Di Desa Raya sendiri antara petani dengan konsumen sudah terjalin hubungan yang saling membantu karena terdapat unsur yang saling membutuhkan antara petani
dengan konsumen. Disatu sisi petani melakukan berbagai cara agar hasil penjualan bunganya tetap ada dan dapat menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup
keluarganya. Disisi lain para konsumen terutama pedagang juga membutuhkan hasil kerja petani yaitu bunga untuk melangsungkan usaha dagang mereka maupun untuk
memenuhi keperluan pribadi mereka seperti untuk keperluan sembahyang bagi umat Budha, dan beberapa acara besar lainnya sehingga secara tidak langsung sudah
terbentuk hubungan sosial antara petani dengan konsumen yang saling terkait dan adanya sistem yang saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya
sehingga masing-masing pihak memiliki fungsi tersendiri di dalamnya sehingga tidak dapat dipisahkan.
5.3. Harga
Harga adalah salah satu komponen yang sangat berpengaruh terhadap hasil dari setiap kinerja petani, dimana hasil panen yang mereka nantikan akan ditentukan
oleh harga pasar yang sangat berpengaruh besar terhadap perekonomian mereka. Sama halnya dengan yang dialami oleh petani bunga yang ada di Desa Raya, harga
hasil panen bunga mereka ditentukan berdasarkan jenis bunga yang akan dijual dan yang paling diminati di pasaran. Meskipun bunga yang akan dijual termasuk ke dalam
jenis bunga potong Krisan akan tetapi setiap jenis bunga Krisan memiliki harga yang berbeda. Penjualan setiap jenis bunga dibuat berdasarkan besar ikatan bunga.
Biasanya tiap ikatan bunga dibagi menjadi 2 jenis, yang pertama ikatan kecil yang
Universitas Sumatera Utara
berisikan 5 tangkai bunga dan yang kedua adalah ikatan besar yang berisikan 20 -25 tangkai bunga.
Tabel 5.1. Berbagai Jenis Bunga Potong Krisan Dengan Varian Harga No Jenis bunga
potong Krisan
Jenis warna Tangkai
Harga Ikatan
besar Ikatan
kecil Ikatan
besar Ikatan
kecil
1. Salju Putih
20 5
Rp.20.000 Rp.10.000 2. Tekwa
Kuning 20
5 Rp.20.000 Rp.10.000
3. Hebra Kuning, merah,
putih, merah jambu
20 5
Rp.40.000 Rp.10.000
4. Lusiantus Merah, ungu,
merah jambu 25
10 Rp.25.000 Rp.13.000
5. Puma Sun, white,
20 10
Rp.50.000 Rp.25.000 6. Jaguar
Pink, red 20
5 Rp.60.000 Rp.15.000
7. Jarum Samrock, hijau,
putih 20
10 Rp.70.000 Rp.35.000
8. Piji Putih, kuning,
pink 25
10 Rp.25.000 Rp.15.000
9. Stroika Merah
20 5
Rp.20.000 Rp.10.000
Universitas Sumatera Utara
10. Regen White, orange,
pink 20
10 Rp.35.000 Rp.20.000
11. Remix Merah, ungu
25 10
Rp.25.000 Rp.15.000 12. Bola-bola
Hijau 20
10 Rp.20.000 Rp.10.000
13. Tipe 264 Kuning mas
20 10
Rp.20.000 Rp.10.000 Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat perbandingan harga diantara
beberapa jenis bunga potong Krisan, meskipun termasuk ke dalam ordo bunga Krisan akan tetapi tiap jenisnya memiliki harga yang berbeda. Dari data di atas dapat dilihat
jenis bunga potong Krisan yang paling mahal adalah bunga Jarum dengan harga 1 ikat besarnya mencapai Rp.70.000, Jaguar dengan harga 1 ikat besarnya Rp.60.000, Puma
1 ikat besarnya dengan harga Rp.50.000, dan jenis bunga Hebra dengan 1 ikatnya memiliki harga Rp.40.000.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2. Berikut Akan Disajikan Berbagai Jenis Bunga Mawar dengan Harga.
No. Jenis Mawar
Harga Pertangkai
1. Rose merah
Rp.5.000 – Rp.6.000 2.
Rose merah biasa Rp.4.500
3. Mawar putih
Rp.4.000 4.
