Pertanian Bunga di Desa Raya

BAB III Pengetahuan Petani Dalam Proses Produksi Tanaman Bunga

3.1. Pertanian Bunga di Desa Raya

Sistem pertanian bunga yang ada di Desa Raya tidak jauh berbeda dengan sistem pertanian pada umumnya, hanya saja ada sedikit perbedaan pada penggunaan media sebagai tempat proses penanaman. Di Desa Raya untuk membudidayakan tanaman bunga ada 2 media yang digunakan sebagai tempat proses penanaman bunga yaitu pada media alam terbuka dan pada media buatan manusia yaitu kebun percontohan atau yang sering disebut para petani dengan greenhouse rumah plastik. Alasan dari penggunaan ke dua media ini juga beragam dan tidak semua petani bunga yang ada di Desa Raya menggunakan media greenhouse. Hal ini dikarenakan butuh biaya yang tidak sedikit jika ingin menanam bunga pada media greenhouse, selain itu dibutuhkan perawatan bunga yang lebih intensif dibandingkan dengan menggunakan media alam terbuka. Untuk itulah kebanyakan para petani bunga yang ada di Desa Raya lebih memilih menggunakan media alam terbuka, akan tetapi pada dasarnya pola produksi bunga dan jenis tanaman bunga yang ditanam tidak jauh berbeda dengan jenis tanaman bunga yang ditanam pada media greenhouse. Jenis- jenis bunga yang ditanam pada media terbuka dan greenhouse pada umumnya seperti; bunga Krisan dengan berbagai jenisnya seperti Tekwa, Salju, Puma, Jaguar, Regen, Piji, Jarum, Stroyka, Hebra dan Remix. Ada juga bunga Ester, dan bunga Mawar, Universitas Sumatera Utara sehingga meskipun ada perbedaan pada proses produksi antara media terbuka dengan media media greenhouse akan tetapi pada umumnya tujuan dari pembudidayaan bunga tidak jauh berbeda. 3.1.1. Media Alam Terbuka Media dengan menggunakan lahan alam terbuka sama halnya dengan media pertanian pada umumnya. Petani yang menggunakan media alam terbuka untuk membudidayakan tanaman bunga tidak membutuhkan biaya yang cukup besar untuk mengolah lahan pertaniannya. Pada lahan ini hanya dibutuhkan beberapa potong bambu yang berukuran 80 cm-100cm dan tali yang berbahan plastik disepanjang luas dan lebar lahan yang digunakan. Kegunaan dari bambu dan tali plastik ini nantinya hanya sebagai penyangga tumbuhan bunga agar tidak tumbang atau miring ke samping pada usia 1 bulan sampai 3 bulan. Hal ini dikarenakan tumbuhan tanaman bunga yang semakin besar dan tinggi sehingga dapat mempengaruhi tanaman bunga lain jika tidak diberi penyangga. 3.1.2. Media Greenhouse Pada awalnya semua petani bunga yang ada di Desa Raya membudidayakan tanaman bunga dengan menggunakan media alam terbuka dan belum mengenal media greenhouse, sehingga pada tahun 2009 timbullah kerjasama yang diadakan oleh AMARTA dengan petani setempat. AMARTA merupakan suatu organisasi yang berkecimpung pada dunia industri florikultur yang merupakan tanaman hortikultura yang lebih dispesifikkan kepada bunga dan tanaman hias. AMARTA sendiri Universitas Sumatera Utara merupakan badan binaan yang bekerjasama denga Amerika dan berpusat di Jakarta. Tujuan dari AMARTA sendiri adalah ingin memperkenalkan kebun percontohan atau yang lebih dikenal dengan nama greenhouse kepada masyarakat agar produktivitas tanaman bunga yang ditanam dapat dibandingkan dengan tanaman yang ditanam dalam media alam terbuka. AMARTA sendiri tidak hanya mengenalkan kebun percontohan atau greenhouse kepada masyarakat tetapi juga mengajari masyarakat bagaimana menanam tanaman bunga dengan menggunakan media greenhouse. Pada awalnya untuk membangun media greenhouse ini dibentuklah satu kelompok petani penanam bunga yang akan diajari menanam atau membudidayakan tanaman bunga pada media greenhouse. Satu kelompok petani yang akan diajari untuk membudidayakan bunga dengan menggunakan media greenhouse ini terdiri dari 50 orang dalam satu greenhouse. Ke 50 orang petani ini dibentuk ke dalam 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang petani dan masing-masing kelompok diajari secara bergantian dan hasil panen bunga dibuat pembagian hasil panen kepada tiap-tiap kelompok yang nantinya akan digunakan kembali untuk pengembangan greenhouse selanjutnya seperti; membeli pupuk, bibit, perbaikan greenhouse dan lain sebagainya. Dan lokasi pembelajaran dalam media greenhouse ini diberi nama “Lokasi Kebun Belajar” yang dikhususkan pada “Kelompok Tani Bunga Krisan” karena sebagaimana yang kita ketahui Desa Raya memang terkenal sebagai penghasil bunga potong Krisan terbesar di Kecamatan Brastagi dan bagi petani yang ingin bergabung untuk Universitas Sumatera Utara belajar membudidayakan bunga dalam media greenhouse tidak dikenakan biaya oleh organisasi tersebut. Seperti yang dikatakan oleh salah satu informan yang merupakan salah satu anggota yang ikut belajar untuk membudidayakan bunga dalam media greenhouse dan merupakan pemilik greenhouse yang sekaligus penerus greenhouse pertama yang didirikan di Desa Raya karena lahan yang digunakan untuk mendirikan greenhouse adalah milik informan. Menurut informan kedatangan AMARTA cukup membantu mereka dalam mengembangkan dan membudidayakan bunga. Mereka diajari bagaimana membudidayakan bunga dengan menggunakan media greenhouse dan mereka juga dapat membandingkan hasil tanaman bunga yang dibudidayakan dalam media greenhouse dengan bunga yang dibudidayakan dengan menggunakan media alam terbuka. Tidak hanya diajari, semua modal dan biaya yang digunakan untuk membangun kebun percontohan atau greenhouse dibiayai sepenuhnya oleh AMARTA dan juga semua bibit awal bunga dan berbagai pupuk yang digunakan juga dibiayai oleh organisasi ini. Setahun bekerjasama dan mengajari penduduk terbentuklah 9 greenhouse buatan AMARTA dan sampai sekarang ada sekitar 10 orang petani bunga yang meneruskan greenhouse tersebut sedangkan yang lainnya lebih memilih membudidayakan bunga dengan menggunakan media alam terbuka. Hal ini dikarenakan dibutuhkan biaya yang cukup besar untuk membudidayakan bunga dalam media greenhouse dan juga dibutuhkan perawatan yang lebih khusus pada tanaman bunga yang ditanam dalam media greenhouse. Tidak hanya bekerjasama dan Universitas Sumatera Utara mengajari petani setempat AMARTA juga bekerjasama dengan pemerintahan setempat untuk membuka pasar yang khusus untuk menjual bunga potong Krisan. Hal ini sangat membantu petani bunga karena setiap panen petani tidak perlu bersusah payah untuk menjual hasil panennya ke pusat pasar yang berada di kota Kecamatan Brastagi. Media greenhouse merupakan kebun percontohan yang dibangun dalam bentuk yang cukup sederhana. Bentuk bangunan media greenhouse ini tidak seperti bentuk bangunan media greenhouse pada umumnya yang terbuat dari kaca dan bahan-bahan yang mahal dan modern. Bangunan media greenhouse yang ada di Desa Raya sama sekali tidak terbuat dari kaca seperti media greenhouse pada umumnya. Tiang penyangga yang dibuat agar media ini dapat berdiri kokoh terbuat dari bambu kuning ataupun terbuat dari kayu-kayu broti, sedangkan atap greenhouse ini terbuat dari terpal atau terbuat dari bahan sejenis plastik putih yang cukup tebal. Sementara penyangga-penyangga atapnya juga terbuat dari kayu ataupun bambu. Universitas Sumatera Utara Foto 3.1 Pembudidayaan Bunga Krisan Dengan Menggunakan Media Alam Terbuka Foto 3.2 Pembudidayaan Dengan Media Greenhouse Universitas Sumatera Utara

