dengan langkah selanjutnya yaitu pengolahan data. Hasil selengkapnya dilaporkan pada lampiran : 7, 8, 9 dan 10
4.3 Deskripsi Data
Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, dan diolah sesuai dengan tabel frekuensi pada lampiran: 11, maka dapat disusun distribusi frekuensi sebagai
berikut :
4.3.1 Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah
Dari analisis deskriptif diperoleh nilai rata-rata untuk variabel kemampuan manajerial kepala sekolah sebesar 101,09 Sedangkan standar deviasinya sebesar
7,206 Berdasarkan data yang ada diketahui skor terendah untuk kemampuan manajerial kepala sekolah adalah 81 dan yang tertinggi 118. Skor tertinggi dan
terendah ini diperlukan untuk menentukan interval setelah diketahui jumlah kelas intervalnya yaitu 4 dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Skor total tertinggi – skor total terendah Interval =
4 ketegori
18 – 81 38 Interval = = = 9,25 dibulatkan menjadi 10
4 4
Berdasarkan panjang kelas tersebut dapat disusun tabel distribusi frekuensi bergolong sesuai dengan kategori jawaban angket mengenai kemampuan
manajerial kepala sekolah yang telah di isi oleh guru pembimbing sebagaimana tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah
Interval Frekuensi
Prosentase Keterangan 111 - 120
7 9,46
Sangat Baik 101 - 110
37 50,00 Baik
91 - 100 23
31,08 Kurang Baik 81 - 90
7 9, 46 Tidak Baik
Jika dibuat Grafik Pie Chart tergambar sebagai berikut:
Pie Chart Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah
9,46 9,46
31,08 50,00
81 - 90 91 - 100
101 - 110 111 - 120
Gambar 4.1 Pie Chart Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah
Dari tabel dan grafik diatas menunjukkan bahwa pada umumnya kemampuan manajerial kepala sekolah secara keseluruhan menurut guru
pembimbing pada kategori baik dan sangat baik yaitu 59,46 atau 44 orang guru pembimbing.
4.3.2 Supervisi Bimbingan Konseling oleh Kepala Sekolah
Dari hasil analisis deskriptif diperoleh nilai rata – rata untuk variabel supervisi bimbingan konseling oleh kepala sekolah sebesar 101,55 sedangkan
standar deviasinya sebesar 7,202. Adapun skor terendah supervisi bimbingan konseling sebesar 83 dan skor tertinggi yaitu 119. Skor terendah dan tertinggi
digunakan untuk menentukan interval setelah diketahui jumlah kelas intervalnya yaitu 4 dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Skor total tertinggi – skor total terendah Interval =
4 ketegori
119 – 83 36 Interval = = = 9 dibulatkan menjadi 9
4 4
Berdasarkan interval tersebut dapat disusun tabel distribusi frekuensi bergolong sebagaimana pada tabel 4.2. berikut.
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Supervisi Bimbingan Konseling
Interval Frekuensi
Prosentase Keterangan 110 - 119
6 8, 11
Sangat Baik 101 - 109
41 55,40 Baik
92 - 100 22
29,73 Kurang Baik 83 - 91
5 6, 76 Tidak Baik
Jika di buat grafik Pie Chart tergambar sebagai berikut:
Pie Chart Supervisi BK
55,40 29,73
8,11 6,76
83 - 91 92 - 100
101 - 109 110 - 119
Gambar 4.2 Pie Chart Supervisi Bimbingan Konseling
Berdasarkan tabel dan grafik diatas menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi bimbingan konseling oleh kepala sekolah menurut guru pembimbing
secara keseluruhan tergolong baik dan sangat baik yaitu mencapai 63,51 atau 47 orang guru pembimbing.
4.3.3 Kinerja Guru Pembimbing