Mawar orange Rp.3.000
5. Mawar kuning
Rp.3.000 6.
Mawar ungu Rp.4.000
Sumber: Hasil wawancara dengan informan Tahun 2012
Berdasarkan data di atas dapat kita lihat perbandingan harga diantara beberapa jenis bunga Mawar, dan bunga Mawar yang paling mahal adalah jenis Mawar Rose
merah yang harganya mencapai Rp.5.000 – Rp.6.000 pertangkainya. Hal ini dikarenakan bunga Mawar dengan jenis Rose merah paling banyak diminati di
pasaran dikarenakan warnanya yang bagus dan ketahanannya lebih lama dibandingankan dengan jenis Mawar yang lainnya. kemudian disusul dengan Rose
merah biasa pada umumnya yang harganya mencapai Rp.4.500 pertangkainya, Mawar putih dengan harga Rp.4.000 pertangkainya dan Mawar orange dengan harga
Rp.3.000 pertangkainya.
Universitas Sumatera Utara
Bagi petani bunga di Desa Raya ada kesulitan tersendiri jika harga bunga menurun di pasaran karena banyaknya bunga yang dijual, bahkan penjualan bunga
bisa menurun drastis jika harga bunga sedang mengalami penurunan dikarenakan berbagai hal. Biasanya jika terjadi penurunan harga maka banyak bunga-bunga yang
dijual para petani di pasar bunga tidak habis terjual sampai menjelang sore hari sehingga mereka membanting harga agar bunga yang mereka bawa habis terjual dan
tidak bersisa, seperti yang dilakukan Ibu Ida br. Karo yang merupakan petani sekaligus penjual bunga di pasar bunga Desa Raya.
“Informan tersebut mengatakan jika harga bunga sedang mengalami penurunan yang disebabkan banyaknya berbagai jenis bunga yang
dijual maka mereka harus rela membanting harga bahkan memberikan bonus seperti menambahkan beberapa tangkai ke dalam ikatan bunga
baik besar maupun ikatan kecil agar bunga mereka habis terjual daripada layu dan tidak terjual sama sekali. Seperti bunga salju yang
setiap ikatan besarnya bisa dihargai Rp.20.000 bisa turun menjadi Rp.15.000, bahkan jika sudah menjelang sore hari mereka bisa
membanting harga bunga tersebut lagi menjadi Rp.10.000”.
Di Desa Raya sendiri setiap petani sudah memiliki langganan tetap tersendiri yang biasanya selalu memesan bunga dari mereka. Bagi setiap langganan yang sudah
lama membeli bunga kepada mereka sudah memiliki harga tersendiridan berbeda dari setiap pelanggan yang tidak setiap saat membeli kepada mereka. Mengenai masalah
pelanggan ada keuntungan dan kerugian tersendiri yang dimiliki petani berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan.
Universitas Sumatera Utara
1. Keuntungan Jika harga bunga sedang mengalami penurunan, setiap petani yang sudah
memiliki pelanggan tetap terutama para pedagang bunga mereka tidak perlu khawatir dengan harga yang sedang turun. Hal ini dikarenakan petani akan memasang harga
biasa atau harga normal pada umumnya di pasaran sehingga mereka tetap dapat mempertahankan harga bunga mereka dan para pelanggan juga tidak akan marah
karena kualitas dari bunga yang diberikan petani masih tetap dapat dipertahankan dan hal tersebutlah yang paling diutamakan pelanggan, walaupun beberapa pelanggan
mengetahui jika harga bunga sedang mengalami penurunan. 2. Kerugian
Jika harga bunga sedang mengalami kenaikan disebabkan kebutuhan akan bunga meningkat di pasaran karena beberapa faktor penyebab seperti hari-hari besar
dan sebagainya petani tidak bisa begitu saja menaikkan harga terhadap pelanggan, akan tetapi mereka dapat menaikkan harga bunga potong Krisan dengan jenis warna
yang paling banyak diminati atau paling banyak dicari di pasaran tetapi terbatas dalam penyediaan bunga. Untuk itulah beberapa petani bunga yang ada di Desa Raya
memiliki keahlian dalam melihat kondisi pasar bunga terutama bagi para petani yang sudah memiliki pelanggan tetap, karena jika tidak berhati-hati pelanggan mereka
tidak akan membeli bunga kepada mereka lagi sehingga bisa menimbulkan kerugian terhadap petani.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN