Gambaran Petani Bunga GAMBARAN UMUM PETANI BUNGA DI DESA RAYA

• Berdasarkan atas hubungan darah Berdasarkan hubungan darah terdapat adanya hubungan berdasarkan keturunan asal. Pada masyarakat Karo salah satunya yaitu Desa Raya, garis keturunan ditentukan dari pihak laki-laki patrilineal yang membawa nama keluarga marga. Laki-laki ataupun perempuan yang mempunyai marga yang sama merupakan satu kerabat meskipun mereka tidak satu keluarga dan tidak adanya hubungan darah. Jika terdapat ada yang melakukan perkawinan dalam satu marga maka akan dikenakan sanksi adat sesuai dengan daerah masing- masing. Biasanya bila ada yang melanggar akan dikenakan sanksi seperti dikucilkan maupun diusir dari daerah tempat mereka tinggal. • Berdasarkan atas hubungan perkawinan Dengan adanya hubungan perkawinan, timbul kekerabatan dengan pihak- pihak dari tiap-tiap marga dan bukan hanya dari dua pihak keluarga melainkan banyak pihak.

2.7. Gambaran Petani Bunga

Hampir seluruh penduduk di Desa Raya berprofesi sebagai petani bunga. Meskipun beberapa diantaranya memiliki pekerjaan lain sebagai pekerjaan utama mereka akan tetapi penduduk di sana juga menanam bunga sebagai pekerjaan sampingannya, bahkan terkadang pekerjaan menanam bunga lebih diutamakan daripada pekerjaan lainnya. Pada saat ini jumlah petani yang menanam bunga hampir 90 dari jumlah penduduk yang ada di Desa Raya. Pekerjaan sebagai petani digeluti Universitas Sumatera Utara masyarakat Desa Raya karena selain alam yang berpotensi untuk diolah sebagai lahan pertanian juga dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka masing-masing. Pekerjaan sebagai petani adalah pekerjaan dimana petani mengolah lahan pertanian untuk ditanami berbagai tanaman yang sesuai dengan kondisi alam yang cocok untuk ditanami dan difungsikan dan juga disesuaikan dengan modal petani untuk mengembangkan lahan pertanian mereka. Untuk mengembangkan lahan pertanian tidak hanya dibutuhkan tenaga dan modal tetapi juga teknik dan pengetahuan yang dimiliki para petani yang mereka gunakan untuk mengembangkan lahan pertanian mereka. Seperti yang dilakukan para petani yang ada di Desa Raya, untuk mengembangkan dan membudidayakan tanaman bunga agar menghasilkan produksi tanaman yang berkualitas dan sesuai dengan keinginan pasar maka mereka melakukan beberapa tahapan. Tahapan inilah yang dilihat sebagai variabel dan kriteria petani seperti : pengolahan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan sampai kepada masa panen dan juga kepada siapa petani menjual hasil panen bunganya. Desa Raya sudah terkenal sebagai penghasil tanaman hias bunga terbesar di Kecamatan Brastagi Kabupaten Karo. Meskipun demikian para petani yang ada di sana tidak hanya menanam bunga sebagai tanaman utamanya tetapi juga menanam tanaman hortikultura lain seperti kentang, lobak, kol, wortel dan sayuran lainnya karena menurut pengakuan para petani disana untuk menanam bunga dibutuhkan Universitas Sumatera Utara perawatan yang lebih intensif dibandingan dengan tanaman lainnya, sehingga untuk menghindari atau mengurangi kerugian mereka menanam tanaman lain. Sekilas penanaman bunga sangat mudah, akan tetapi jika tidak teliti dan sabar bunga yang dihasilkan tidak akan bagus dan memuaskan, tidak seperti tanaman lain tanaman bunga setiap saat harus diperhatikan agar tidak terkena penyakit dan hama. Di Desa Raya sendiri teknik menanam bunga dilakukan dengan dua cara atau dengan menggunakan dua media penanaman, yaitu dengan media alam terbuka dan dengan menggunakan media Greenhouse rumah kaca. Dengan menggunakan media yang berbeda tentu berbeda pulalah cara penanamannya meskipun jenis tanaman yang ditanam sama. Untuk jam kerja dan tenaga yang digunakan dalam menanam bunga tergantung dari berapa luasnya lahan yang digunakan petani untuk menanam bunga dan tergantung modal yang dimiliki. Bagi para petani yang menggunakan media terbuka biasanya luas lahan yang digunakan rata-rata berkisar 2 rantai sd 4 rantai, akan tetapi ada juga beberapa petani yang memiliki luas lahan yang lebih tidak digunakan sepenuhnya untuk menanam bunga, terkadang setengah dari luas lahan