
20
Y
1.3
= 0,853 Y
1
Dapat diartikan bahwa jika Y
1
naik sebesar 1 unit menyebabkan kontribusi terhadap Y
1.3
naik sebesar 0,853 kali, jadi Ekuitas Merek berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap Harga Merek sehingga pemilihan indikator Harga
Merek pada variabel laten Ekuitas Merek adalah sangat tepat.
Distribusi =
20
Ekuitas Merek + e
20
; Y
1.4
=
21
fY
1
+ e
21
Y
1.4
= 0,825 Y
1
Dapat diartikan bahwa jika Y
1
naik sebesar 1 unit menyebabkan kontribusi terhadap Y
1.4
naik sebesar 0,825 kali, jadi Ekuitas Merek berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap Distribusi sehingga pemilihan indikator Distribusi
pada variabel laten Ekuitas Merek adalah sangat tepat. Spesifikasi model pengukuran measurement model pada konstruk
endogen yang kedua yaitu Gain Index adalah sebagai berikut: Penguatan Merek =
22
Gain Index + e
15
; Y
2.1
=
22
fY
2
+ e
22
Y
2.1
= 0,787 Y
2
Dapat diartikan bahwa jika Y
2
naik sebesar 1 unit menyebabkan kontribusi terhadap Y
2.1
naik sebesar 0,787 kali, jadi Penguatan Merek berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap Perawatan sehingga pemilihan indikator
Perawatan pada variabel laten Gain Index adalah sangat tepat.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Revitalisasi Merek =
23
Gain Index + e
23
; Y
2.2
=
23
fY
2
+ e
23
Y
2.2
= 0,781 Y
2
Dapat diartikan bahwa jika Y
2
naik sebesar 1 unit menyebabkan kontribusi terhadap Y
2
naik sebesar 0,781 kali, jadi Gain Index berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap Revitalisasi Merek sehingga pemilihan indikator
Revitalisasi Merek pada variabel laten Gain Index adalah sangat tepat.
Perbaikan Image =
24
Gain Index + e
24
; Y
2.3
=
24
fY
2
+ e
24
Y
2.3
= 0,679 Y
2
Dapat diartikan bahwa jika Y
2
naik sebesar 1 unit menyebabkan kontribusi terhadap Y
2.3
naik sebesar 0,679 kali, jadi Gain Index berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap Perbaikan Image sehingga pemilihan indikator
Perbaikan Image pada variabel laten Gain Index adalah sangat tepat.
4.2.2.2 Persamaan Struktural Structural Model
Persamaan struktural dari model yang dibuat peneliti adalah sebagai berikut :
Ekuitas Merek Y
1
Ekuitas Merek =
1
Kesadaran Merek + Z
1
; Y
1
= fX
1
+ Z
1
Y
1
=
1
X
1
+ Z
1
Y
1
= 0.077 X
1
Dapat diartikan bahwa jika X
1
naik sebesar 1 unit maka akan menyebabkan kontribusi terhadap Y
1
naik sebesar 0.077 kali, di mana terbukti kontribusinya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
berpengaruh langsung, positif namun tidak signifikan terhadap Ekuitas Merek H diterima.
Ekuitas Merek =
2
Kesan Kualitas + Z
2
; Y
1
= fX
2
+ Z
2
Y
1
=
2
X
2
+ Z
2
Y
1
= 1.19 X
2
Dapat diartikan bahwa jika X
2
naik sebesar 1 unit maka akan menyebabkan kontribusi terhadap Y
1
naik sebesar 1.19 kali, di mana terbukti kontribusinya berpengaruh langsung, positif dan signifikan terhadap Ekuitas Merek H
1
diterima.
Ekuitas Merek =
3
Asosiasi Merek + Z
3
; Y
1
= fX
3
+ Z
3
Y
1
=
3
X
3
+ Z
3
Y
1
= -0.006 X
3
Dapat diartikan bahwa angka -0.006 mempunyai arti jika X
3
naik sebesar 1 unit maka akan menyebabkan kontribusi terhadap Y
1
menurun sebesar 0.006 kali, di mana terbukti kontribusinya berpengaruh langsung, negatif dan tidak signifikan
terhadap Ekuitas Merek H diterima.
Ekuitas Merek =
4
Loyalitas Merek + Z
4
; Y
1
= fX
4
+ Z
4
Y
1
=
4
X
4
+ Z
4
Y
1
= -0.007 X
4
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dapat diartikan bahwa jika X
4
naik sebesar 1 unit maka akan menyebabkan kontribusi terhadap Y
1
menurun sebesar 0.007 kali, di mana terbukti kontribusinya berpengaruh langsung, negatif dan tidak signifikan terhadap Ekuitas
Merek H diterima.
