mempersiapkan diri dalam mengikuti pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Oleh sebab itu agar guru pembimbing dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik maka segala aktivitas pelayanan guru pembimbing perlu memperoleh pengawasan dari kepala sekolah artinya kepala sekolah memberikan
bantuan, bimbingan dan pembinaan kepada guru pembimbing agar mampu mengembangkan pelayanan bimbingan konseling di sekolah yang menjadi
tugasnya. Jika pelaksanaan kepengawasan atau supervisi bimbingan konseling dapat dilaksanakan dengan baik, terencana dan berkesinambungan maka guru
pembimbing merasa diperhatikan sehingga akan berpengaruh pada peningkatan kinerjanya.
2.5 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teoretik dan rumusan permasalahan serta tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka dapat dirumuskan hipotesis kerja yang
akan di buktikan kebenarannya melalui penelitian ini sebagai berikut : 1. Ha : Ada hubungan positif dan signifikan antara kemampuan manajerial kepala
sekolah dengan kinerja guru pembimbing SMP Negeri se Kabupaten Jepara.
2. Ha : Ada hubungan positif dan signifikan antara supervisi bimbingan konseling dengan kinerja guru pembimbing SMP Negeri se Kabupaten Jepara
3. Ha : Ada hubungan positif dan signifikan antara kemampuan manajerial kepala sekolah dan supervisi bimbingan konseling secara bersama – sama dengan
kinerja guru pembimbing SMP Negeri se Kabupaten Jepara.
43
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini mengkaji hubungan antara kemampuan manajerial kepala sekolah dan supervisi bimbingan konseling dengan kinerja guru pembimbing
SMP Negeri se Kabupaten Jepara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan desain ex post facto artinya peneliti tidak menggunakan
perlakuan terhadap variabel–variabel penelitian, melainkan mengkaji fakta–fakta yang telah terjadi berdasarkan persepsi guru pembimbing. Fakta digali dengan
menggunakan angket yang berisi sejumlah pertanyaan yang merefleksikan persepsi guru pembimbing terhadap aspek kemampuan manajerial kepala sekolah,
supervisi bimbingan konseling oleh kepala sekolah dan aspek bimbingan konseling yang ada di SMP Negeri se kabupaten Jepara, dengan asumsi bahwa
responden telah mampu menghayati dan menilai aspek yang diungkap melalui kegiatan yang ada di sekolah dan direfleksikan menjadi persepsi guru
pembimbing. Melalui pendekatan ini diharapkan data yang diperoleh dapat diubah dalam bentuk angka dan analisis statistik menggunakan rumus korelasional
sehingga dapat disimpulkan dengan tepat. Model rancangan penelitian ini adalah Kemampuan manajerial kepala sekolah X
1
, Supervisi bimbingan konseling sebagai variabel independen X
2
, mempunyai hubungan dengan kinerja guru pembimbing SMP Negeri se Kabupaten Jepara sebagai variabel dependen Y .
Adapun bentuk model korelasional adalah sebagai berikut :