Tabel 4.3 Bobot Faktor Measurement Model
Estimate S.E.
C.R. P
x1.3
x1 1 x1.2
x1 0.63 0.229
2.749 0.006
x1.1
x1 2.097 0.802
2.614 0.009
x2.3
x2 1 x2.2
x2 1.08 0.156
6.924 x2.1
x2 1.062 0.152
6.985 y1.1
y1 1 y1.2
y1 1.026 0.199
5.157 y1.3
y1 1.326 0.222
5.98 y1.4
y1 1.318 0.225
5.868 y2.1
y2 1 y2.2
y2 1.024 0.131
7.842 y2.3
y2 1.296 0.156
8.302 x1.4
x1 0.859 0.252
3.405 x2.4
x2 1.015 0.143
7.101 x2.5
x2 0.962 0.154
6.226 x4.5
x4 1 x4.4
x4 2.726 0.92
2.963 0.003
x4.3
x4 1.275 0.552
2.31 0.021
x4.2
x4 0.463 0.739
2.225 0.034
x4.1
x4 1.224 0.651
2.093 0.044
x3.3
x3 1 x3.2
x3 0.644 0.175
3.677 x3.1
x3 1.069 0.304
3.52 Sumber informasi hasil pengolahan data, lampiran: 6
Dari Tabel 4.3 di atas menunjukkan semua indikator memiliki nilai Critical Ratio pada kolom C.R 2.SE Standard Error, yang berarti indikator-
indikator yang diestimasi tersebut secara valid mengukur dimensi dari konsep yang diuji.
c. Uji Signifikansi
Untuk menguji signifikansi bagaimana sebuah variabel dapat digunakan untuk mengkonfirmasi sebuah variabel laten bersama-sama dengan variabel
lainnya, dapat dilakukan dengan menggunakan cara analisis sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. Nilai Lambda atau Loading Factor
Nilai lambda yang dipersyaratkan adalah 0,40, bila nilai lambda atau
loading factor kurang dari 0,40 maka variabel itu tidak berdimensi sama dengan variabel lainnya untuk menjelaskan variabel laten. Nilai lambda
adalah nilai pada kolom standart regression weight pada tabel 4.4. Dalam hal ini peneliti mendapatkan nilai lambda diatas 0,40 di setiap
indikator-indikator yang digunakan peneliti untuk mengkaji variabel laten.
2. Bobot Faktor Regression Weight
Kuatnya dimensi-dimensi itu membentuk variabel latennya dapat dianalisis dengan menggunakan uji-t terhadap bobot faktor yang dapat
dilihat pada Tabel 4.4. C.R atau Critical Ratio identik dengan t-hitung dalam analisis regresi. Oleh karena itu C.R yang identik dengan t-hitung
harus dibandingkan dengan t-tabel. Jika C.R lebih besar dari t-tabel maka menunjukkan bahwa variabel itu secara signifikan merupakan
dimensi dari variabel laten yang dibentuk. Dari tabel-t pada level 0,025 dengan df = 24 jumlah seluruh indikator didapatkan nilai t sebesar
2,064 berdasar tabel-t pada lampiran 8. Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa nilai CR 2.064, sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator-
indikator itu secara signifikan merupakan dimensi dari variabel laten yang dibentuk.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4.4 Bobot Faktor Measurement Model
Estimate S.E. C.R. P
Standart Reg. Weight
x1.3
x1 1
0.455 x1.2
x1 0.63 0.229 2.749 0.006
0.628 x1.1
x1 2.097 0.802 2.614 0.009
0.913 x2.3
x2 1
0.653 x2.2
x2 1.08 0.156 6.924
0.647 x2.1
x2 1.062 0.152 6.985
0.646 y1.1
y1 1
0.58 y1.2
y1 1.026 0.199 5.157
0.565 y1.3
y1 1.326 0.222 5.98
0.853 y1.4
y1 1.318 0.225 5.868
0.825 y2.1
y2 1
0.679 y2.2
y2 1.024 0.131 7.842
0.741 y2.3
y2 1.296 0.156 8.302
0.787 x1.4
x1 0.859 0.252 3.405
0.435 x2.4
x2 1.015 0.143 7.101
0.659 x2.5
x2 0.962 0.154 6.226
0.561 x4.5
x4 1
0.518 x4.4
x4 2.726 0.92
2.963 0.003
0.494 x4.3
x4 1.275 0.552 2.31 0.021
0.443 x4.2
x4 6.463 3.739 2.225 0.034
0.861 x4.1
x4 1.224 0.651 2.093 0.044
0.522 x3.3
x3 1
0.647 x3.2
x3 0.644 0.175 3.677
0.444 x3.1
x3 1.069 0.304 3.52
0.728
Sumber informasi hasil pengolahan data, lampiran: 6
Dari Tabel 4.4 dapat juga dilihat bahwa semua nilai P probabilitas atau tingkat signifikansi untuk regression weight lebih kecil dari alpha 0.05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator-indikator itu secara
signifikan merupakan dimensi dari variabel laten yang dibentuk.
Sedangkan untuk nilai probabilitas yang ditunjukkan oleh simbol berarti nilai P
≤ 0.001.
d. Uji Validitas Diskriminan