digunakan untuk menanam tanaman lain. Lahan yang digunakan untuk menanam bunga tidak hanya di ladang para petani tetapi juga halaman pekarangan rumah mereka digunakan sebagai media untuk menanam bunga, baik pekarangan yang ada di depan, samping dan belakang rumah. Mereka selalu memanfaatkan lahan yang kosong untuk menanam bunga. Rata-rata luas lahan yang dipakai di pekarangan rumah berkisar 4 x 10 meter sampai 8 x 12 meter tergantung dari luas lahan yang Universitas Sumatera Utara dimiliki. Sementara untuk tenaga kerja bagi petani yang menggunakan media alam terbuka biasanya selalu mengandalkan tenaga sendiri atau tenaga keluarga jika akan menanam dan memanen. Bagi mereka jika menggunakan tenaga pekerja aron akan menambah pengeluaran saja. Mereka lebih memilih untuk mengerjakan sendiri karena menurut para petani mereka masih sanggup untuk mengerjakannya sendiri dan mereka juga selalu dibantu oleh anak-anak mereka sehabis pulang sekolah. Bagi petani yang menggunakan media greenhouse rumah kaca untuk media tanamnya luas lahan yang dipergunakan juga tergantung dari lahan yang mereka miliki. Di Desa Raya sendiri luas lahan yang digunakan untuk media greenhouse cukup beragam. Ada petani yang menanam bunga dalam satu media greenhouse dengan luas lahan 12x 28 meter. Ada juga petani yang menanam bunga dengan luas lahan berkisar 12 rantai dengan 3 media greenhouse di dalamnya. Bagi petani yang menggunakan media greenhouse sebagai media tanamanya biasanya dibuat tidak jauh dari rumah petani. Hal ini disebabkan agar petani mudah untuk mengontrol tanamannya, hal ini dikarenakan bunga yang ditanam dalam media greenhouse lebih membutuhkan perawatan khusus dibandingkan dengan media bunga yang ditanam dalam media terbuka. Sementara untuk tenaga kerja, kebanyakan petani yang menggunakan media greenhouse menggunakan tenaga pekerja aron di ladangnya akan tetapi ada juga petani yang tidak menggunakan jasa tenaga pekerja aron melainkan mengerjakannya sendiri atau dengan bantuan anggota keluarga saja. Bagi petani yang menggunakan tenaga pekerja aron biasanya dikarenakan mereka memiliki lahan Universitas Sumatera Utara yang cukup luas sehingga media greenhouse yang dibuat lebih dari satu sehingga mereka membutuhkan tenaga pekerja untuk membudidayakan bunga. Jam kerja yang digunakan atau lamanya petani bekerja di ladang baik di media terbuka maupun dengan menggunakan media greenhouse tidak memiliki perbedaan yang jauh. Berikut jadwal jam kerja petani: - Pukul 08.00 WIB berangkat ke ladang - Pukul 08.30 - 11.30 WIB bekerja - Pukul 12.00 WIB istirahat - Pukul 12.30 – 13.30 WIB bekerja - Pukul 14.00 WIB makan siang - Pukul 16.30 pulang ke rumah Jam kerja ini juga berlaku pada petani pekerja aron bahkan petani yang bekerja dalam media greenhouse baik si pemilik maupun petani pekerja beberapa diantaranya pulang lebih lama karena tanaman yang menggunakan media ini perawatannya lebih intensif dibandingkan dengan media terbuka. Lama petani menanam bunga cukup beragam, ada petani yang menanam bunga sudah 15 tahun, 10 tahun dan 5 tahun. Menurut mereka membudidayakan bunga cukup menguntungkan mengingat masa panen bunga juga tidak terlalu lama hanya berkisar 90 hari sampai 100 hari masa panen. Akan tetapi dibutuhkan kesabaran yang lebih ekstra untuk menanam bunga dibandingkan dengan menanam tanaman hias lainnya. Untuk mendapatkan hasil panen yang memuaskan para petani biasanya melakukan proses penahapan masa tanam. Hal ini dilakukan agar hasil Universitas Sumatera Utara panen tiap minggunya tetap ada sehingga pendapatan keluarga tidak akan berkurang dan tetap ada tiap minggunya juga. Hasil panen bunga biasanya dijual langsung ke pasar bunga yang ada di Desa Raya yang selalu diadakan dua kali setiap minggunya, yaitu setiap hari senin dan kamis, akan tetapi ada juga pembeli yang langsung membeli bunga ke ladang petani. Biasanya pembeli ini merupakan pedagang bunga yang berasal dari luar kota Brastagi. Ada juga pembeli yang sudah memesan bunga kepada petani sehari sebelumnya sehingga pembeli tidak bersusah payah lagi mencari bunga yang diinginkannya. Universitas Sumatera Utara

