Hubungan Petani Dengan Konsumen

5.2. Hubungan Petani Dengan Konsumen

Untuk mempertahankan agar hasil penjualan bunga tidak menurun maka petani yang ada di Desa Raya memiliki teknik untuk meningkatkan hasil penjualan bunga mereka. Teknik atau cara yang dilakukan berupa memperbolehkan para pembeli konsumen baik pedagang bunga yang akan menjual bunga yang mereka beli dari Desa Raya juga pembeli yang datang untuk mengkonsumsi sendiri bunga tersebut dengan berbagai keperluannya untuk membeli langsung di ladang para petani bunga, baik itu dalam media terbuka maupun pada media greenhouse. Respon dari para konsumen tentang kebebasan untuk membeli bunga sangat baik, terutama para pedagang bunga yang akan menjual kembali bunga yang mereka beli dari Desa Raya tersebut. Seperti yang dikatakan salah seorang pedagang bunga yang bernama Ibu Ramah yang juga biasa disapa dengan sebutan Mak Jimmy yang merupakan salah satu pedagang bunga yang berasal dari Medan, berikut penuturan dengan logat Karonya: “Ya senanglah kami dikasih untuk membeli bunga langsung ke kebunnya, apalagi seperti saya yang datang dari Medan, terlambat sedikit saja sudah tidak dapat bunga yang cantik lagi di pasar bunga karena pasar bunga kan buka jam sembilan, sementara kadang saya datang sudah jam sepuluh atau jam sebelas karena macet. Jadi sudah bekas pilihan oranglah semua. Untung saya sudah punya langganan tetap di pasar bunga, jadi kalau pun saya terlambat datang bunga- bunga yang saya mau sudah disimpan dan tidak dijual lagi sama mereka karena sudah saya pesan sebelumnya dan saya juga bisa beli bunga langsung ke kebun mereka dan bebas memilih bunga yang saya mau”. Universitas Sumatera Utara Di Desa Raya sendiri antara petani dengan konsumen sudah terjalin hubungan yang saling membantu karena terdapat unsur yang saling membutuhkan antara petani dengan konsumen. Disatu sisi petani melakukan berbagai cara agar hasil penjualan bunganya tetap ada dan dapat menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Disisi lain para konsumen terutama pedagang juga membutuhkan hasil kerja petani yaitu bunga untuk melangsungkan usaha dagang mereka maupun untuk memenuhi keperluan pribadi mereka seperti untuk keperluan sembahyang bagi umat Budha, dan beberapa acara besar lainnya sehingga secara tidak langsung sudah terbentuk hubungan sosial antara petani dengan konsumen yang saling terkait dan adanya sistem yang saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya sehingga masing-masing pihak memiliki fungsi tersendiri di dalamnya sehingga tidak dapat dipisahkan.

5.3. Harga

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Petani tentang Hama dan Penyakit Tanaman Jeruk (Studi Etnografi Petani Jeruk di Desa Sukanalu, Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Karo)

3 59 152

Analisis Efisiensi Pemasaran Bunga Potong Krisan (Studi Kasus: Desa Raya, Kecamatan Brastagi, Kabupaten Karo)

14 79 83

PENGETAHUAN LOKAL PETANI DALAM BUDIDAYA TANAMAN GANDUM "Triticum Spp" (Studi Kasus di Desa Podokoyo Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan)

0 5 10

Analisis Besarnya Risiko Pendapatan Petani Dalam Penggunaan Dana Credit Union (Studi Kasus: Kopdit Merdeka Desa Sempajaya, Kec. Brastagi, Kab. Karo)

0 0 11

Analisis Besarnya Risiko Pendapatan Petani Dalam Penggunaan Dana Credit Union (Studi Kasus: Kopdit Merdeka Desa Sempajaya, Kec. Brastagi, Kab. Karo)

0 0 1

Analisis Besarnya Risiko Pendapatan Petani Dalam Penggunaan Dana Credit Union (Studi Kasus: Kopdit Merdeka Desa Sempajaya, Kec. Brastagi, Kab. Karo)

0 0 5

Analisis Besarnya Risiko Pendapatan Petani Dalam Penggunaan Dana Credit Union (Studi Kasus: Kopdit Merdeka Desa Sempajaya, Kec. Brastagi, Kab. Karo)

0 0 14

Analisis Besarnya Risiko Pendapatan Petani Dalam Penggunaan Dana Credit Union (Studi Kasus: Kopdit Merdeka Desa Sempajaya, Kec. Brastagi, Kab. Karo)

0 0 3

Analisis Besarnya Risiko Pendapatan Petani Dalam Penggunaan Dana Credit Union (Studi Kasus: Kopdit Merdeka Desa Sempajaya, Kec. Brastagi, Kab. Karo)

0 2 41

Pengetahuan Petani tentang Hama dan Penyakit Tanaman Jeruk (Studi Etnografi Petani Jeruk di Desa Sukanalu, Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Karo)

0 1 26