Hasil Analisis Korelasi Ganda

masalah yang terjadi di sekolah, dengan demikian akan berimbas kepada kinerja guru pembimbing. Demikian juga dengan hubungan supervisi bimbingan konseling dengan kinerja guru pembimbing diperoleh angka koefisien korelasi rx y . 2 = 0,609 dan p = 0,000 adapun ketentuan penerimaan dan penolakan hipotesis adalah jika signifikansi dibawah atau sama dengan 0,050 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Berdasarkan data di atas maka hipotesis yang berbunyi ada hubungan positif dan signifikan antara supervisi bimbingan konseling dengan kinerja guru pembimbing diterima. Dengan demikian dapat diartikan jika skor supervisi bimbingan konseling meningkat maka diikuti dengan meningkatnya skor kinerja guru pembimbing, demikian juga sebaliknya jika skor supervisi bimbingan konseling menurun maka akan diikuti dengan menurunnya skor kinerja guru pembimbing. Sebab dengan pelaksanaan supervisi bimbingan konseling yang baik maka kepala sekolah dapat membantu mengatasi kekurangan – kekurangan yang dialami oleh guru pembimbing dalam melaksanakan tugas pokoknya. Oleh sebab itu apabila kinerja guru pembimbing akan ditingkatkan, maka salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan pelaksanaan supervisi bimbingan konseling oleh kepala sekolah dengan sebaik – baiknya.

4.6.2.2 Hasil Analisis Korelasi Ganda

Berdasarkan hasil analisis korelasi ganda yang mengunakan bantuan komputer program SPSS versi 12,0 diperoleh R y x . 2 . 1 = 0,741. Angka ini menujukkan bahwa ada korelasi yang positif antara X 1 dan X 2 dengan Y. Untuk menguji hipotesis, dengan melihat perhitungan dalam model summary diperoleh hasil F = 43,309 dan p = 0,000 Adapun ketentuan penerimaan dan penolakan hipotesis adalah jika signifikansi di bawah atau sama dengan 0,050, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan ada hubungan positif dan signifikan antara kemampuan manajerial kepala sekolah dan supervisi bimbingan konseling secara bersama – sama dengan kinerja guru pembimbing. Dengan hasil yang demikian maka korelasi ganda atau Multiple Correlation R y x . 2 . 1 akan meningkat sebab secara teori korelasi ganda akan miningkatkan koefisien korelasi, walaupun tidak semua hasil penghitungan data dengan menggunakan korelasi ganda skor korelasinya naik, tetapi data hasil perhitungan korelasi ganda dengan bantuan komputer program SPSS versi 12,0 diperoleh skor R y x . 2 . 1 = 0,741. Adapun hasil korelasi sederhana atau koefisien korelasi rx y . 1 = 0,682, sedangkan koefisien korelasi rx y . 2 = 0,609. dengan demikian ada hubungan positif dan signifikan antara kemampuan manajerial kepala sekolah dan supervisi bimbingan konseling secara bersama – sama dengan kinerja guru pembimbing. Dengan demikian dapat diartikan jika skor kemampuan manajerial kepala sekolah dan skor supervisi bimbingan konseling meningkat maka akan diikuti dengan meningkatnya skor dari kinerja guru pembimbing, demikian sebaliknya. Dengan demikian maka tinggal bagaimana pendayagunaan kemampuan manajerial kepala sekolah dan supervisi bimbingan konseling di lapangan, sebab dengan besarnya korelasi tersebut jelas bahwa kemampuan manajerial kepala sekolah dan supervisi bimbingan memberikan sumbangan terhadap peningkatan kinerja guru pembimbing. Sehingga semakin baik kemampuan manajerial kepala sekolah dan semakin baik pelaksanaan supervisi bimbingan konseling oleh kepala sekolah maka akan semakin baik pula kinerja guru pembimbing SMP Negeri di Kabupaten Jepara. 80

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana telah dipaparkan dalam bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 5.1.1 Secara deskriptif kemampuan manajerial kepala SMP Negeri di Kabupaten Jepara pada umumnya baik, yaitu 59,46 guru pembimbing yang menyatakan baik dan sangat baik. Hal ini didasarkan pada skor rata-rata kemampuan manajerial kepala sekolah 101,09 termasuk kategori baik yaitu berada pada rentangan skor antara 101 – 110 . 5.1.2 Secara deskriptif kegiatan supervisi bimbingan konseling oleh kepala SMP Negeri di Kabupaten Jepara pada umumnya baik, sebab 63,51 guru pembimbing yang menyatakan pelaksanaan supervisi bimbingan dan konseling baik dan sangat baik. Hal ini didasarkan pada skor rata-rata supervisi bimbingan konseling oleh kepala sekolah yaitu 101,55 berada pada rentangan skor antara 101 – 109 termasuk kategori baik. 5.1.3 Secara deskriptif kinerja guru pembimbing SMP Negeri di Kabupaten Jepara pada umumnya baik, sebab 58,11 guru pembimbing yang kinerjanya baik dan sangat baik. Hal ini didasarkan pada skor rata-rata kinerja guru