e. Faktor ekuitas merek Y1
1. Persaingan harga Y1.1
Merek tersebut memberikan pertahanan terhadap persaingan harga yang kompetitif. Dapat dilihat dari posisi merek dalam persaingan
harga. 2.
Perluasan merek Y1.2 Lebih mudah meluncurkan perluasan merek karena kredibilitasnya
yang tinggi. Dapat diukur dengan mengetahui tanggapan masyarakat terhadap usaha perluasan merek.
3. Harga merek Y1.3
Mampu menetapkan harga yang lebih tinggi dari pesaing karena terdapat keyakinan konsumen terhadap kredibilitas produk tersebut.
4. Distribusi Y1.4
Posisi yang lebih kuat dalam negosiasi dengan distributor dan pengecer sebab pelanggan mengharapkan mereka memiliki merek
tersebut.
f. Faktor Gain Index Y2
1. Penguatan merek Y2.1
Strategi penguatan merek dapat dilakukan dengan menjaga konsistensi merek serta melindungi sumber-sumber ekuitas merek. Dalam Keller
1999 manfaat dari penguatan merek dengan mendapatkan tingkat awareness tinggi dan image merek yang positif adalah diperolehnya
cost saving dan revenue opportunities peluang pendapatan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Revitalisasi merek Y2.2
Revitalisasi merek adalah strategi dalam memperbaiki kebaikan merek yang memudar. Keller 1999 menegaskan jika strategi penguatan
merek masih belum berhasil secara maksimal, langkah berikutnya yang bisa dipertimbangkan adalah strategi revitalisasi merek. Revitalisasi
merek dapat dilakukan dengan memperbaiki dan meningkatkan kekuatan dan keunggulan, serta keunikan dari asosiasi merek untuk
mempertinggi brand image. 3.
Perbaikan image Y2.3 Strategi yang dilakukan bisa berupa menjaga positioning yang sudah
ada atau menciptakan positioning yang baru. Dalam asosiasi positif yang ada perlu didukung, sedang asosiasi negatif lainnya dapat
dinetralkan sehingga asosiasi positif dapat ditambahkan. Sehingga berdasarkan teori yang telah didapat dan dibahas dalam bab
sebelumnya maka dapat diperoleh diagram jalur yang digambarkan model kerangka konseptual, yaitu sebagai berikut : gambar 3.1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DIINGAT TERBEDAKAN
PERLINDUNGAN HUKUM KINERJA PRODUK
DIFERENSIASI PRODUK SPESIFIKASI PRODUK
KEANDALAN PRODUK UMUR EKONOMIS
ATRIBUT KEUNTUNGAN
PRILAKU
PENGUKURAN PERILAKU
BIAYA PERALIHAN KEPUASAN
MEREK KESUKAAN KOMITMEN
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Aspek Yang Berpengaruh Terhadap Ekuitas Merek Dan Gain Index
PERSAINGAN HARGA PERLUASAN MEREK
HARGA MEREK DISTRIBUSI
PENGUATAN MEREK REVITALISASI MEREK
PERBAIKAN IMAGE
EKUITAS MEREK Y1
GAIN INDEX Y2
KESADARAN MEREK X1
KESAN KUALITAS X2
ASOSIASI MEREK X3
LOYALITAS MEREK X4
Z1 Z2
H1
H2
H3
H4
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.2.3 Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan skala interval, yaitu mengurutkan orang obyek berdasarkan sesuatu atribut dan
juga memberikan informasi tentang interval atau jarak yang sama antara obyek yang satu dengan yang lain. Pengukuran menggunakan Skala linkert, yaitu skala
yang mempunyai 5 buah titik dan berlawanan sisi baik-buruk. Adapun serangkaian pertanyaan yang mempunyai skala 1-5 point, dengan pola sebagai
berikut : Sangat tidak setuju Sangat setuju
1 2 3 4 5 1.
Jawaban dengan nilai 1, berarti sangat setuju dengan pernyataan yang diberikan.
2. Jawaban dengan nilai 2, berarti setuju dengan pernyataan yang diberikan.
3. Jawaban dengan nilai 3, berarti biasanya ragu -ragu dengan pernyataan yang
diberikan. 4.
Jawaban dengan nilai 4, berarti terkadang tidak setuju dengan pernyataan yang diberikan.
5. Jawaban dengan nilai 5, berarti biasanya sangat tidak setuju dengan
pernyataan yang diberikan. 3.3
Populasi dan Sampel
Populasi dan sample serta teknik pengambilan sample pada peneliatian ini adalah sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.3.1 Populasi dan Besar Sampel
Populasi dalam penelitian ini tidak memakai populasi tetapi memakai sampling. Besarnya sampel sebesar 120 orang pengendara kendaraan bermotor
yang berada di wilayah Surabaya Timur dan Surabaya Selatan. Karena dalam penelitian ini menggunakan maximum likelihood estimation data yang dibutuhkan
antara 100-200. Data dalam penelitian yang didapat dari pengembalian kuisioner yang berisi lengkap sebanyak 100 kuisioner, sehingga asumsi SEM bahwa data
harus ≥ 100 terpenuhi.
3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel
Pemilihan sampel bersifat probabilitas karena elemen – elemen populasi tidak mempunyai kesempatan yang untuk terpilih menjadi sampel. Sampel dipilih
dari jawaban kuisioner yang lengkap dan valid. Kuisioner yang kembali dipilah – pilah yang lengkap dan memenuhi syarat diambil sebagai data lalu dihitung
apakah sudah lebih besar sama dengan 100 seratus sampel maka data dinyatakan cukup, apabila data yang memenuhi syarat kurang dari 100 seratus sampel, maka
peneliti melakukan pendekatan ulang, atau penyebaran kuisioner tambahan hingga mencapai total sampel lebih besar sama dengan 100 seratus sampel dinyatakan
cukup. Sedangkan dalam penelitian ini sampel yang digunakan sebesar 120.
3.3.3 Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer maka menggunakan teknik dan alat untuk mengumpulkan data seperti observasi langsung, questioner,
dan interview guide wawancara maka desain yang dibuat harus menjamin data
yang efisien dengan alat dan teknik serta karakteristik dari responden.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut : 1.
Studi survey Pendahuluan. Dalam studi pendahuluan dikembangkan suatu interview guide. Peneliti
mencoba menjajaki arah-arah yang memberi harapan. Dari hasil ini, peneliti baru dapat membangun hipotesa-hipotesa. Dalam studi
pendahuluan, peneliti bukan saja belum memperoleh pegangan tentang hal-hal apa yang perlu di interview, peneliti juga belum tahu jenis-jenis
responden mana yang akan digunakan untuk memperoleh keterangan. Hasil interview dan wawancara diatas kemudian ditulis dan dianalisa.
Hasil analisa ini merupakan dasar logis dalam membuat pertanyaan kuisioner.
2. Wawancara Adalah wawancara yang dilakukan untuk mengetahui keterangan yang
lebih mendalam mengenai hal-hal yang diperlukan dalam penelitian dengan menggunakan interview guide panduan wawancara.
3. Kuisioner Adalah memberikan angket daftar pertanyaan kepada responden.
Kuisioner ini menggunakan skala perbedaan semantic dengan tipe data interval karena dapat diolah denga operasi matematik. Untuk mendapatkan
nilai rata-rata, nilai masing-masing indikator dijumlah kemudian dibagi dua.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Contoh Skala Perbedaaan Sistemantik : Sangat
Setuju Setuju Ragu-
Ragu Tidak
Setuju Sangat Tidak
Setuju 1 2 3 4 5
3.5 Metode Pengolahan Data