3.2. Proses Produksi Tanaman Bunga

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Petani tentang Hama dan Penyakit Tanaman Jeruk (Studi Etnografi Petani Jeruk di Desa Sukanalu, Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Karo)

3 59 152

Analisis Efisiensi Pemasaran Bunga Potong Krisan (Studi Kasus: Desa Raya, Kecamatan Brastagi, Kabupaten Karo)

14 79 83

PENGETAHUAN LOKAL PETANI DALAM BUDIDAYA TANAMAN GANDUM "Triticum Spp" (Studi Kasus di Desa Podokoyo Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan)

0 5 10

Analisis Besarnya Risiko Pendapatan Petani Dalam Penggunaan Dana Credit Union (Studi Kasus: Kopdit Merdeka Desa Sempajaya, Kec. Brastagi, Kab. Karo)

0 0 11

Analisis Besarnya Risiko Pendapatan Petani Dalam Penggunaan Dana Credit Union (Studi Kasus: Kopdit Merdeka Desa Sempajaya, Kec. Brastagi, Kab. Karo)

0 0 1

Analisis Besarnya Risiko Pendapatan Petani Dalam Penggunaan Dana Credit Union (Studi Kasus: Kopdit Merdeka Desa Sempajaya, Kec. Brastagi, Kab. Karo)

0 0 5

Analisis Besarnya Risiko Pendapatan Petani Dalam Penggunaan Dana Credit Union (Studi Kasus: Kopdit Merdeka Desa Sempajaya, Kec. Brastagi, Kab. Karo)

0 0 14

Analisis Besarnya Risiko Pendapatan Petani Dalam Penggunaan Dana Credit Union (Studi Kasus: Kopdit Merdeka Desa Sempajaya, Kec. Brastagi, Kab. Karo)

0 0 3

Analisis Besarnya Risiko Pendapatan Petani Dalam Penggunaan Dana Credit Union (Studi Kasus: Kopdit Merdeka Desa Sempajaya, Kec. Brastagi, Kab. Karo)

0 2 41

Pengetahuan Petani tentang Hama dan Penyakit Tanaman Jeruk (Studi Etnografi Petani Jeruk di Desa Sukanalu, Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Karo)

0 1 26