Variasi Pengetahuan Petani Dalam Pengolahan Dan Penggunaan Pupuk

proses pembudidayaan bunga yaitu kawasan atau wilayah Desa Raya yang sering mengalami perubahan cuaca yang dapat menghambat proses produksi bunga akan tetapi hal tersebut tidak menjadi alasan bagi para petani bunga untuk tetap membudidayakan bunga dan terus memproduksi tanaman hias yang banyak digemari di kalangan masyarakat ini.

4.2. Variasi Pengetahuan Petani Dalam Pengolahan Dan Penggunaan Pupuk

Bagi setiap masyarakat khususnya masyarakat petani pasti sudah mengenal alam lingkungan dan kondisi lahan pertaniannya yang setiap harinya mereka hadapi sehingga mereka mampu menginterpretasikan seluruh pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki untuk menghadapi kondisi tanaman mereka. Sama halnya dengan petani bunga yang ada di Desa Raya, mereka dapat menginterpretasikan pengetahuan yang mereka miliki melalui pengalamannya terhadap lahan dan tanaman bunga mereka termasuk juga terhadap penggunaan pupuk yang mereka gunakan. Dalam penggunaan pupuk, petani bunga di Desa Raya melihat kapan waktu yang tepat dan jenis pupuk seperti apa yang baik dan sesuai yang akan digunakan untuk tanaman bunga mereka. Untuk keadaan waktu petani bunga Desa Raya melihat keadaan cuaca ataupun musim. Desa Raya memiliki 2 musim, yakni musim penghujan dan musim kemarau. Pada saat musim penghujan mereka akan mengurangi pemakaian pupuk, karena menurut mereka jika musim penghujan datang maka pupuk yang sudah mereka berikan akan terbuang sia-sia karena tersiram dan terbawa air hujan. Sedangkan jika musim kemarau atau keadaan cuaca dalam keadaan panas Universitas Sumatera Utara mereka akan menggunakan pupuk sesuai dengan kebutuhan tanaman bunga yang akan diberikan pupuk karena menurut para petani bunga setempat lebih baik menyiram tanaman sendiri dengan takaran air yang sudah mereka perkirakan cukup sehingga tidak membuang pupuk yang sudah diberikan pada tanaman melainkan terserap pada tanaman mereka. Para petani bunga yang ada di Desa Raya juga mengenal dan menggunakan 2 jenis pupuk yang berbeda, yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik pupuk yang berbahan campuran kimia yang berasal dari pabrik. Berikut penjelasan mengenai pengetahuan petani akan pupuk organik dan pupuk anorganik pupuk kimia. 4.2.1. Pengetahuan Petani Akan Pupuk Organik Pupuk organik yang diketahui masyarakat petani yang ada di Desa Raya adalah pupuk yang pembuatannya berasal dari alam ataupun kotoran hewan yang di dalamnya tidak terkandung bahan-bahan kimia. Pupuk organik sendiri merupakan pupuk yang paling banyak digunakan para petani bunga terutama untuk pemupukan dasar seperti pemupukan lahan atau tanah yang digunakan untuk membudidayakan tanaman bunga, meskipun tidak dipungkiri pemakaian pupuk kimia juga sangat berperan penting terutama untuk membantu pertumbuhan bunga dan pemeliharaan serta perawatan tanaman bunga. Variasi pengolahan dan penggunaan pupuk organik tidak terlihat perbedaan dari petani yang satu dengan petani lainnya. Pengolahan pupuk organik biasanya percampuran antara kotoran hewan dengan limbah tumbuhan padi dan pada umumnya Universitas Sumatera Utara mereka menggunakan kulit padi atau yang biasa disebut dengan sekam. Pupuk organik atau yang biasa mereka sebut dengan pupuk kandang pada umumnya diperoleh dari kandang hewan milik pribadi atau dibeli dari orang lain dan biasanya dibeli dari para tetangga dan keluarga mereka sendiri. Jenis pupuk kandang yang biasa digunakan para petani adalah jenis pupuk kandang yang berasal dari kotoran hewan sapi atau yang sering mereka sebut dengan tanah lembu dan pupuk kandang yang berasal dari kotoran hewan ayam atau sering disebut dengan tanah manuk. Sedangkan sisa kulit padi atau sekam mereka membelinya dari kilang padi dan limbah pertanian tanaman padi. Proses pengolahan pupuk kandang juga sangat sederhana. Pertama, kotoran hewan yang sudah dikumpulkan akan mereka jemur atau dibiarkan tanpa dicampur apapun selama sehari. Hal itu dilakukan agar kotoran hewan yang sudah dikumpulkan sedikit mengering sehingga mudah untuk diolah. Sama halnya dengan sekam, setelah dikumpulkan lalu dibiarkan mengering agar mudah