Gain Index Y
2
Gain Index =
4
Ekuitas Merek + Z
5
; Y
2
= fY
1
+ Z
4
Y
2
=
4
Y
1
+ Z
4
Y
2
= 0,961Y
1
Dapat diartikan bahwa angka 0,961 mempunyai arti jika Y
1
naik sebesar 1 unit maka akan menyebabkan kontribusi terhadap Y
2
naik sebesar 0,961 kali, di mana terbukti kontribusinya berpengaruh langsung, positif dan signifikan terhadap Gain
Index H
1
diterima. Didapatkan persamaan model struktural dari model yang dibuat adalah :
Y
1
= f X
1
,X
2
,X
3
,X
4
+ Z
1
Y
1
=
1
X
1
+
2
X
2
+
3
X
3
+
4
X
4
+
5
X
5
+Z
1
Y
1
= 0.007 Kesadaran Merek + 1.19 Kesan Kualitas + -0.006 Asosiasi Merek + -0.007 Loyalitas Merek +Z
1
Y
2
= f {f Y
1
} + Z
2
Y
2
= Y
1
+ Z
2
Y
2
= 0.961Ekuitas Merek + Z
2
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.3 Memilih Input dan Teknik Estimasi
Setelah model dispesifikasikan secara lengkap seperti pada bab-bab sebelumnya, langkah selanjutnya adalah memilih jenis input yang sesuai yaitu
kovarians atau korelasi. Bila yang diuji adalah hubungan kausalitas maka jenis input yang digunakan adalah kovarians Ferdinand, 2003:164. Karena dalam
penelitian ini akan menguji hubungan kausalitas, maka matriks kovarianslah yang digunakan sebagai input untuk operasi SEM.
Teknik estimasi yang digunakan adalah maximum likelihood estimation method yang telah menjadi default dari program ini. Estimasi akan dilakukan
secara bertahap yaitu :
4.3.1 Measurement Model Confirmatory Factor Analysis
Teknik ini ditujukan untuk mengestimasi model pengukuran menguji unidimensionalitas dari konstruk eksogen dan konstruk endogen. Model
pengukuran terhadap dimensi-dimensi yang membentuk variabel latenkonstruk laten dalam model ini dapat dilihat pada lampiran 6. Unidimensionalitas dari
dimensi-dimensi itu diuji melalui konfirmasi faktor analisis yang hasilnya dapat dilihat pada lampiran 6. Terdapat uji dasar dalam konfirmasi faktor analisis yaitu :
a. Uji kesesuaian Model Goodness of Fit Test
Pengujian dilakukan dengan menggunakan parameter pada nilai kritis, sedangkan output dari konfirmasi faktor analisis dapat dilihat pada lampiran
6 di mana dapat dibuat ringkasan seperti pada Tabel 4.2.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4.2 Uji Kesesuaian Model Measurement Kriteria
Cut-off value Hasil Model
Evaluasi Model
Chi-Square 273.912 367.572 Kurang
Baik Probability
≥ 0.05 0.000
Kurang Baik CMINDF
2.00 1.551
Baik GFI
≥ 0.90 0.808
Kurang Baik AGFI
≥ 0.90 0.758
Kurang Baik TLI
≥ 0.95 0.838
Kurang Baik CFI
≥ 0.95 0.861
Kurang Baik RMSEA
0.08 0.068
Baik
Sumber informasi hasil pengolahan data, lampiran: 6.
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dimensi-dimensi yang digunakan oleh peneliti belum mencerminkan variabel laten yang dianalisis, dapat
dilihat pada hasil evaluasi model yang sebagian besar kurang baik.
b. Uji Validitas Konvergen
Uji validitas konvergen dinilai dari model pengukuran yang dikembangkan dalam penelitian dengan menentukan apakah setiap indikator yang
diestimasi secara valid mengukur dimensi dari konsep yang diujinya. Bila setiap indikator memiliki C.R 2.SE, hal ini menunjukkan bahwa indikator
itu secara valid mengukur apa yang sebenarnya diukur dalam model yang disajikan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4.3 Bobot Faktor Measurement Model
Estimate S.E.
C.R. P
x1.3
x1 1 x1.2
x1 0.63 0.229
2.749 0.006
x1.1
x1 2.097 0.802
2.614 0.009
x2.3
x2 1 x2.2
x2 1.08 0.156
6.924 x2.1
x2 1.062 0.152
6.985 y1.1
y1 1 y1.2
y1 1.026 0.199
5.157 y1.3
y1 1.326 0.222
5.98 y1.4
y1 1.318 0.225
5.868 y2.1
y2 1 y2.2
y2 1.024 0.131
7.842 y2.3
y2 1.296 0.156
8.302 x1.4
x1 0.859 0.252
3.405 x2.4
x2 1.015 0.143
7.101 x2.5
x2 0.962 0.154
6.226 x4.5
x4 1 x4.4
x4 2.726 0.92
2.963 0.003
x4.3
x4 1.275 0.552
2.31 0.021
x4.2
x4 0.463 0.739
2.225 0.034
x4.1
x4 1.224 0.651
2.093 0.044
x3.3
x3 1 x3.2
x3 0.644 0.175
3.677 x3.1
x3 1.069 0.304
3.52 Sumber informasi hasil pengolahan data, lampiran: 6
Dari Tabel 4.3 di atas menunjukkan semua indikator memiliki nilai Critical Ratio pada kolom C.R 2.SE Standard Error, yang berarti indikator-
indikator yang diestimasi tersebut secara valid mengukur dimensi dari konsep yang diuji.
c. Uji Signifikansi