BAB III Pengetahuan Petani Dalam Proses Produksi Tanaman Bunga

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Petani tentang Hama dan Penyakit Tanaman Jeruk (Studi Etnografi Petani Jeruk di Desa Sukanalu, Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Karo)

3 59 152

Analisis Efisiensi Pemasaran Bunga Potong Krisan (Studi Kasus: Desa Raya, Kecamatan Brastagi, Kabupaten Karo)

14 79 83

PENGETAHUAN LOKAL PETANI DALAM BUDIDAYA TANAMAN GANDUM "Triticum Spp" (Studi Kasus di Desa Podokoyo Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan)

0 5 10

Analisis Besarnya Risiko Pendapatan Petani Dalam Penggunaan Dana Credit Union (Studi Kasus: Kopdit Merdeka Desa Sempajaya, Kec. Brastagi, Kab. Karo)

0 0 11

Analisis Besarnya Risiko Pendapatan Petani Dalam Penggunaan Dana Credit Union (Studi Kasus: Kopdit Merdeka Desa Sempajaya, Kec. Brastagi, Kab. Karo)

0 0 1

Analisis Besarnya Risiko Pendapatan Petani Dalam Penggunaan Dana Credit Union (Studi Kasus: Kopdit Merdeka Desa Sempajaya, Kec. Brastagi, Kab. Karo)

0 0 5

Analisis Besarnya Risiko Pendapatan Petani Dalam Penggunaan Dana Credit Union (Studi Kasus: Kopdit Merdeka Desa Sempajaya, Kec. Brastagi, Kab. Karo)

0 0 14

Analisis Besarnya Risiko Pendapatan Petani Dalam Penggunaan Dana Credit Union (Studi Kasus: Kopdit Merdeka Desa Sempajaya, Kec. Brastagi, Kab. Karo)

0 0 3

Analisis Besarnya Risiko Pendapatan Petani Dalam Penggunaan Dana Credit Union (Studi Kasus: Kopdit Merdeka Desa Sempajaya, Kec. Brastagi, Kab. Karo)

0 2 41

Pengetahuan Petani tentang Hama dan Penyakit Tanaman Jeruk (Studi Etnografi Petani Jeruk di Desa Sukanalu, Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Karo)

0 1 26