dalam proses penggunaannya. Bagi beberapa petani petani baik yang menggunakan media terbuka maupun media greenhouse sekam yang telah dikeringkan akan mereka bakar sampai berwarna hitam kemudian dicampurkan pada kotoran hewan ternak sebelumnya. Fungsi dari dibakarnya sekam bagi petani adalah untuk menambah kesuburan tanaman yang akan diberikan pupuk kandang yang sudah bercampur sekam yang sudah dibakar sebelumnya, akan tetapi ada juga petani lain yang tidak membakar sekam dan langsung mencampurnya dengan kotoran hewan yang telah dikumpulkan dan Universitas Sumatera Utara dikeringkan tadi karena menurut mereka hal tersebut sama saja bahkan membuang waktu. 4.2.2. Pengetahuan Petani Akan Pupuk Anorganik Kimia Selain pupuk organik atau yang biasa disebut dengan pupuk kandang petani bunga Desa Raya juga mengenal pupuk yang bersifat anorganik. Pupuk anorganik yang mereka ketahui adalah jenis-jenis pupuk yang berbahan kimia dan berasal dari pabrik. Untuk penggunaan pupuk kimia terdapat sedikit perbedaan antara petani pengguna media terbuka dengan petani pengguna media greenhouse. Bagi petani media terbuka mereka akan menggunakan pupuk kimia sebagai perawatan tanaman yang sudah terkena penyakit dan untuk mengantisipasi tanaman bunga mereka dari penyakit dan hama. Sedangkan bagi petani greenhouse mereka tidak hanya menggunakan pupuk-pupuk yang berbahan kimia sebagai perawatan tanaman yang terkena penyakit dan hama tetapi juga menggunakan pupuk kimia sebagai perangsang pertumbuhan bunga. Hal ini dikarenakan tanaman bunga yang ditanam dalam media greenhouse lebih membutuhkan perawatan yang lebih intensif karena berada pada ruangan tertutup. Untuk penggunaan pupuk kimia sendiri petani bunga yang ada di Desa Raya sudah cukup lama menggunakannya dan pada umumnya mereka sering menggunakan pupuk kimia dengan jenis NPK dan ZA. Seiring berjalannya waktu berdasarkan informasi penyuluhan yang diterima petani bunga Desa Raya dan juga atas kerjasama dengan Amarta maka pengetahuan petani akan pupuk anorganikkimia semakin Universitas Sumatera Utara berkembang dan kini semakin banyak pupuk-pupuk kimia yang digunakan para petani bunga untuk mempercepat pertumbuhan tanaman bunga mereka dan untuk perawatan tanaman bunga mereka. Tabel 4.2. Jenis Pupuk dan Fungsinya Bagi Tanaman Bunga No. Jenis Pupuk Fungsi 1. NPK Merangsang pertumbuhan tanaman 2. ZA Merangsang pertumbuhan akar tanaman 3. Antracoll Fungisida untuk membasmi jamur pada tanaman 4. Octanill Fungisida membasmi jamur pada tanaman 5. Demolis Insektisida membasmi hama serangga 6. Samite Membasmi hama dan penyakit 7. Paten kali butir Merangsang pertumbuhan batang Sumber: Hasil wawancara dengan informan Tahun 2012 Berdasarkan informasi yang diterima jenis pupuk anorganikkimia yang paling banyak dipakai petani bunga Desa Raya diantaranya adalah jenis pupuk NPK. Menurut petani NPK adalah pupuk yang di dalamnya terkandung Nitrogen, Pospat dan Kadium yang kesemua unsur tersebut dapat membantu merangsang pertumbuhan tanaman. Selain NPK, petani juga mengenal pupuk kimia jenis ZA. Pupuk ZA ini juga sering disebut petani dengan garam, karena bentuknya yang menyerupai garam. Universitas Sumatera Utara Menurut petani Desa Raya pupuk ZA dapat membantu pertumbuhan akar pada tanaman bunga. Tidak jauh berbeda dengan pupuk NPK dan ZA, pupuk Antracoll dan Octanill juga dipakai para petani untuk perawatan tanaman agar terhindar dari hama dan penyakit seperti jamur dan pupuk ini biasanya diperoleh petani dari pabrik-pabrik atau toko-toko pupuk sekitar. Untuk pupuk jenis Demolis biasanya digunakan baik petani pengguna media terbuka maupun media greenhouse sebagai pupuk pembasmi hama serangga yang dapat merusak tanaman bunga. Sedangkan pupuk jenis Samite tidak jauh berbeda fungsinya dengan pupuk jenis Demolis, hanya saja pupuk Jenis Samite digunakan untuk membasmi hama dan penyakit baik pada daun, batang maupun pada bunga utama tanaman bunga Krisan. Terakhir adalah pupuk jenis Paten Kali Butir yang digunakan para petani selain untuk merangsang pertumbuhan batang pada tanaman bunga juga sering digunakan petani untuk membantu merangsang unsur hara dalam tanah. Universitas Sumatera Utara

BAB V PENGETAHUAN PETANI DALAM PEMASARAN BUNGA

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Petani tentang Hama dan Penyakit Tanaman Jeruk (Studi Etnografi Petani Jeruk di Desa Sukanalu, Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Karo)

3 59 152

Analisis Efisiensi Pemasaran Bunga Potong Krisan (Studi Kasus: Desa Raya, Kecamatan Brastagi, Kabupaten Karo)

14 79 83

PENGETAHUAN LOKAL PETANI DALAM BUDIDAYA TANAMAN GANDUM "Triticum Spp" (Studi Kasus di Desa Podokoyo Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan)

0 5 10

Analisis Besarnya Risiko Pendapatan Petani Dalam Penggunaan Dana Credit Union (Studi Kasus: Kopdit Merdeka Desa Sempajaya, Kec. Brastagi, Kab. Karo)

0 0 11

Analisis Besarnya Risiko Pendapatan Petani Dalam Penggunaan Dana Credit Union (Studi Kasus: Kopdit Merdeka Desa Sempajaya, Kec. Brastagi, Kab. Karo)

0 0 1

Analisis Besarnya Risiko Pendapatan Petani Dalam Penggunaan Dana Credit Union (Studi Kasus: Kopdit Merdeka Desa Sempajaya, Kec. Brastagi, Kab. Karo)

0 0 5

Analisis Besarnya Risiko Pendapatan Petani Dalam Penggunaan Dana Credit Union (Studi Kasus: Kopdit Merdeka Desa Sempajaya, Kec. Brastagi, Kab. Karo)

0 0 14

Analisis Besarnya Risiko Pendapatan Petani Dalam Penggunaan Dana Credit Union (Studi Kasus: Kopdit Merdeka Desa Sempajaya, Kec. Brastagi, Kab. Karo)

0 0 3

Analisis Besarnya Risiko Pendapatan Petani Dalam Penggunaan Dana Credit Union (Studi Kasus: Kopdit Merdeka Desa Sempajaya, Kec. Brastagi, Kab. Karo)

0 2 41

Pengetahuan Petani tentang Hama dan Penyakit Tanaman Jeruk (Studi Etnografi Petani Jeruk di Desa Sukanalu, Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Karo)

0 1 26